KABUL (Arrahmah.com) – Kekalahan AS, ISAF dan pemerintahan boneka Hamid Karzai di medan jihad Afghanistan ternyata tidak sebatas kekalahan militer. Kini, mereka mengakui sendiri media massa mujahidin Afghanistan telah mengungguli BBC, CNN, dan media massa imperialis zionis-salibis Barat. Untuk mempublikasikan video kesuksesan sebuah operasi militer mujahidin yang menghancurkan sebuah markas tentara ISAF di stasiun TV internasional, mujahidin Afghan hanya butuh waktu 26 menit! Apa boleh buat, stasiun TV bertaraf internasional sekelas Al-Jazera, CNN, dan BBC harus ‘membebek’ breaking news rilisan mujahidin.
Sebuah studio film, radio streaming, situs internet dalam lima bahasa, majalah bulanan berbahasa Arab dan Inggris, tiga majalah bulanan berbahasa Pasthu dan Persia, adalah sarana sederhana mujahidin untuk merontokkan kebohongan-kebohongan imperialis zionis-salibis Barat dalam perang media yang mengiringi perang senjata di bumi Afghan. Redaksi majalah bulanan Ash-Shumud melakukan wawancara ekslusif dengan penanggung jawab situs resmi Imarah Islam Afghanistan seputar stategi perang media yang dikembangkan mujahidin Afghan. Berikut terjemahan hasil wawancara tersebut.
*****
Para pembaca yang mulia!
Pada serial wawancara majalah bulanan Ash-Shumud dengan para penanggung jawab Imarah Islam Afghanistan edisi ini, kami menghadirkan sebuah wawancara ekseklusif mengenai aktifitas media jihad Imarah Islam Afghanistan dengan al-akh ‘Abdus Sattar Mionda sebagai penanggung jawab situs Imarah Islam. Di sini kami mengundang anda sekalian untuk menyimaknya.
-
Ash Shumud: Pertama kami mohon antum memberikan penjelasan secara global kepada para pembaca Ash-Shumud tentang aktifitas media Imarah Islam.
Abdus Sattar: Segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasul SAW, para sahabat dan para pengikutnya.
Amma ba’du:
Imarah Islam Afghanistan membentuk sebuah lembaga khusus untuk media di samping lembaga-lembaga lainnya, untuk menyiarkan aktifitas jihad di seluruh medan jihad dan untuk membendung suara-suara musuh yang dhalim yang selalu memperburuk citra jihad di Afghanistan di mata dunia, yang mengklaim berbagai kemenangan palsu atas mujahidin di sana-sini. Dari situ maka diperlukan adanya sebuah media yang bisa dipertanggung jawabkan mengenai jihad di Afghanistan, yang berbicara atas nama Imarah Islam Afghanistan, menyiarkan berita-berita kemenangan jihad di berbagai medan jihad kepada para pecintanya dan kepada dunia, membonggkar kedustaan musuh dan sarana-sarana medianya, membantah klaim-klaim dan makar musuh yang setiap hari terus berubah-ubah, dan menyampaikan suara jihad dan kebenaran serta cara pandangnya kepada dunia mengenai situasi yang terjadi di Afghanistan.
Oleh karena jihad pada hari ini tidak mungkin dimenangkan tanpa media, karena media itu disuguhkan kepada hati sebelum disodorkan kepada fisik, sementara senjata disodorkan kepada fisik. Jika hati telah kalah maka musuh akan menguasai pertempuran dan mengalahkan fisik. Di awal-awal jatuhnya Imarah Islam Afghanistan, setelah musuh melihat bahwa jalan terbentang di hadapannya, mereka secara dusta mengklaim bahwa mereka telah menamatkan riwayat Imarah Islam Afghanistan dengan para mujahidnya, dan bahwa mereka telah meraih kemenangan di bumi Afghanistan, lalu mereka menggunakan segala sarana terutama sarana media untuk mengubah pemikiran bangsa Afghan, menanamkan mental pecundang di dada mereka, dan menanamkan rasa gentar dan ketakutan terhadap para penjajah baru.
