Weekly Interview – Sebuah wawancara penting dan terlengkap antara As-Sahab Media dengan Syekh Aiman Az-Zawahiri, orang kedua dalam organisasi Al Qaidah.
As Sahab Media merupakan salah satu media jihad internasional, yang sering merilis video-video Mujahidin, baik operasi militer maupun wawancara-wawancara dengan tokoh-tokoh Jihad saat ini, juga pernyataan-pernyataan resmi mereka. As Sahab Media adalah termasuk media Jihad yang jujur dan bisa dipercaya. Tahun lalu mereka sukses mengeluarkan sedikitnya 97 video yang mengungkap peperangan yang terjadi di Afghanistan, kemenangan para Mujahidin, wawancara dan kajian serta analisis para Masyayikh yang berada di barisan depan bumi jihad dan banyak lagi.
Perbincangan menyentuh hampir seluruh masalah penting dan mendesak bagi umat Islam. Dimulai dari pesan beliau kepada jama’ah-jama’ah jihad yang ada di Irak khususnya, dan di seluruh negeri kaum muslimin.
Perbincangan meluas dan kemudian membahas Daulah Islamiyyah Iraq yang semakin mendapat tempat dan selangkah lagi menuju Khilafah Islamiyyah. Dalam wawancara ini Syekh Aiman juga menyinggung pentingnya Media Jihad dan jihad di media yang posisinya semakin menentukan, sehingga bisa mengetahui kebohongan-kebohongan sebagaimana yang telah dilakukan oleh Al Jazeera.
Di bagian akhir perbincangan juga menyentuh jihad di Palestina, Mesir, Libia, Pakistan, dan alasan mengapa jama’ah jihad harus selalu memurnikan tauhidnya hanya kepada Allah SWT. Semata, selain juga menyinggung tentang peran Iran, Syiah dalam penyerbuan Afghanistan, Irak, dan negeri terjajah lainnya.
Singkat kata, wawancara ini harus dibaca oleh seluruh kaum muslimin yang ingin mengerti bagaimana persoalan kaum muslimin sesungguhnya saat ini dan sumbangsih apa yang bisa diberikannya dalam rangka ikut menegakkan Izzul Islam wal Muslimin. Selamat menikmati.
As-Sahab : Dengan menyebut nama Allah Maha Pengasih Maha penyayang. Sholawat dan salam tercurah atas nabi kita Muhammad beserta keluarga, sahabat beliau, dan orang-orang yang berwali kepada beliau.
Saudara-saudara muslimin di setiap tempat.. kami ucapkan “Assalamu’alaikum wa rohmatullahi wa barokatuh”, wa ba’d.. Dengan rasa senang dan gembira As-Sahab dapat menghadirkan Syekh Aiman Az-Zhawahiri dalam rangka interview keempat bersama beliau. Kita meminta kepada Allah semoga amalan ini dapat memberikan manfaat pada kita dan kaum muslimin, dan menjadikannya semata-mata untuk meraih keridhoan-Nya.
Kami mulai perbincangan ini bersama Syekh Aiman Az-Zhawahiri dengan ucapan “assalamu’alaikum wa rohmatullahi wa barokatuh”. Kami sambut Anda sebagai tamu As-Sahab.
Syekh Aiman : Wa’alaikumussalam wa rohmatullahi wa barokatuh.
As-Sahab : Syekh kami yang mulia, kita berjumpa di pertemuan kita yang ke empat sementara itu kejadian-kejadian penting terus bergulir dengan cepat di berbagai belahan dunia Islam. Dunia Islam saat ini menyaksikan transformasi/perubahan kritis berkenaan dengan perjalanannya dan masa depannya. Sekiranya kami minta Anda untuk mengutarakan hal terpenting dari transformasi tersebut apa yang akan Anda sampaikan?
Syekh Aiman : Hal terpenting dari berbagai perubahan ini, wallahu a’lam, adalah kemunculan garda depan Mujahid ummat Islam semisal potensi kekuatan untuk bertahan di pentas dunia sebagai efek dari gaung jihad yang terus menggema dan menggoncang belahan dunia Islam, menolak berbagai kerendahan, mempertahankan izzah ummat Islam, menolak berbagai metodologi kekalahan dan budaya “taroju’” (mundur). Garda depan Mujahid ini secara serentak tersebar dan – dengan karunia Allah – berjalan bersamaan dan bersatu.
As-Sahab : Barangkali dengan afiliasi sejumlah pimpinan Al-Jama’ah Al-Islamiyah Al-Muqatilah di Libia dengan Al-Qaidah merupakan salah satu dari hal penting tersebut?
Syekh Aiman : Tanpa ada keraguan! Terlebih jika Anda menambahkan peran penting yang dimainkan Jama’ah Al-Islamiyah Al-Muqatilah di Libia yang mengajak kepada aqidah yang murni, aqidah kemuliaan dengan Allah semata, menolak untuk tunduk pada selain-Nya, peran mereka dalam mepertahankan ummat muslim dengan jiwa dan harta mereka, dan ini tidak terbatas di Libia saja. Kenyataannya, Anda hampir tidak mampu untuk menemukan suatu medan jihad yang terlepas dari keberadaan mereka – dengan izin Allah.
As-Sahab : Ya. Lalu medan mana yang terpenting yang sedang dihadapi garda depan Mujahid dalam melawan musuh-musuh Islam?
Syekh Aiman : Irak merupakan medan terpenting di antara berbagai medan yang ada.
As-Sahab : Dengan demikian pernyataan ini membawa kita pada perbincangan tentang Irak.
