Satu bulan lebih, semenjak akhir Februari 2010, armada salib melancarkan ofensif besar-besaran terhadap Marjah, salah satu wilayah di Provinsi Helmand. Helmand adalah salah satu dari rangkaian provinsi di wilayah barat daya Afghanistan, bertetangga dengan Qandahar dan Uruzgan. Dalam kampanye perang kali ini, NATO dan Amerika menerjunkan tidak kurang dari 35 ribu tentara infantri dengan persenjataan lengkap, dengan dukungan kekuatan udara, kendaraan lapis baja, dan kavaleri, dengan satu tujuan, merebut Marjah ’at any cost’.
Sementara media asing menyebutkan Mujahidin yang bersiaga di Marjah hanya berjumlah ’sekitar 2 ribu pejuang’. Di awal bulan Maret, banyak media asing menyebutkan bahwa Marjah akan jadi ’perangkap besar dan kubangan darah’ bagi Mujahidin. Satu bulan telah berlalu, sementara media asing seringkali menyampaikan berita pada kita tentang ’penaklukan’ Marjah. Dalam situasi yang genting ini, saudara kita dari Al Imarah berhasil masuk ke Marjah dan melakukan wawancara dengan salah seorang Komandan Mujahidin di sana. Alhamdulillah, di tengah badai propaganda media, ternyata Mujahidin masih mampu bertahan di Marjah, dengan taktik perang gerilya. Kami persembahkan terjemah wawancara ini kepada Anda semua. Jangan lupakan Mujahidin dalam doa-doa sholih kita.
T: Yang terhormat Mullah Abdul Razzaq, moga Anda berkenan membagi informasi dengan segenap pembaca Al Imarah mengenai perkembangan di wilayah Marjah
J: Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Sang Pelindung Mujahidin. Shalawat dan salam untuk Sang Komandan Mujahidin saw, beserta segenap keluarga Beliau, dan para Shahabat radliallahu’anhum. Allah berfirman:
”Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda”. (QS Ali Imran 125)
Walhamdulillah, segenap Mujahidin Imarah Islam yang berada di Provinsi Helmand, khususnya di wilayah Marjah, berada dalam keadaan baik, dalam kesiagaan dan kesiapan serta semangat yang tinggi untuk menghadapi balatentara penjajah salib. Kami sebelumnya telah mengadakan segenap antisipasi persiapan di bawah pengawasan para komandan lapangan yang diutus oleh Dewan Militer Imarah Islam. Sehingga telah lama bersiap, sebelum serangan ini dilancarkan. Karena kami telah memperkirakan bahwa serangan besar ini telah dan akan dilancarkan oleh tentara salib atas provinsi ini. Kami siap insya Allah untuk menahan serangan mereka dan mengusir mereka keluar.
T: Menurut pandangan Mujahidin khususnya yang saat ini telah bersiaga di Marjah, apakah serangan yang dilancarkan ini adalah semata serangan biasa, ataukah ini adalah serangan yang memang betul-betul dipersiapkan dengan berbagai persiapan yang tidak biasa?
J: Berdasarkan pengalaman kami, saya memandang ini lebih sebagai perang propaganda daripada perang militer. Karena saat ini (di Provinsi Helmand) beberapa wilayah telah dikuasai sepenuhnya di tangan Mujahidin seperti Baghran, Baghneen, Dishu, dan Washir. Sementara di sisi lain, wilayah tengah yang luas serta daerah dataran dari provinsi ini (Helmand) insya Allah sepenuhnya berada di bawah kendali Mujahidin. Saya memperkirakan, kalaupun musuh berusaha masuk, maka mereka hanya dapat mencapainya lewat udara.
Musuh tidak pernah benar-benar dapat merebut area ini. Beberapa saat lalu ada operasi militer dengan nama sandi Tiger Claw and Dagger (Belati dan Cakar Harimau) yang berakhir pada bulan Juli tahun lalu, tanpa hasil apa-apa. Musuh (karena itu) bermaksud untuk menutupi rasa malu akibat kekalahan mereka, dan juga untuk mencegah berbagai amaliyat Jihad yang insya Allah akan kami lancarkan serentak pada permulaan musim semi tahun ini (2010), mengumumkan untuk menyerang Marjah, dua bulan sebelum musim semi tiba.