Akan tetapi atas karunia Allah SWT, kemudian berkat berbagai kemenangan yang diraih oleh para mujahidin bersama para pemimpin Imarah Islam Afghanistan, dibentuklah sebuah lembaga media untuk melumpuhkan musuh di bidang ini setelah sebelumnya mujahidin Imarah Islam Afghan berhasil memukul mereka di medan perang dengan berbagai kekalahan.
Oleh karena itu kini telah dikumpulkan semua kelompok media Imarah Islam Afghanistan di bawah satu lembaga khusus yang dapat menggambarkan secara nyata apa yang terjadi di Afghanistan. Hasil yang terpenting di periode awal adalah peluncuran pertama situs Imarah Islam dengan nama Shautul Jihad.
Situs ini memfokuskan diri pada pemberitaan fakta-fakta yang terjadi medan jihad yang tengah berkecamuk, selain juga mempublikasikan penjelasan-penjelasan Amirul Mukminin Al Mulla Muhammad Umar dan penjelasan-penjelasan dari Majlis Syura dan Dewan Pimpinan Imarah Islam mengenai berbagai persoalan yang berkenaan dengan jihad. Selain itu juga mempublikasikan berbagai makalah dan analisa-analisa resmi dari Imarah Islam Afghanistan.
Situs ini juga memiliki banyak rubrik, di antaranya adalah rubrik Islam, rubrik majalah, dan rubrik video yang dikeluarkan oleh studio-studio resmi Imarah Islam.
Kami juga mencetak majalah dan penjelasan resmi kemudian menyebarluaskannya di tengah-tengah masyarakat, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Kami juga menerbitkan selebaran-selebaran dan buletin-buletin kemudian menyebarkannya di kalangan mujahidin.
Ada juga Shautusy Syari’ah (Suara Syariat) yang menyiarkan berita-berita dan penjelasan-penjelasan resmi setiap pagi dan sore.
Lembaga Media ini juga mengangkat dua orang juru bicara resmi Imarah Islam Afghanistan yang akan berbicara di media-media lokal dan internasional mengenai berbagai persoalan yang terjadi.
-
Ash Shumud: Bagaimana cara antum dalam meliput berita dan data-data lapangan di Afghanistan yang kemudian dipublikasikan di situs tersebut?
Abdus Sattar: Ya, atas karunia Allah SWT, Lembaga Media ini mengangkat sejumah koresponden di seluruh wilayah Afghanistan untuk meliput semua berita dan kejadian, kemudian menyampaikannya dalam bentuk laporan.
Mereka bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mengikuti berita-berita amaliyat (operasi jihad) dengan secara detil, memahami situasi dan kondisi di masing-masing tempat, kemudian mengirimkannya dalam bentuk laporan berbagai amaliyat yang sedang berjalan secara detil dan terpercaya dalam waktu secepat mungkin kepada dua orang juru bicara resmi Imarah Islam Afghanistan, yakni syaikh Dzabihullah Mujahid dan syaikh Qari Yusuf. Keduanya akan mempelajari laporan tersebut kemudian mengirimkannya ke bagian pemberitaan situs, setelah dilakukan akurasi dan penyaringan.
-
Ash Shumud: Berita, penjelasan resmi, dan analisa tersebut dipublikasikan secara bersamaan atau dalam tempo yang berdekatan dalam lima bahasa yang berbeda. Bagaimana caranya?
Abdus Sattar: Ya, memang seperti yang antum katakan, bahwa berita dan yang lainnya dipublikasikan dalam lima bahwa dalam waktu yang sangat berdekatan. Yaitu dengan bahasa lokal seperti bahasa Pashtu dan Persi, juga bahasa Urdu, Arab dan Inggris. Situs kami ini mempublikasikan berita dan materi-materi publikasi lainnya pertama kali menggunakan bahasa Pashtu, kemudian baru diterjemahkan ke bahasa-bahasa lainnya dan diletakkan di bagiannya masing-masing.
-
Ash Shumud: Apakah ada cara publikasi yang lain selain dengan situs Imarah Islam?
