(Arrahmah.com) – Kelompok “Daulah Islamiyah”, atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, dan pendukungnya menyebar kebohongan bahwa tokoh senior Imarah Islam Afghanistan (IIA), Mullah Mansur Dadullah, telah memberikan sumpah setia kepada pemimpin mereka, Abu Bakar Al-Baghdadi.
Mullah Mansur Dadullah melalui sebuah wawancara eksklusif membantah propaganda dan kebohongan ini. Wawancara bersama Mullah Mansur ini sekaligus membantah semua kebohongan dan surat serta tanda tangan palsu yang mengatasnamakan dirinya.
Wawancara ini berlangsung ketika ISIS mulai menyebarkan kebohongan tentang Mullah Mansur, yang mengklaim bahwa ia telah bergabung dengan barisan Al-Baghdadi, sebelum berita meninggalnya Amirul Mukminin Mullah Muhammad Umar Mujahid rahimahullah.
Wawancara dengan tokoh IIA, atau yang lebih dikenal sebagai Taliban, ini sebelumnya dimuat dalam bahasa Pasthun dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Berikut terjemahannya, yang dipublikasikan Muqawamah Media pada Sabtu (8/8/2015).
Pertanyaan: Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakatuh
Mullah Mansur Dadullah: Wa’alaikumussalam warahmatullaahi wabarakatuh
Pertanyaan: Menurut Anda, apakah bendera hitam ISIS akan menggeser bendera putih Imarah Islamiyah?
Mullah Mansur Dadullah: Imarah Islamiyah Afghanistan adalah sebuah pemerintahan yang teguh dan didirikan di atas kebenaran. Imarah Islamiyah terus berjuang di berbagai medan sebagaimana seperti sebelumnya. ISIS tidak akan bisa menggantikan Imarah Islamiyah. Pada kenyataannya di Afghanistan hanya ada Imarah Islamiyah yang terus menerus melancarkan jihad. Berkenaan dengan hal itu, sayap politik Imarah Islam harus mewaspadai propaganda ISIS.
Pertanyaan: Sebelum ini, telah beredar isu yang mengabarkan bahwa badan intelijen Pakistan telah mengirim Anda untuk merekrut orang agar mau menjadi kader ISIS?
Mullah Mansur Dadullah: Semua ini adalah kebohongan dan propaganda, saya pergi dari Pakistan karena tekanan rezim dan situasi yang sangat memaksa. Agen Intelijen Pakistan [atau Inter Service Inteligent] (ISI) terus-menerus menekan saya dan juga muslimin lainnya untuk melakukan hal-hal yang berlawanan dengan Syariat Islam yang kami yakini.
Pertanyaan: Menurut Anda, sebenarnya apa yang diinginkan Inter Service Inteligent (ISI) Pakistan?
Mullah Mansur Dadullah: Seperti yang saya katakan sebelumnya, mereka ingin melawan setiap upaya penegakan Syariat Islam.
Pertanyaan: Apakah keinginan dan agenda mereka terkait dengan keberadaan ISIS?
Mullah Mansur Dadullah: Kami belum mendapatkan bukti bahwa agenda mereka terkait dengan keberadaan ISIS, meski ada sejumlah kejadian di lapangan yang mendukung anggapan ini. Saya mengatakan lagi dan lagi bahwa ini adalah propaganda musuh. Kami berada di bawah Imarah Islamiyah Afghanistan, sekali lagi, kami berada di bawah Imarah Islamiyah Afghanistan dan kami akan tinggal dengan Imarah Islamiyah Afghanistan, dan Mullah Umar Mujahid (rahimahullah) adalah Amir kami. Dan kami bekerja di bawah kepemimpinannya. Kami adalah teman yang sangat dekat.
Pertanyaan: Beberapa waktu lalu terjadi pertempuran antara ISIS dan Taliban, dan Maulawi Abdur Rauf Khadim yang berada di pihak ISIS pun terbunuh oleh serangan Amerika, apa pandangan Anda atas kejadian-kejadian ini?
Mullah Mansur Dadullah: Saya mengulangi lagi dan lagi bahwa semua ini adalah kebohongan media kufar. Saya pribadi tidak tahu tentang peristiwa Helmand, namun benar bahwa Abdur Rauf Khadim bekerja untuk ISIS.
Pertanyaan: Jika Daesh (ISIS) benar-benar masul dan beroperasi di Afghanistan maka apa yang akan Anda dan Taliban lakukan?
Mullah Mansur Dadullah: Taliban memiliki syura dan selutuhnya berisi para ulama terhormat. Apa pun yang akan mereka putuskan, kami akan mengikutinya in syaa Allah.
Pertanyaan: Apakah Anda memiliki info jika ada Markas ISIS di Afghanistan?
Mullah Mansur Dadullah: Tempat saya berlokasi dan wilayah operasi saya tidak ada tanda-tanda keberadaan Daesh (ISIS). Namun demikian, kepemimpinan utama Taliban harus mewaspadai setiap tanda-tanda ISIS di wilayah mereka.
Pertanyaan: Amerika sekarang sudah mulai mengatakan bahwa Taliban bukanlah musuh dan analis kami sekarang mengatakan bahwa Amerika kini tengah menjalankan proyek ISIS. Apa komentar Anda tentang hal ini?
Mullah Mansur Dadullah: Ini adalah salah satu kebohongan terbesar dari Amerika. Selama 14 tahun mereka telah membunuh orang tak berdosa, termasuk membombardir kami, dengan menggunakan bom cluster pada kami.
Allah berfirman: “Dan orang-orang Yahudi dan Nashrami itu tidak akan pernah rela kepadamu (wahai kaum Muslimin) sebelum engkau mengikuti agama mereka.” (QS. Al-Baqarah: 120)
Ayat di atas menjelaskan dengan sangat gamblang bahwa orang-orang Yahudi dan Kristen tidak akan pernah menjadi teman dan sekutu bagi kaum Muslimin, mereka tidak akan pernah menjadi teman kita, ini sangat jelas dan eksplisit.
Pertanyaan: Apakah ada dialog perdamaian yang terjadi antara Amerika dan pemerintah Afghanistan dengan Taliban?
Mullah Mansur Dadullah: Ya ada beberapa inisiatif dialog, tetapi mereka selalu menyembunyikan rencana jahat. Jika akan ada perdamaian, maka itu akan sesuai dengan Qur’an dan Sunnah. Ini bukan keputusan seorang Mujahid tetapi merupakan keputusan seluruh Mujahidin dan umat.
Jika dialog damai ini memenuhi tujuan Islam kami maka kami akan bersedia menerimanya. Akan tetapi jika dialog perdamaian itu justru merintangi tujuan perjuangan Islam kami, maka kami tidak akan pernah menerima inisiatif perdamaian apapun. Jika masih saja ada 1 orang tentara AS yang tinggal di Afghanistan, maka tidak ada perjanjian damai apapun.
***
Wawancara ini ditutup dengan ucapan terimakasih dari pewawancara kepada Syaikh Mullah Dadullah.
(aliakram/arrahmah.com)