Marjah sebetulnya bagian dari wilayah Nad Ali di Provinsi Helmand, sampai hari ini musuh tidak dapat melebarkan kekuasaannya ke sini, bahkan tidak satupun basis militer dapat mereka dirikan di sini. Sebetulnya Marjah hanyalah daerah yang tidak luas. Tetapi pada saat yang sama ia adalah wilayah pertanian yang subur. Sebelah Utara Marjah adalah distrik Nawar yang historis berdampingan dengan distrik Nad Ali. Di sebelah utara adalah distrik Garmshir, sementara di baratnya adalah Nawah. Di arah timur adalah distrik Khansheen dan Delaram.
Seperti yang saya sampaikan, sebetulnya Marjah hanyalah daerah kecil, tetapi musuh dengan propagandanya membesar-besarkan wilayah ini, dengan mengatakan bahwa di sana adalah tempat basis dan pusat komando Mujahidin untuk wilayah Selatan dan Barat negeri ini. Dan dalam rangka menekan Mujahidin di wilayah tersebut, musuh telah melakukan berbagai propaganda selama beberapa minggu, berlagak seolah mereka bersimpati kepada para penduduk sipil, meminta mereka untuk mengungsi meninggalkan Marjah, mereka menyebarkan berbagai pamflet dari pesawat udara. Mereka juga memanfaatkan media barat dalam setiap kesempatannya untuk mempublikasikan persiapan besar-besaran serta kemungkinan hasil peperangan (sebagaimana diketahui dari media barat, bahwa pasukan NATO serta Amerika tengah mempersiapkan ’perangkap kubangan darah’ bagi Mujahidin Taliban di Marjah).
Tujuan utama dari propaganda masif lewat media massa itu adalah mengembalikan gengsi dan imaje dari sang jenderal militer yang kalah dan hina, Stanley McChrystal. Meski sekedar menggempur sebuah desa kecil di Helmand dan memblow up ’kemenangannya’ melalui berbagai media barat.
McChrystal telah begitu terganggu dan jatuh pamornya akibat berbagai kemenangan yang diraih Mujahidin di Afghanistan. Kekalahan terus menerus tentara Ahzab (NATO dan Amerika beserta sekutunya) di Afghanistan oleh Mujahidin telah menerbitkan pertanyaan dan keraguan terhadap prestise serta status ’hebat’ pasukan mereka. Rakyat di negeri mereka telah semakin ragu dan curiga mengenai kemampuan militer dan pertahanan tentara mereka di Afghanistan. Karena itu, McChrystal, beserta segenap jenderal di dalam barisan aliansi salib yang kalah, demi mengembalikan prestise yang hilang, memulai operasi militer untuk meluluhlantakkan sebuah desa kecil di Helmand, dan mengumumkan kampanye propaganda di Marjah.
Kalau Marjah bukan perang propaganda, lalu mengapa musuh tidak juga mengumumkan operasi militer yang lebih luas, meliputi distrik serta wilayah lain di provinsi (Helmand) ini yang memiliki basis militer lebih besar dan mempunyai kepentingan lebih strategis daripada Marjah?
T: Apa persiapan militer yang telah Anda lakukan untuk menghadapi serangan musuh di lapangan?
J: Bersama Allah Yang Maha Perkasa, kami telah mempersiapkan taktik yang (kami perkirakan) efektif untuk menghancurkan musuh dan menjerat mereka di wilayah ini. Beberapa yang dapat saya sampaikan:
a. kami telah ’memoles’ seluruh jalan dan akses kendaraan menuju Marjah dengan ranjau. Demi melindungi rakyat sipil, kami menugaskan Mujahidin untuk berjaga di jalan-jalan tersebut.
b. kami telah membentuk segenap kesatuan Mujahidin istisyadiyah yang bersiaga di berbagai titik yang diperkirakan dijadikan tempat masuknya musuh
c. untuk mengantisipasi target bergerak, kami telah mempersiapkan persenjataan berat jarak jauh
T: Agaknya Anda menerapkan taktik frontal dalam menghadapi musuh di Marjah?
J: Kami akan menerapkan taktik menghadapi musuh secara dinamis, mengikuti aliran pertempuran dan situasi lapangan. Berdasarkan pengalaman kami, tidak hanya di Marjah tetapi di seluruh wilayah di negeri ini, Mujahidin dapat memberikan pukulan telak kepada musuh dengan taktik ’pukul dan lari’.