Abdus Sattar: Ya ada. Kami juga mengirimkan berita kepada para wartawan dan kantor-kantor berita internasional yang bermacam-macam, langsung setelah kejadian dan dipublikasikan di situs internet. Kami punya banyak daftar email yang kami kirimi berita. Dalam daftar kami tersebut mencakup para wartawan dan orang-orang yang punya perhatian terhadap Afghanistan. Selain itu kami juga menggunakan Face Book dan Twitter untuk menyebarkan berita secara harian kepada ribuan orang. Kami juga menyebarkan berita melalui SMS HP setiap hari kepada banyak orang.
-
Ash Shumud: Bisakah antum menjelaskan tentang poin terakhir? Bagaimana antum mengirimkan berita kepada banyak orang melalui SMS HP?
Abdus Sattar: Berita-berita yang telah dipublikasikan di situs dipindahkan ke SMS HP. Kemudian dikirimkan kepada beberapa orang yang akan mengirimkannnya kepada sejumlah orang lainnya. Masing-masing mereka mengirimkan berita tersebut kepada kenalan-kenalan mereka baik di Afghanistan maupun di luar Afghannistan. Begitu seterusnya SMS itu mulai sambung menyambung. Masing-masing mereka berusaha menyebarkan SMS tersebut sebanyak-banyaknya. Kami menyaksikan sendiri bahwa banyak di antara mereka mensyaratkan kepada kawan-kawan yang menerima SMS tersebut untuk mengirimkannya kepada 20 orang lainnya. Demikian seterusnya sampai tidak ada batasnya. Ini mendapat sambutan yang sangat besar di tengah-tengah masyarakat. Kami melihat, atas karunia Allah, banyak orang-orang awam yang sangat bergembira jika mereka mendapatkan berita kemenangan mujahidin atas musuhnya.
-
Ash Shumud: Bisakah antum jelaskan kepada kami tentang kegiatan lain yang dilakukan oleh dewan media selain mengelola situs internet?
Abdus Sattar: Ada mimbar-mimbar media lain yang dikelola oleh dewan media, di antaranya adalah:
– Studio Jihad yang menyiarkan kegiatan mujahidin secara lebih hidup. Atas karunia Allah SWT bidang ini telah mengeluarkan sejumlah produk. Selain menggambarkan gambaran jihad dan peperangan secara lebih hidup, studio ini juga memproduksi film-film dakwah dan perbaikan masyarakat dengan tujuan memberikan penerangan dan penyadaran kepada para mujahidin secara pemikiran. Hal ini telah membuahkan dampak yang baik di tengah-tengah mujahidin.
– Radio streaming Shautusy Syari’ah (Suara Syariat) dengan menggunakan bahasa Pashtu yang menyiarkan berita, laporan harian, analisa politik, nasyid-nasyid jihadi dan Islami yang akan memberikan dampak secara langsung dalam menaikkan mental mujahidin. Program Shautusy Syariah ini disiarkan dua kali sehari setiap pagi dan sore.
– Selain media yang berupa audio (radio) dan video-visual (studio film), ada juga media cetak dengan menggunakan bahasa Arab, Pashtu dan Persi. Media cetak ini berupa Majalah Ash Shumud dengan bahasa Arab, sedangkan majalah Syahamat, Harak dan Murjil dalam bahasa Pasthu dan Persi. Kesemuanya terbit bulanan.
Majalah Ash Shumud yang mana antum juga termasuk bagian darinya, menyajikan gambaran yang sebenarnya mengenai jihad dan berbagai berita teraktual yang terjadi di Afghanistan sejak lima tahun yang lalu untuk para pembaca di dunia Islam dan Arab. Majalah ini juga mempublikasikan makalah-makalah, analisa-analisa politik, dan laporan-laporan berita, selain juga memuat tabel data statistic secara lengkap mengenai semua operasi mujahidin setiap bulannya berserta berbagai dampak dan hasil dari operasi-operasi tersebut. Majalah ini juga menampilkan serial syuhada’ untuk mengenalkan para komandan tempur mujahidin yang telah gugur di jalan Allah SWT.