Syekh Aiman : Silahkan.
As-Sahab : Sebagai permulaan, apa pendapat Anda tentang kondisi jihad di Irak pada hari ini?
Syekh Aiman : Kondisi jihad di Irak pada hari ini secara keseluruhan terlihat baik dengan karunia Allah. Dan segala sesuatu yang terjadi di sana dari berbagai macam penderitaan merupakan hal yang mesti dan lazim dihadapi dalam perjalanan jihad.
Laporan-laporan baru yang datang dari Irak membawa kabar gembira dengan bertambahnya kekuatan Mujahidin dan kemerosotan kondisi Amerika, meskipun dengan berbagai usaha konyol mereka untuk memperdaya dan menyesatkan. Dan cukuplah keputusan Inggris untuk melarikan diri .
As-Sahab : Akan tetapi Amerika berbesar mulut tentang operasi mereka di Diyala, dan juga berbagai pernyataan Petraeus dan Crocker dan apa yang selalu meraka ulang tentang “kemajuan spektakuler di Anbar”, bahkan pengulangan nama Anbar disebut lebih dari 24 kali. Dan juga apa yang mereka klaim tentang “pencabutan Mujahidin dari tanah”, bergabungnya kabilah-kabilah dan sejumlah faksi bersenjata dengan mereka untuk melawan Daulah Islamiyah Irak.
Syekh Aiman : Semua propaganda kosong ini hanyalah untuk menutupi kegagalan Amerika di Irak. Bukti paling jelas tentang hal itu: Petraeus dalam pernyataannya di kongres menyatakan bahwa dia mampu untuk menurunkan 100.000 pasukannya di Irak selama musim panas mendatang, di saat yang sama dia menegaskan ketidaksiapan pasukan Irak, dan penarikan mundur pasukan Amerika saat ini akan berdampak pada runtuhnya pasukan Irak.
Semua pernyataan ini hanyalah bualan, bahkan permainan kata. Kekuatan pasukan murtad pengkhianat yang tidak mungkin disiapkan dalam empat tahun tidak akan mungkin bisa disiapkan dalam enam bulan mendatang. Bahkan jika kita asumsikan suatu hal yang mustahil, yaitu Amerika mampu mempersiapkan kekuatan pasukan picik mereka, akankah kekuatan tersebut mampu untuk bertahan setelah berbagai kegagalan mereka di masa lampau dengan seluruh pasukan dan kekuatan mereka? Jadi kekuatan tersebut divonis untuk kalah, baik mereka telah disiapkan maupun belum disiapkan.
Dengan demikian dapat kita menyimpulkan beberapa keadaan sebagai berikut:
Pertama: kekuatan Amerika yang kalah merintih karena menderita kerugian hari demi hari dan mencari jalan keluar bersama dengan pemerintahan mereka di bawah tekanan besar-besaran dari rakyat yang menginginkan mereka keluar.
Kedua : kekuatan murtad pengkhianat yang belum dibekali, Amerika menyatakan untuk membiarkan mereka menemui nasib mereka sendiri.
Ketiga : Para milisi suku-suku pengkhianat, perampok terbesar, mereka berhasil dilenyapkan, Abd Al-Sattar Abu Risyah, yang memuji Amerika dengan potensinya yang luar biasa. Dan mengklaim dirinya adalah orang yang menjadi pelindung mereka (Amerika) dan mereka akan mengadakan percobaan di beberapa wilayah lainnya dengan jalan mengeluarkan uang sogokan untuk memenuhi saku-saku para pengkhianat demi mendapatkan kemenangan fatamorgana di Irak.
Mereka juga memperdaya para pembayar pajak yang berada di negeri mereka bahwa mereka telah merealisasikan suatu hal. Jika kita meminjam istilah matematika, saat ini kita sedang menyaksikan sekubik kegagalan Amerika di Irak. Meskipun berbagai mesin propaganda Amerika yang begitu dahsyat untuk memperdaya rakyatnya, akan tetapi kondisi yang nyata lebih besar (pengaruhnya) dibanding dengan semua media mereka, lebih jahat dari semua trik mereka, dan lebih buruk dari semua tipu daya mereka.
As-Sahab : Akan tetapi Petraus dan Crocker mengulangi lebih dari sekali dalam pidato mereka bahwa Amerika mampu “mencabut Mujahidin dari tanah”. Bukankah ini salah satu prestasi mereka?
Syekh Aiman : Bukankah ini kegagalan yang sama seperti kegagalan sebelumnya di Qaim, Samarra, Haditsah, Falujah, Tal’afar, dan berbagai kota lainnya dimana mujahidin selalu kembali ke tempat-tempat tersebut.
Pengulangan berbagai ungkapan yang memperdayakan tersebut memiliki arti di antara dua hal berikut : Baik itu bagian administrasi Amerika yang terlalu berbohong melalui mulut Petraeus dan Crocker, atau Amerika tidak mengambil pelajaran apapun dari empat tahun kekalahan mereka dalam peperangan di Irak, bahkan tidak mempelajari sesuatu pun dari kekalahan mereka di Vietnam.
As-Sahab : Atau mungkin saja kedua hal tersebut terjadi bersamaan (pada Amerika)?
Syekh Aiman : Mungkin saja. Kalau Anda tidak mengerti, itu merupakan suatu musibah atau Anda tahu, maka hal itu akan lebih buruk.
As-Sahab : Dengan demikian sisa harapan Amerika adalah dengan membekali pasukan murtad untuk menutupi penarikan mundur pasukan mereka?