Kondisi Marjah, serta lokasinya yang terdiri dari saluran-saluran pertanian sangat mendukung untuk menerapkan taktik ini. Di sini ada banyak sekali tempat aman bagi Mujahidin untuk menanti musuh, lalu menyergapnya dan melancarkan serangan dadakan, untuk kemudian menghilang. Dalam masa perlawanan, kami menerapkan taktik tersebut yang memungkinkan kami meraih banyak kemenangan.
T: Seberapa yakin Anda dapat memenangkan pertempuran kali ini?
J: Kami menyerahkan hasil kesemuanya kepada Allah SWT. Seluruh keputusan, usaha, kesuksesan atau kekalahan, semua berada di bawah genggaman TanganNya. Dalam hal kemenangan, kami merasakan keselamatan dan perlindungan serta bantuan dari Allah Ar Rahman, bukan dari kehebatan militer kami atau persiapan perang kami. Allah telah mengajarkan kita dalam firmanNya:
”Jika Allah menolong kamu, Maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), Maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal”. (QS Ali Imran 160)
Jika kemenangan itu disebabkan oleh kekuatan material dan militer, maka semestinya Amerika dan Inggris telah lama dapat menguasai Helmand. Dalam usaha mengalahkan Helmand, sebuah provinsi yang luasnya tidak lebih dari 58.584 km persegi, mereka telah menceburkan diri ke dalam belasan pertempuran yang melibatkan puluhan hingga ratusan ribu tentara yang dipersenjatai mulai dari ujung rambut hingga ujung gigi mereka dengan perlengkapan paling canggih, paling mematikan yang pernah ada di muka bumi. Belum lagi pergerakan mereka didukung oleh dukungan teknologi maju, Tornado, Apache, F16 (berbagai jenis pesawat terbang), Abrams, dan Chieftain (berbagai tank canggih). Marinir terlatih Amerika dan Pasukan Khusus Inggris telah mengambil bagian dalam berbagai pertempuran, sungguh semestinya mereka unggul dalam berbagai segi militer.
Ditambah lagi, mereka melancarkan propaganda masif untuk memompa semangat dan moral berperang para prajuritnya.
Begitulah, seluruh investasi militer yang mahal itu hanya jatuh terperosok di tangan Mujahidin yang miskin papa, tidak punya perlengkapan perang yang memadai, apalagi teknologi maju. Di setiap akhir pertempuran, kami menyaksikan banyak sekali kantong-kantong mayat berisi jasad musuh, tentara yang terluka dan putus asa, juga banyak kendaran dan mesin perang mereka hancur. Kami menyaksikan upacara penguburan dan perkabungan di jalan-jalan Washington dan London.
T: Berapa banyak Mujahidin yang aktif di Marjah?
J: Mempertimbangkan situasi perang, saya rasa tidak tepat jika kami menyampaikan berapa jumlah persisnya. Saya hanya akan katakan, kami memiliki cukup Mujahidin yang bersiaga menghadapi musuh, insya Allah. Gelombang perlawanan terhadap penjajahan di seantero negeri umumnya, dan di Helmand khususnya telah mencapai titik kondisi, ketika seluruh rakyat berdiri bersama-sama Mujahidin. Jumlah Mujahidin di satu area berbanding lurus dengan rakyat di area itu. Semakin banyak rakyat di suatu daerah, maka Mujahidin juga semakin banyak jumlahnya. Dalam konteks ini, di Marjah kami memiliki dua tipe Mujahidin; Mujahidin bersenjata dan Mujahidin tidak bersenjata.
Mujahidin bersenjata adalah Mujahidin terlatih yang ditempatkan sebagai garis front terdepan dalam menghadapi musuh. Mereka biasanya telah tergabung dalam grup-grup terorganisir. Dan Mujahidin tidak bersenjata adalah segenap kaum pemuda di satu daerah yang berbasis di rumah serta kampung mereka. Mereka tidak/belum bersenjata karena minimnya jumlah persenjataan yang kami miliki. Mereka siap setiap saat untuk membantu dan berkooperasi dengan Mujahidin terlatih. Mereka adalah tentara cadangan yang dapat kami gunakan pada waktunya. Tenaga cadangan ini jumlahnya ribuan.
Di sisi lain, seluruh Mujahidin di Helmand berpartisipasi dalam mendukung garis pertahanan di Marjah. Jika serangan terhadap Marjah dimulai, maka mereka akan mulai mengintai untuk mengarahkan senjata serta memantik detonator ranjau untuk menghancurkan setiap gerakan musuh yang berusaha menembus Marjah.