Adapun majalah Syahamat dan Harak, keduanya telah terbit sejak tujuh tahun yang lalu dengan menggunakan dua bahasa lokal yaitu Pashtu dan Persi. Kedua majalah ini banyak dibaca oleh kaum intelektual khususnya para siswa dan mahasiswa. Semua makalah Islami dan jihadi yang dimuat dalam majalah ini berhasil membuahkan dampak positif yang besar di kalangan mereka.
Adapun majalah Murjil adalah majalah yang khusus mempublikasikan berita-berita pertempuran, kajahatan-kejahatan musuh, data-data kerugian di pihak musuh yang berupa korban nyawa dan perlengkapan, serta berbagai persoalan yang berkaitan dengannya. Arsip tahunan yang ada dalam majalah ini merupakan data jihad yang paling otentik tentang kerugian pihak musuh di Afghanistan.
Semua publikasi ditampilkan dalam situs internet Imarah Islam dan semua orang bisa mengaksesnya.
-
Ash Shumud: Bagaimana menurut pandangan antum tentang kader-kader yang spesialis di bidang media ini?
Abdus Sattar: Atas karunia Allah, kemudian atas kemampuan dan pengalaman militer yang dimiliki, mujahidin mampu mengalahkan jenderal-jenderal NATO yang memiliki keahlian dan pengalaman yang tinggi. Hal itu memudahkan mujahidin untuk melaksanakan kegiatan media, selain memang didukung keahlian mereka di bidang media.
Karena jihad media hari ini termasuk tanggung jawab yang paling urgen, maka Imarah Islam Afghanistan tidak mau mengabaikan pengkaderan orang-orang yang ahli di bidang media.
Imarah Islam Afghanistan telah menyiapkan kader-kader mujahid media yang menggempur musuh di medan media sebagaimana ikhwan-ikhwan petempur lainnya yang menggempur musuh di bidang militer.
Saya katakan dengan penuh keyakinan bahwa kami dengan menggunakan sarana-sarana yang sangat sederhana dapat mengalahkan musuh, atas karunia Allah, di bidang media di mana musuh tidak mampu membendungnya meskipun mereka memiliki berbagai sarana yang canggih dan tenaga-tenaga ahli, serta didukung dengan pendanaan yang kuat di bidang media ini.
Misalnya, semua orang di seluruh dunia ini dapat mengakses semua hal yang kami publikasikan melalui internet, dan sampai-sampai semua pegawai negeri yang bekerja di pemerintahan Hamid Karzai yang memiliki fasilitas internet di tempat-tempat kerja, universitas dan kantor-kantor mereka, bahkan yang bekerja di kantor-kantor militer dan politik Amerika, mereka semua mengakses semua publikasi kami dan terpengaruh dengannya.
Selain itu banyak penduduk Kabul yang menjadi pendengar setia program radio streaming Shautus Syari’ah melalui internet, lalu mereka menyampaikan sambutan baik mereka terhadap program tersebut melalui email. Mereka mengatakan bahwa ketika mereka mendengarkan nasyid Islami yang berjudul laa ilaaha illallah mereka menjadi teringat kembali kenangan-kenangan mereka di era pemerintahan Imarah Islam.
Meskipun Amerika, pasukan NATO dan tentara pemerintahan boneka Hamid Karzai telah melakukan segala upaya untuk menjegal semua program yang dijalankan Imarah Islam, namun justru banyak pejabat tinggi dalam pemerintahan Hamid Karzai sendiri terpengaruh dan bersimpati terhadap mujahidin.
Amerika sendiri telah mengakui bahwa Imarah Islam telah mengalahkannya di bidang media. Pengakuan ini dipubikasikan dalam sebuah artikel pada tanggal 22 Mei tahun lalu di sebuah majalah di Amerika, FOREIGN POLICY, dengan judul LOSING THE MEDIA WAR TO TALIBAN.