Syekh Aiman : Hal ini mirip dengan harapan setan untuk berada di surga. Ini menunjukkan tepatnya metode Mujahidin yang menargetkan kekuatan murtad semenjak awal mula. Dan ini juga menegaskan kesesatan fatwa-fatwa yang merugikan dien dan dunia yang menyeru kaum muslimin untuk bergabung bersama kekuatan tersebut dan meninggalkan aqidah al-wala’ wal baro’ (loyalitas dan berlepasdiri) demi tercapainya rencana salibis yang dihancurkan Mujahidin dengan karunia Allah.
Dan saya telah mengumumkan – dengan karunia Allah -, semenjak dua tahun yang lalu, bahwa Islam telah menang di Irak. Dan saya telah mengumumkan satu tahun sebelumnya – dengan karunia Allah – bahwa keluarnya Amerika dari Irak hanyalah menunggu waktu.
Pada hari ini saya beritahukan kabar gembira kepada ummat Islam di Irak dan di setiap negeri Islam, dengan serah diri saya kepada Allah dan mengharap kebaikan dan pertolongan-Nya, bahwa berbagai konspirasi dan fitnah Amerika menuju pada kehancuran dan kekalahan.
As-Sahab : Konspirasi dan fitnah seperti apa yang Anda maksudkan secara pasti?
Syekh Aiman : Yang saya maksudkan adalah harta-harta yang dikeluarkan untuk para pengkhianat semisal Abu Risyah dan kelompok-kelompok bersenjata lainnya, sampai tersebarlah berbagai fitnah tersebut di kalangan kaum muslimin.
Fitnah mengajak kepada fanatisme kesukuan menuju ke arah pembalasan Mujahidin terhadap inteligen. Fitnah yang saya maksudkan adalah apa yang diklaim Amerika berkenaan dengan keikutsertaan faksi-faksi bersenjata bersama Amerika dalam peperangan mereka melawan Mujahidin dan Daulah Islamiyah Irak – semoga Allah menjaganya.
Saya maksudkan juga fitnah harta yang dikeluarkan dari negara-negara tetangga di bawah pengawasan Amerika dengan tujuan menyelewengkan jihad dan membuatnya setuju dengan kesepakatan Amerika berkenaan dengan penarikan mundur pasukan mereka dan meniadakan Daulah Islamiyah Irak.
As-Sahab : Akan tetapi sebagian orang mengklaim bahwa Daulah Islamiyah Irak adalah penyebab berbagai pertikaian saudara yang terjadi dan menudingnya telah membunuh orang-orang sipil dan menumpahkan darah?
Syekh Aiman : Ini merupakan suatu tuduhan, dan tuduhan memerlukan bukti. Sebagaimana halnya Daulah Islamiyah Irak mengumumkan kesiapannya untuk menanggapi setiap keluhan.
As-Sahab : Apakah ini berarti Anda berlepas diri dari berbagai tudingan terhadap Daulah?
Syekh Aiman : Saya tidak memiliki kewenangan untuk berlepas diri maupun membela berbagai bentuk urusan sebelum saya mendengar dari dua sisi urusan tersebut. Akan tetapi saya berlepas diri dari Daulah mengenai manhajnya yang membolehkan darah orang-orang yang tidak berdosa dan menyerang kesucian.
Dan itu menurut apa yang saya ketahui tentang hal terpenting dari kepemimpinannya dan apa yang saya ketahui tentang metodologinya. Lalu sudah lupakah kita tentang apa yang telah ditudingkan pada Daulah di Al-Amiriyah? Kemudian setelah itu menjadi jelaslah bahwa revolusioner Al-Amiriyah adalah para agen Amerika dan foto pimpinan mereka terlihat sedang menerima bayaran dari Jendral Petraeus kemudian kelompoknya berlepas diri darinya.
Sekiranya kita anggap apa yang dituduhkan pada Daulah itu benar, lalu apakah hanya Daulah saja yang membuat kesalahan? Dan apakah Daulah menolak untuk diadili secara syar’i? Bahkan yang lebih kritis dan penting dari semua itu apakah seluruh kejadian yang ditudingkan kepada Daulah dan kelompok jihad lainnya sama dengan apa yang diumumkan Daulah mengenai terjerumusnya beberapa bagian dalam pengkhianatan dan kesetiaan pada Amerika dalam memerangi kaum muslimin dan mujahidin?
As-Sahab : Apakah yang Anda maksud dengan hal itu adalah Revolusioner Anbar?
Syekh Aiman : Bukan. Revolusioner Anbar dikenal dengan jelas kebobrokannya, bahkan lebih terang dari sinar matahari di kala siang. Akan tetapi yang saya maksudkan adalah apa yang telah diketahui banyak orang tentang partisipasi kelompok-kelompok dan faksi-faksi dalam perang bersama Amerika melawan Daulah Islamiyah Irak semisal Syekh Muhammad Basyar Al-Faidi yang banyak membahas seputar masalah ini dan pernyataan terbaru dari beliau yang disiarkan di saluran Al-Baghdadiyah, Ahad tanggal 4 November, dan juga Dr. Mutsanna Haris Ad-Dhory.
Sebagai tambahan dari berbagai tudingan serius Daulah Islamiyah Irak terhadap kelompok tertentu, tudingan yang memerlukan pencermatan, penelitian, dan pembongkaran pengkhianat dan pengkhianatan. Perhatian terhadap problem ini lebih penting dibanding dengan perhatian terhadap masalah-masalah yang terjadi di antara Mujahidin dengan komitmen kita bahwa berbagai problem tersebut tidak akan dikesampingkan, karena problem ini mengisyaratkan adanya orang-orang munafik pengkhianat di barisan Mujahidin yang bekerja untuk Amerika.