Kesimpulan ini kami dapatkan setelah menyaksikan betapa rakyat telah sampai pada pemahaman, solidaritas, dan persatuan yang erat dengan Imarah Islam di seluruh pelosok negeri. Sementara di Helmand, rakyat telah lama mendukung Imarah Islam dan secara aktif terlibat dalam berbagai amaliyat praktis bersama Mujahidin dalam enam tahun terakhir. Walhamdulillah.
T: Menurut Anda selaku Komandan militer, mengapa kekuatan penjajah salib mengarahkan perhatiannya kepada provinsi Helmand ini, mengapa mereka menempatkan sebagian besar kekuatannya di negeri ini kepada provinsi Helmand?
J: Ada aspek militer, politik, keamanan, dan ekonomi terkait meningkatnya perhatian Amerika dan Inggris terhadap provinsi ini. Saya akan menjabarkannya secara singkat di sini:
1. Provinsi Helmand sangat dekat dengan perbatasan Iran. Inggris dan Amerika ingin bisa mendirikan basis militer dan intelijen di perbatasan Iran untuk melakukan kegiatan militer, mata-mata, dan pengintaian.
2. Helmand dipandang sebagai satu wilayah yang berpotensi menjadi pusat besar bisnis heroin dalam skala global. Perusahaan-perusahaan mafia Inggris dan Amerika tengah mengembangkan produksi narkotika di sana dan menyelundupkannya keluar Afghanistan melalui pesawat terbang Inggris, untuk kemudian memasarkannya di pasar obat bius internasional. Amerika dan Inggris menekan usaha mereka untuk dapat merebut kontrol atas Helmand, supaya bisnis narkotika yang telah dijalankan oleh perusahaan-perusahaan mafia tersebut juga dapat mereka kontrol dan mereka bisa memperoleh keuntungan yang fantastis.
3. Helmand juga berbatasan dengan Pakistan, khususnya dengan provinsi Baluchistan di Pakistan. Di provinsi Baluchistan tersebut sebuah dermaga laut tengah dibangun di Jawadar bekerjasama dengan Cina. Demikian juga ada beberapa proyek besar tengah dikerjakan. Pangkalan laut tersebut memiliki nilai ekonomis yang strategis terhadap para lawan ekonomi Cina. Di saat yang sama, Amerika dan Inggris di Afghanistan berkepentingan juga untuk mendapatkan akses laut melalui wilayah ini. Tentara Amerika dan Inggris merasa demikian mendesak untuk mendapatkan akses cepat dari laut untuk mensuplai pasukannya di Afghanistan. Amerika yang berambisi untuk mendominasi ekonomi Asia, khususnya Asia Tengah, sangat bergantung dengan penguasaan pangkalan laut ini. Dan jalan paling mudah untuk memperoleh aksesnya adalah melalui provinsi Helmand.
4. Helmand memiliki sumber daya alam yang besar, meliputi cadangan uranium. Saat ini tentara penjajah Inggris telah diam-diam melakukan penambangan ilegal di sana. Salah seorang pejabat dalam kementerian pertambangan di pemerintahan Karzai yang meminta untuk dirahasiakan identitasnya mengungkapkan fakta ini kepada media. Menurut saksi mata dari masyarakat lokal, kekuatan Inggris telah membawa ke distrik Sinjin banyak sekali perlengkapan tambang dan telah memulai mengekstrak uranium. Pesawat-pesawat pengangkut Inggris terbang pulang pergi setiap hari dari sana.
Tiga provinsi di wilayah Barat Daya: Qandahar, Uruzgan, dan Helmand, adalah wilayah yang mempersaksikan bangkitnya kepemimpinan Imarah Islam Taliban, dan beberapa tokohnya memang berasal dari wilayah itu. Demikian juga, Imarah Islam mula ditegakkan dari sana. Amerika dan Inggris menginginkan dapat menguasai Helmand, untuk mengontrol tiga provinsi di barat daya. Yang menurut mereka, dengan demikian dapat melumpuhkan kekuatan Imarah Islam dan menundukkan seluruh negeri dengan mudah.