Artikel tersebut ditulis oleh seorang penulis Amerika yang terkenal, Robert Haddick. Dalam makalahnya tersebut dia menyebutkan kegiatan media yang dilakukan oleh Taliban secara rinci dan keunggulan media mereka atas media Amerika. Ia menasehatkan kepada bangsanya dengan mengatakan: “Dalam perang media melawan Taliban, hendaknya Amerika mengandalkan cara dan taktik yang lebih dapat mempengaruhi. Karena perang media dengan cara yang ada sekarang ini telah dikalahkan Taliban.”
Selain itu laporan dari pusat kajian hubungan luar negeri Amerika COUNCIL ON FOREIGN RELATIONS juga memperkuat keunggulan Taliban atas Amerika di bidang media.
Dalam laporan tersebut dikatakan bahwa faktor keunggulan Taliban atas Amerika di bidang media adalah karena Taliban tidak menunggu momen tertentu untuk mempublikasikan berita dan peristiwa, namun semua itu dipublikasikan langsung setelah kejadian.
Kemajuan dan keunggulan media Taliban atas Amerika ini kini menjadi bahasan harian di surat-surat kabar Barat, dan kini mereka mulai menulis berbagai makalah dan komentar di setiap tempat.
Michael Duran, mantan wakil menteri pertahanan Amerika mengatakan tentang kemajuan Taliban di bidang ini, bahwa Taliban memiliki kemampuan yang tinggi dalam mengendalikan kegiatan media mereka. Mereka sangat cepat sekali dalam mempublikasikan berita. Semua serangan militer yang mereka lancarkan terhadap pasukan kita dapat mereka publikasikan hanya dalam waktu 26 menit kemudian melalui saluran TV internasional. Hal semacam ini mendapat sambutan yang baik dan seringkali menjadikannya sebagai breaking news berupa rekaman berita di mayoritas saluran TV internasional seperti Al Jazeera, sampai BBC bahkan CNN.
Ia menambahkan: “Taliban tidak hanya cepat dalam mempublikasikan berita, tapi mereka juga sangat detil dan rapi di bidang media. Mereka menerjemahkan berita tentang semua serangan militer mereka dari bahasa Pashtu dan Persi ke bahasa Arab dan Inggris langsung ketika berita itu diterima. Lalu mereka langsung mempublikasikan pula di situs resmi mereka, dan mereka siarkan melalui radio streaming Shautus Syari’ah.”
Michael Duran melanjutkan sarannya untuk Amerika: “Sangat mendesak bagi Amerika untuk meningkatkan kemampuan pasukan mereka untuk membendung kegiatan media Taliban dengan cara memberikan tambahan skil. Amerika harus membatasi aktifitas publikasi yang dilakukan Taliban dengan cara memperkuat saluran-saluran TV. Amerika juga harus menutup semua situs resmi Taliban di Internet.” Demikian dirilis dalam COUNCIL ON FOREIGN RELATIONS edisi 12 Mei 2009.
Seorang jenderal bernama ‘Udhaimi, yang berbicara atas nama kementerian pertahanan pemerintah boneka Hamid Karzai, tahun lalu ketika terjadi pertempuran Marjah, ketika ia berbicara dengan stasiun TV Eropa Al Hurrah menyatakan bahwa aktifitas media mujahidin lebih unggul dan lebih kuat daripada media pemerintah.
-
Ash Shumud: Apa analisa antum tentang keunggulan media mujahidin?
Abdus Sattar: Satu-satunya faktor yang menjadikan media mujahidin unggul adaah karena mereka melaksanakan pekerjaan ini karena dorongan tanggung jawab jihad, bukan karena gaji sebagaimana halnya orang lain.
Karena mujahidin memegang kesetiaan mereka terhadap janji moral yang telah mereka ikrarkan terhadap mereka sendiri, maka mereka siap untuk mengerahkan berbagai pengorbanan sampai mati sekalipun demi menyukseskan program jihad ini.
Mereka sanggup menanggung berbagai kesulitan dan mereka memandang bahwa kesuksesan mereka dalam melaksanakan tanggung jawab ini merupakan cita-cita hidup mereka. Berkat keikhlasan, pengorbanan, dan semangat yang dimiliki mujahidin, maka Allah memberikan berkah dan kesuksesan atas usaha yang mereka lakukan.