Oleh karena itu saya nasehatkan pada Ahlul Khoir (orang-orang baik) di kalangan Mujahidin dan lainnya yang berusaha untuk menyatukan barisan Mujahidin untuk melihat pada urusan serius ini sebelum melihat pada hal lainnya. Sampai sekiranya telah terlihat jelas di hadapan mereka beberapa kelompok telah terjerumus dalam kesalahan tersebut, maka hendaknya mereka membongkarnya dan menjelaskan kejahatan tersebut kepada umat islam sehingga hancurlah rencana Amerika.
Problem ini merupakan bagian dari berbagai problem yang harus segera diselesaikan. Allah berfirman : “Wahai nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah neraka jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.” (At-Tawbah : 73).
Saya nasehatkan pada saudara Saya Mujahidin untuk mengakhiri fitnah ini dan memangkas kelompok-kelompok pengkhianat ini dari Irak, negeri khilafah dan jihad. Allah berfirman: “Sekiranya orang-orang munafik, orang-orang yang memiliki penyakit dalam hatinya, dan orang-orang yang menyebarkan kabar dusta di Madinah tidak berhenti (melakukan perbuatan mereka), niscaya akan Kami perintahkan kamu (untuk memerangi mereka), kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu (di Madinah) melainkan sebentar saja. Dalam keadaan yang terlaknat. Di mana pun mereka dijumpai, mereka ditangkap dan dibunuh dengan sehebat-hebatnya.” (Al-Ahzab : 60-61).
Saya mengajak seluruh kaum muslimin untuk berhenti mendukung kelompok-kelompok bersenjata yang loyal pada Amerika dalam memerangi kaum muslimin dan Mujahidin. Saya peringatkan pada orang-orang yang bergabung dengan mereka, dalam kooperasi memerangi Mujahidin, bahwa sejarah akan mencatat segala sesuatu. Mereka akan merugi dien dan dunia mereka. Amerika akan angkat kaki dalam waktu dekat – dengan izin Allah – dan tidak akan pernah memberikan pembelaan terhadap mereka selamanya. Hendaknya mereka melihat nasib Amerika di Vietnam dan nasib Syah Iran. Orang yang berakal adalah orang yang mengambil pelajaran dari kesalahan orang lain.
As-Sahab : Hendaknya mereka juga melihat nasib Abdus Sattar Abu Risyah..
Syekh Aiman : Ya. Yang dibanggakan dan diratapi oleh Bush.
As-Sahab : Akan tetapi Amerika mengklaim bahwa suku-suku di Anbar mendukung mereka. Dan mereka berusaha untuk melakukan eksperimen ini di tempat yang berbeda?
Syekh Aiman : Orang-orang yang mendukung Amerika, mereka adalah dari sampah dan kalangan bawah. Sejarah mereka diketahui setiap orang. Sementara itu suku-suku dan kabilah-kabilah terhormat di Irak pada umumnya dan khususnya di Anbar, semuanya mendukung jihad dan Mujahidin. Banyak dari putra-putra terbaik mereka berada di barisan Mujahidin, berperang demi kemenangan Islam melawan invasi salibis di Irak, negri khilafah dan Islam.
Oleh sebab itu saya memanggil suku-suku dan kabilah-kabilah terhormat yang mempertahankan Islam dan muslimin di Irak untuk konfrontasi dengan sampah-sampah tersebut. Karena sejarah akan dicatat dan akan diwariskan generasi demi generasi. Dan suku-suku yang tidak membersihkan diri dari para pengkhianat, orang-orang murtad, para penjilat dan tidak berlepas diri dari mereka akan dicatat sejarah yang dikenal generasi ke generasi dalam barisan agen musuh dan pengkhianat.
Adapun kabilah-kabilah dan suku-suku yang menolong Islam dan jihad, dan membasmi para pengkhianat yang mengeksploitasi nama mereka demi mendapatkan keuntungan haram dan kotor akan diingat dalam sejarah Arab dan muslimin dengan kebanggaan dan kemuliaan. Orang Arab di masa jahiliyah jika melewati kuburan Abu Righol mereka melemparinya dengan batu, karena dia (Abu Righol) menunjukkan Abrahah jalan menuju Mekah.
As-Sahab : Jika anda mempunyai nasehat untuk Mujahidin di Irak, apa yang ingin anda sampaikan?
Syekh Aiman : Bersatu di bawah naungan kalimat tauhid.
As-Sahab : Berbincang masalah persatuan Mujahidin di Irak, Syekh Usamah bin Laden merilis surat terbaru tentang masalah ini. Sebagian orang menafsirkan, termasuk salah satu saluran menyiarkan rilis tersebut, bahwa Syekh Usamah mengakui berbagai kesalahan Al-Qaidah dan meminta maaf atas kesalahan tersebut dan mengingatkan anggota kelompoknya, begitu seterusnya hingga akhir dari tafsir dan kesimpulan mereka. Apa komentar Anda tentang hal ini?
Syekh Aiman : Pertama, saya ingin menjelaskan bahwa pada hari ini tidak ada kelompok yang bernama Al-Qaidah di Irak. Sebagai gantinya Al-Qaidah yang berada di Irak menyatukan diri dengan Daulah Islamiyah Irak – semoga Allah menjaganya – bersama jama’ah-jama’ah jihad lainnya.