Inilah di antara daya tarik (menurut mereka) yang membuat Amerika dan Inggris begitu bernafsu untuk merebut Helmand. Tetapi seluruh upaya dan ambisi mereka salah tempat, karena tidak ada kepastian bahwa mereka dapat meraih ambisinya itu terhadap Helmand, ataupun wilayah lain yang bertetangga dengan Helmand. Seluruh penduduk Helmand adalah muslim yang memiliki ghirah tinggi dan sensitifitas yang besar mensikapi kehadiran kekuatan kafir Amerika atau Inggris di wilayah ini. Segenap rakyat Helmand, tua maupun muda siap bahu membahu untuk mempertahankan tiap jengkal bumi Helmand dan mengobarkan Jihad untuk melawan penjajah.
T: Bagaimana menurut Anda semangat dan moral tempur Mujahidin di Marjah?
J: Mujahidin di Marjah ada dalam keadaan yang baik. Semangat, ghirah, izzah, dan moral mereka sedemikian tinggi dan menggelora. Setiap mereka mengulang-ulang firman Allah di parit-parit Jihadnya:
”Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda”. (QS Ali Imran 125)
Mereka meminta kepada seluruh saudara Muslim untuk mengingat mereka dalam doa-doa sholih, dan memohon kepada Allah atas nama mereka untuk teguh dan shabar dalam menghadapi serangan besar ini. Juga hendaknya mereka berdoa agar firaun penindas ini dapat tersungkur jatuh di tangan Mujahidin Marjah, bi idznillah.
T: Berdasarkan laporan berita, pada tiga hari terakhir ini telah terjadi pertempuran tanpa henti di beberapa tempat di Marjah. Dikatakan bahwa musuh telah mendaratkan pasukan terjun payung. Dapatkah Anda menyampaikan informasi terbaru terkait pertempuran hari-hari terakhir ini?
J: Ya, beberapa hari terakhir ini, musuh telah melancarkan beberapa gelombang serangan untuk menembus Marjah. Alhamdulillah, sejauh ini seluruh gelombang serangan itu dapat dipatahkan, sehingga musuh menderita kerugian besar dan harus menarik pasukannya mundur. Pada awal serangan, musuh memusatkan kekuatan di gurun Sistani, dan memulai serangan dengan meluncurkan roket. Pada hari kedua, musuh menyerang Tarikh Nawa dan Jar Rahi Shrin Jan, dan pasukannya bergerak maju. Tetapi di sini beberapa armada tempurnya berhasil dihancurkan oleh ranjau dan pasukannya juga berhasil dilenyapkan.
Beberapa hari terakhir, belasan tentara infantri musuh terbunuh oleh serangan Mujahidin dan ledakan IED di sekitar Marjah, seperti daerah Abad Allah, Qalaf, Shamlan, dan Qari Sadi. Demikian juga sejumlah besar kendaraan militer mereka dan kendaraan penyapu ranjau juga hancur. Serangan mereka dapat dipatahkan dan mereka dapat didesak mundur. Dengan ijin Allah, dalam pertempuran ini, beberapa ikhwah Mujahidin kami terbunuh syahid, insya Allah.
Musuh gagal untuk menembus masuk Marjah, dan tidak berani melakukan pertempuran darat dan perang tanding berhadapan muka. Mereka kemudian merubah strateginya. Musuh melakukan penyerbuan malam seperti yang pernah mereka lakukan tahun lalu. Mereka mendaratkan pasukannya di Lawi Jar Rahi, tetapi Mujahidin telah bersiap siaga. Mujahidin kemudian menyergap mereka, hingga musuh terkurung dan tidak dapat bergerak ke mana-mana. Ini di antara strategi musuh dan dinamika di lapangan. Jika musuh tetap memaksakan strategi seperti ini, maka akan menempatkan prajuritnya dalam bahaya besar dan pengepungan. Mereka tidak akan mendapatkan apa-apa, kecuali kehancuran. Insya Allah.
Yang mulia Komandan Abdul Razzaq, terima kasih atas kesempatan yang Anda berikan untuk berbincang dan wawancara dalam momen kritis di tengah pertempuran ini. Kami berdoa kepada Allah Yang Maha Perkasa agar melimpahkan kemenangan pada Anda semua atas musuh.
Komandan Abdul Razzaq: Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Anda. Semoga Allah melimpahkan kesuksesan pada Anda.
10 Rabiuts Tsani 1431, Sabtu 27 Maret 2010
Sumber: forum jihadi English Ansar Mujahidin diterjemahkan oleh almuhajirun.net