Inilah berkah dan kesuksesan yang juga diakui oleh musuh, dan apa yang diakui musuh adalah sesuatu yang memiliki nilai lebih.
-
Ash Shumud: Apa kendala-kendala yang antum hadapi dalam melaksanakan tanggung jawab media?
Abdus Sattar: Jalan jihad adalah jalan yang penuh dengan ujian dan kesulitan. Namun mujahidin menerimanya dengan penuh ridha kepada Allah untuk meninggikan kalimat-Nya. Memikul beban di jalan Allah ini merupakan sebuah kebanggaan dan bukti atas benarnya jalan yang ditempuh.
Kami menghadapi berbagai kesulitan materi yang banyak. Ada kendala masalah sarana media. Ada kendala masalah keamanan. Ada pula kendala masalah minimnya alat-alat pendukung. Tapi semua itu kami pikul dan kami anggap ringan untuk menyukseskan misi yang mulia ini, dan ini merupakan satu kebanggaan tersendiri bagi kami.
Sarana yang kami miliki sangat minim sekali jika dibandingkan dengan sarana yang dimiliki musuh. Belum lagi kami dalam bidang ini menghadapi musuh yang tidak memilliki rasa malu sama sekali. Musuh yang tidak mempedulikan sedikit pun mengenai nilai kemanusiaan dan nilai etika. Mereka berkoar-koar tentang kebebasan berbicara dan mengungkapkan pendapat. Tapi mereka sama sekali tidak pernah mengakui kebebasan mengungkapkan pendapat yang dapat mengancam kepentingan imperialisme mereka.
Selain itu mereka sering kali melakukan kebohongan di media mereka. Jika ada sepuluh tentara mereka yang terbunuh, mereka hanya memberitakan satu orang saja jika berita tersebut tidak dapat mereka sembunyikan. Jika sepuluh orang tentara mereka terluka, mereka hanya mengakui satu orang saja. Mereka juga mengatakan bahwa luka yang dideritanya sangat ringan dan akan dapat bekerja kembali setelah luka mengering dan dilakukan pengobatan. Jika pesawat mereka berhasil ditembak jatuh mujahidin dan terbakar di udara, mereka berusaha menutup-nutupi berita tersebut jika memungkinkan. Jika tidak bisa mentutupinya, maka mereka akan mengatakan bahwa pesawat mereka melakukan pendaratan darurat. Mereka menangkapi masyarakat sipil dan penduduk biasa ketika mereka melakukan penyergapan malam hari. Lalu mereka memberitakan bahwa yang mereka tangkap adalah mujahidin yang bersenjata. Inilah yang selalu mereka koar-koarkan di seluruh media mereka.
Adapun media kami, meskipun kami selalu komitmen untuk memberitakan fakta di lapangan, mereka selalu menyerang situs kami di internet. Mereka menutup dan merusaknya. Mereka mengancam pihak-pihak yang mengunjungi situs kami dan memberikan berbagai peringatan.
“Mereka hendak memadamkan cahaya Allah dengan mulut-mulut mereka sedangkan Allah senantiasa menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir membencinya.” (QS. Ash- Shaff (61): 8)
Meskipun mereka melakukan semua kejahatan tersebut, namun atas karunia Allah kami dapat melanjutkan publikasi jihad kami. Kami masih dapat menyampaikan kemenangan-kemenangan mujahidin dan kekalahan musuh kepada dunia. Bahkan kami dapat menayangkan film-film dokumenter tentang kekalahan Amerika dan sekutu-sekutunya di Afghanistan. Dalam bidang ini kami telah memiliki beberapa produk meskipun banyak kendala yang kami hadapi. Segala puji bagi Allah atas semua itu.
-
Ash Shumud: Kami berterimakasih atas kesediaan antum untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan kami. Semoga Allah SWT membantu antum dengan semakin meluruskan dan menyukseskan semua kegiatan jihad antum. Amiiin.
Abdus Sattar: Kami juga sangat berterima kasih kepada antum.
Sumber: Majalah Bulanan Ash Shumud, edisi 12 Desember 2010 M
(unwanul falah/arrahmah.com)