Imarah syar’iyah yang berdiri di atas manhaj syar’i yang benar dan didirikan melalui Syura (musyawarah) dan membai’at sebagian besar Mujahidin dan suku-suku di Irak. Ini yang pertama. Yang kedua bahwasanya saluran TV ini memanipulasi pesan Syekh Usamah.
As-Sahab : Seperti apa manipulasi itu?
Syekh Aiman : Manipulasi yang terjadi di dalamnya ada tiga. Dunia menemukan manipulasi ini hanya dalam jangka waktu 24 jam. Manipulasi yang pertama yaitu penghilangan pesan penting dari Syekh Usamah – semoga Allah menjaganya -.
As-Sahab : Seperti apa?
Syekh Aiman : Semisal perkataan Syekh Osama tentang peta wilayah yang akan digambar ulang oleh Mujahidin dengan izin Allah, garis pembatas (wilayah) akan dihapus. Dan akan tegak Daulah Islamiyah yang lebih besar dari satu samudra ke samudra lainnya.
Manipulasi semisal penghilangan perkataan beliau tentang tahridh (mengobarkan semangat) kaum muslimin di Sudan dan sekitarnya untuk berjihad di Darfur melawan penjajah salibis dan pemberontak bersenjata yang memberi izin mereka untuk datang. Manipulasi pengilangan peringatan beliau kepada pimpinan faksi-faksi untuk tidak ikut serta dalam kancah politik yang bertabur kesyirikan.
As-Sahab : Tetapi mereka mengatakan bahwa mereka memilah-milah bagian penting dari pesan beliau.
Syekh Aiman : Ini tidak benar. Bagian-bagian yang dihilangkan merupakan bagian yang sangat penting. Dan semua hal penting yang dikatakan Syekh Osama bukanlah sesuatu yang rahasia. Perhatian dan hasrat analisa seluruh dunia tentang apa yang beliau katakan bukanlah suatu rahasia. Jadi, semua yang beliau katakan merupakan hal yang sangat penting, baik itu penting bagi pendukungnya maupun penting bagi musuhnya. Paling tidak mereka memiliki catatan tentang bagian itu dalam bentuk kesimpulan.
Dan kami berpendapat bahwa saluran ini telah menyiapkan, dalam jangka panjang dan program yang berkelanjutan, bagi orang-orang yang kepentingannya lebih rendah daridapa Syekh Usamah. Bahkan diperuntukkan bagi orang-orang yang mempromosikan sekolah fuqoha’ (ahli hukum) marines. Tidak bisakah mereka meluangkan waktu beberapa menit untuk seorang yang paling dicari Amerika?
Kemudian pada acara yang berisi komentar tentang perkataan Syekh Usamah, yang memungkinkan untuk mengupas seluruh gagasan dari perkataan beliau, meski hanya laporan singkat atau dengan isyarat. Tapi bagian yang dibuang bahkan tidak disebutkan, dan mereka memberikan waktu yang lama bagi komentator yang menyimpang ke timur dan barat melebihi waktu yang diberikan pada Syekh Usamah sang pemilik perkataan yang dikomentari.
Manipulasi yang kedua adalah memberikan tafsiran pada perkataan Syekh yang menyimpang dari maksud aslinya dan menenggelamkan pertanyaan dari tamu yang mengimplikasikan ke makna yang sesungguhnya. Misal, klaim mereka bahwa Syekh Usamah mengarahkan celaannya dan nasehatnya kepada Mujahidin Daulah Islamiyah Irak. Padahal Syekh Usamah mengarahkan perkataan beliau kepada seluruh Mujahidin di Irak dan mencela mereka karena penundaan sebagian mereka untuk bersatu.
Perkataan beliau berkenaan dengan masalah penundaan untuk bersatu tidak mencakup personal Daulah Islamiyah Irak. Beliau hanya memberikan permisalan yang terbaik tentang penyatuan barisan Mujahidin dan kaum muslimin di Irak. Dimulai dari bai’at Abu Mush’ab Az Zarqawi kepada Qaidatul Jihad sampai tegaknya Daulah Islamiyah Irak. Dan klaim mereka bahwa apa yang dinasehatkan Syekh Osama kepada Mujahidin, khususnya kesalahan-kesalahan yang terjadi di antara mujahidin, diarahkan ke Daulah Islamiyah Irak, padahal ceramah Syekh Usamah ditujukan untuk semuanya.
Lalu dengan logika yang seperti apa pembatasan ini kita dapati? Dan juga klaim mereka bahwa ajakan Syekh Usamah untuk menghindari fanatisme terhadap pimpinan sebatas ditujukan kepada Mujahidin Daulah Islamiyah Irak, padahal Syekh mengalamatkannya pada seluruh Mujahidin.
Beliau menegaskan bahwa persaudaraan iman merupakan pengikat di antara kaum muslimin dan bukan afiliasi kesukuan, nasionalisme, maupun kelompok. Apakah Daulah Islamiyah Irak menyeru jihad demi menegakkan pemerintahan nasionalis di Irak? Atau demi menegakkan kekhilafahan Islam yang mencakup seluruh kaum muslimin dan seluruh negeri mereka?
Apakah Daulah Islamiyah Irak merasa bangga – sebagaimana orang lain – beranggotakan orang-orang Irak saja? Ataukah ia menganggap bahwa hak bagi setiap muslim untuk bergabung dengannya?
Syekh juga memperingatkan dalam ajakannya – menghindari fanatisme – kepada para pengikut kelompok yang ikut serta dalam pemilihan parlemen yang syirik. Namun mereka masih saja memperlihatkan fanatisme golongan dalam hal tersebut. Apakah Daulah Islamiyah Irak berkecimpung ke dalam pemilihan parlemen yang syirik? Dan apakah personalnya memperlihatkan fanatisme dalam hal itu? Maha Suci Allah!
Manipulasi yang ketiga adalah dengan mengundang komentator yang memusuhi atau tidak bersimpati dengan perkataan Syekh Usamah. Sikap profesionalisme adalah dengan mengundang dua belah pihak, pihak yang pro dan kontra dengan perkataan Syekh Usamah.
Ini merupakan siyasat mereka di sebagian besar rilis Al-Qaidah. Al-Qaidah selalu menjadi yang tertuduh secara ghaib, yang pembelaannya tidak terdengar. Akan tetapi pemirsa hanya menyaksikan vonis dan penyerangan terhadapnya.Ini bukanlah yang pertama kali saluran ini menayangkan tentang Al-Qaidah, tetapi telah banyak tayangan Al-Qaidah.
Di antara tayangan yang terkenal adalah wawancara yang dilakukan Profesor Jamal Ismail dengan Syekh Usamah. Lalu saluran tersebut menahan diri dari menyiarkan dengan alasan kekurangan tenaga profesional dan alasan lain yang tidak bisa dimengerti. Baru kemudian setelah enam bulan berikutnya wawancara tersebut disiarkan dalam acara menggelikan dengan judul “penghancuran Al-Qaidah”.
Seakan-akan mereka memberikan ucapan selamat kepada Amerika atas penyerangannya ke kamp pelatihan Khost dan merasa girang dengan kemalangan Mujahidin. Bahkan setiap kali rilis Al-Qaidah yang sampai ke tangan mereka, pasti mereka akan menggunakan trik yang sama seperti sebelumnya.
Oleh karena itu saya ingatkan kepada setiap orang yang tertarik untuk mengetahui berbagai statemen Mujahidin yang benar, baik itu dari para pendukung Mujahidin atau dari musuhnya, agar bersandar semata-mata pada transkrip lengkap rilis mujahidin yang disebarkan melalui internet.
As-Sahab : Dengan demikian hal ini membawa kita menuju diskusi tentang jihad media..
Syekh Aiman : Ya. Jihad media pada hari ini menempati posisi sangat penting dalam peperangan melawan media salib dan yahudi. Media digunakan oleh dua kubu secara eksklusif; kubu pertama ditempati oleh media masa resmi pemerintahan, dan kubu kedua ditempati oleh media yang mengklaim dirinya free (bebas) dan non-pemerintahan. Ada beberapa media pemerintahan dengan keras kepala mengaku free, semisal BBC.
Namun jihad media telah menghancurkan monopoli ini dan memperlihatkan kenyataan di hadapan dunia dan menggoncang dunia dengan kebenaran kritis dan realita yang mengejutkan yang tidak dapat dilihat maupun didengar jika jihad media tidak menunjukkannya kepada mereka.
Media masa lainnya tidak mampu untuk mendapatkan rilis Mujahidin kecuali hanya sedikit. Dan jika produksi Mujahidin sampai kepada mereka, bisa dipastikan nasibnya selalu ditahan dan dilarang penyiarannya. Allah telah memberi kemenangan kepada Mujahidin di medan propaganda ideologi ini.
Cukuplah bagi kita mendengar berbagai laporan tentang bahaya jihad media. Laporan terakhir tentang hal ini adalah apa yang dinyatakan Petraeus dalam laporannya ke kongres tentang keprihatinannya akan bahaya internet dan berbagai fasilitasnya yang ditawarkan untuk Mujahidin. Sebelumnya, pengakuan Rumsfeld bahwa Al-Qaidah menang dalam peperangan hati dan pikiran dalam dunia Islam.
As-Sahab : Lalu apakah Anda memiliki suatu hal yang ingin disampaikan kepada para Mujahid media?
Syekh Aiman : Saya meminta kepada Allah agar memberikan sebaik-baik ganjaran kepada orang-orang yang berkecimpung dalam jihad media. Agar Allah membalas mereka dengan balasan yang terbaik atas resiko dan bahaya yang mereka ambil demi membongkar kejahatan salibis yahudi terhadap umat Islam.
Dan saya mengajak mereka untuk meningkatkan usaha dan pengorbanan. Saya memuji Allah dengan kenyataan bahwa musuh menyaksikan, dengan sumberdaya mereka yang sangat besar dan penyebaran media besar-besaran, mengalami kekalahan di hadapan sumber daya yang sangat minim yang dimiliki Mujahidin.
Akan tetapi Mujahidin menyebarkan haq yang tidak tergoyahkan oleh kebohongan – dengan semua kebohongan dan kedustaannya yang tidak tahan lama. “Dan katakanlah : telah datang haq dan lenyaplah kebatilan. sesungguhnya kebatilan itu pasti lenyap.” (Al-Israa’ : 81).
Saya ingatkan kepada ‘pasukan tak dikenal’ bahwa mereka berada di perbatasan yang agung di antara perbatasan-perbatasan Islam. Dan bahwa mereka sedang menghancurkan mitos dan khayalan yang dipropagandakan barat dan timur di telinga-telinga para pendengar kita, pemikiran para pemikir kita, dan kurikulum pelajar kita dalam dekade yang panjang.
Maka takutlah kalian kepada Allah atas amanat yang kalian emban. Dan jadikanlah kejujuran sebagai penunjuk jalan kalian, kembali kepada tauhid yang jernih sebagai manhaj kalian, kalian harus bekerja keras membawa umat yang telah lama pengasingannya dari syari’ah, kembali kepada sumber murni Muhammad dan sirah khulafaurrosyidin dan sahabatnya yang baik dan ahlul bait yang suci – semoga keridhoan Allah atas mereka semua.
Jauh dari berbagai penyelewengan para penyeleweng, jauh dari kedustaan penjual agama pengikut dajjal, jauh dari manhaj kekalahan dan penjilat, jauh dari filosofi taraju’ (mundur) dan merendahkan diri, jauh dari fiqh pengemis dan fatwa ulama’-ulama’ Marines, jauh dari perundingan para pimpinan pergerakan yang menyeret umat kepada sekulerisme dan jauh dari aturan syariat, dan juga menyeret kepada nasionalisme – yang berasas berat sebelah.
Jauh dari ukhuwah Islamiyah menuju ketundukan pada Sykes-Picot sebagai ganti Kekhalifahan dari ujung samudra ke ujung lainnya -dengan izin Allah-. Meninggalkan teritori mereka dengan dalih urusan politik, kebijakan pragmatis dunia, negri kesatuan, penyelamatan hidup, dan mitos semisal lainnya.
Saya meminta kepada Allah agar menjadikan Mujahid media sebagai sebab tersebarnya risalah Islam dan tauhid ke penjuru dunia. Dan juga sebagai penebar kesadaran akan kejujuran diantara kerumunan umat. Sebagai sebab dari hidupnya roh kejayaan, kemuliaan, pengorbanan, penebusan, jihad dan istisyhad di barisan kaum muslimin.
Semoga Allah membimbing mereka untuk menyatukan kekuatan dan merapatkan barisan sehingga mereka menjadi qudwah bagi yang lain. Dan semoga Allah mengokohkan mereka dalam merekam pusaka jihad umat yang sekiranya kalau bukan karena bimbingan Allah kepada mereka, niscaya mereka akan dihabisi musuh dan para pengkhianat.
Saya meminta kepada Allah, dan hanya kepada-Nya lah saya memohon, agar menerima amal kebaikan mereka yang murni mengharapkan wajah-Nya yang mulia. Dan agar senantiasa menjaga mereka, memperhatikan mereka, menghindarkan mereka dari tipu daya para pembuat tipu daya, makar para pembuat makar, memberkahi usaha dan sumber daya mereka, dan tidak menghilangkan kekuasaan dan pertolongan bagi mereka di dunia dan ganjaran di akherat.
As-Sahab : Baiklah, mari kita mulai apa yang telah kita buka namun belum kita selesaikan berkenaan dengan nasehat kepada Mujahidin di Irak. Anda tadi menyebutkan dalam nasehat Anda kepada Mujahidin untuk bersatu di bawah naungan kalimat tauhid. Bisakah anda merincikan sedikit saja?
Syekh Aiman : Ya. Kepada saudara kami yang mulia Mujahidin di Irak – kebanggaan umat masa kini – agar membersihkan berbagai perselisihan di antara mereka dan hendaknya membawa perselisihan mereka kepada ahlul ‘ilmi wal fadhl dari ulama yang aktif agar menghukumi dengan syariat Islam.
Dan hendaknya menjauh dari ulama pemerintah yang mengakui pemerintahan murtad pengkhianat yang membantu embargo terhadap Irak dan mengizinkan negeri mereka digunakan sebagai basis invasi pasukan salibis yang menggunakannya sebagai titik tolak pembunuhan ribuan muslim Irak dan Afganistan.
Mereka juga harus mengeluarkan koruptor dari barisan mereka, yang menjual dien mereka dengan keuntungan dunia yang tidak berharga dan berperang di bawah panji salib, dan menyingkap mereka sehingga kaum muslimin berhati-hati terhadap mereka. Dengan cara yang sama Mujahidin menyingkap saudara mereka yang berada di Afganistan yang masuk Kabul menaiki tank-tank Amerika; Sayyaf, Rabbani, dan orang-orang semisal mereka.
Mereka juga harus menolak pembagian kekuatan perlawanan, perlawanan terhormat dan tidak terhormat, lucu dan tidak lucu, halus dan tidak halus. Allah tidak menurunkan kewenangan dalam semua pembagian ini dan dimaksudkan kepada sesuatu yang batil. Akan tetapi jihad di Irak dan seluruh negri muslim wajib memerangi penjajah salibis dan agen-agen mereka.
Setiap orang yang memusuhi Islam dan muslimin, dan loyal kepada penjajah salib dalam melawan kaum muslimin, orang Irak maupun non-Irak, wajib konfrontasi dan jihad terhadap mereka. Nabi SAW memerangi dan memusuhi kaumnya yang musyrik, juga mendoakan keburukan atas mereka sebagaimana halnya yang dilakukan sahabat – semoga Allah meridhoi mereka.
Ketika Nabi SAW memutuskan tebusan tawanan Badar, Allah menurunkan ayat alquran kepada beliau yang mencela beliau SAW : “Tidaklah pantas bagi seorang nabi memiliki tawanan sampai ia dapat melumpuhkan musuhnya di bumi. Engkau menghendaki harta benda duniawi sementara Allah menghendaki (pahala) akherat (untukmu). Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Al Anfal : 67).
Dan permusuhan terhadap keluarga dan sanak saudara dalam dien Allah merupakan manhaj robbani yang kokoh. Allah tabaroka wa ta’ala berfirman : “Wahai orang-orang yang beriman janganlah kalian jadikan bapak-bapak dan saudara-saudara kalian sebagai wali jika mereka lebih mencintai kekafiran daripada keimanan. Barangsiapa diantara kalian yang menjadikan mereka pelindung, maka mereka itulah orang-orang yang dholim.” (At Taubah : 23).
Allah tabaraka wa ta’ala berfirman : “Sungguh telah ada qudwah hasanah (suri tauladan yang baik) bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersamanya ketika mereka berkata : sungguh kami berlepas diri dari kalian dan dari apa yang kalian sembah selain Allah, kami ingkari kalian dan telah nyata permusuhan dan kebencian antara kami dan kalian untuk selamanya sampai kalian beriman kepada Allah saja. Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya : sungguh akan aku mohonkan ampunan bagimu, namun aku sama sekali tidak dapat menolak (siksaan) Allah terhadapmu. (Ibrahim berkata) ya Robb kami, hanya kepada Engkaulah kami tawakal dan hanya kepada Engkaulah kami bertobat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali.” (Al Mumtahanah : 4).
Begitu juga, Mujahidin harus saling dekat, menasehati, dan bermusyawarah mengenai penyatuan barisan Mujahidin. Baik itu Mujahidin Tanzhim Al-Qaidah di Mesopotamia, kemudian Syura Mujahidin, kemudian Halful Muththayyibin, kemudian Daulah Islamiyah Irak – semoga Allah menjaga dan menolongnya -, yang datang dengan berbagai macam warna bekerja keras demi menyatukan Mujahidin.Ini merupakan karunia yang tak dapat dipungkiri. “Demikianlah karunia Allah yang diberikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki; dan Allah memiliki karunia yang besar.” (Al Jumu’ah : 4).
Kepada seluruh Mujahidin di Irak – harapan dan kebanggaan umat – agar mengembangkan apa yang datang dari saudara mereka, menyempurnakan, lalu menyelesaikannya. Dan tidak memperkenankan untuk dikurangi, dikecam, maupun dicela.Mereka tahu bahwa Daulah Islamiyah Irak adalah kekuatan utama dalam melawan agresi salibis-zionis di Irak.
Tuntutan (saat ini) adalah tolong menolong dengannya (Daulah Islamiyah Irak), membimbing, berlaku jujur dengannya sebagaimana halnya seorang saudara yang memiliki perhatian dan rasa simpati.
Begitu juga dengan saudara kami di Daulah Islamiyah Irak – semoga Allah menjaganya, menolongnya, dan memberikan kemenangan kepadanya – harus membuka hati untuk saudara mereka, berbegas kepada mereka, dan perhatian terhadap mereka. Dan setiap orang haruslah lemah lembut terhadap saudara mereka mukminin. “Wahai orang-orang yang beriman! barangsiapa diantara kalian yang murtad dari diennya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Ia cinta dan mereka pun mencintai-Nya, lemah lembut terhadap orang-orang yang beriman, keras terhadap orang-orang kafir, berjihad di jalan Allah, tidak takut akan celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah yang diberikan kepada siapa saja yang Ia kehendaki. Dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.” (Al Maidah : 54).
Saya tujukan seruan saya dan seruan saudara-saudara saya di sini kepada seluruh Mujahidin terhormat di Mesopotamia, saya serukan dengan penegasan khusus kepada saudara-saudara tercinta dan terhormat yang berada di jama’ah Anshorus Sunnah beserta pimpinannya Al Akh al Mujahid Al Murabith Fadhilatu syekh Abu Abdullah Asy Syafi’i – semoga Allah mengokohkan dan menjaganya sebagai amunisi Islam -, dan ikhwan lainnya, singa-singa Islam di Irak, saya katakan kepada mereka :
“Sesungguhnya Mujahidin di setiap tempat menantikan pelepas bara, persatuan di antara kalian dengan Daulah Islamiyah Irak. Supaya kalian membawa kemenangan sejati, manhaj jihad yang murni, yang berusaha membebaskan seluruh negri Islam dan menegakkan khilafah berdasarkan manhaj nubuwwah.”
Saya katakan kepada mereka : “Daulah Islamiyah Irak adalah daulah kalian, imarah kalian, dan pemerintahan kalian. Dengan siapa kalian akan bersatu jika bukan dengan mereka? Bersegeralah kepada kebaikan bersama mereka, dan dinginkanlah hati-hati orang mukmin dengan kabar gembira yang telah lama mereka nantikan.
As-Sahab : Semoga kita segera mendengar kabar gembira tersebut sebagaimana kabar gembira yang datang dari Al-Jama’ah Al-Muqatilah Libia yang mendinginkan hati kaum muslimin.
Syekh Aiman : Amiin.. Amiin.. Insya Allah.
As-Sahab : Hal ini membawa kita kepada perbincangan tentang orientasi politik yang harus diadopsi Mujahidin Irak. Khususnya karena kekuatan salibis Amerika ingin angkat kaki dan mereka berharap bisa mengatur politik Irak sesuai keinginan mereka. Haruskah orientasi pergerakan-pergerakan perlawanan berupa orientasi nasionalis yang menganggap semua rakyat Irak sama, baik mereka loyal pada Islam maupun pada musuh islam? Dan mengakui negara-negara yang tidak menerapkan syariat Islam dan bersekutu dengan Amerika dan Israel? Membatasi target akhir jihad mereka dengan pembebasan Irak dan mendirikan negara nasional? Berpura-pura melupakan ukhuwah Islamiyah dan kewajiban membebaskan negri-negri muslimin yang merupakan fardhu ain dan kewajiban berperang hingga seluruh tentara kafir keluar dari tanah Muhammad SAW, khususnya dari sekitar haromain dan lingkungan Baitul Maqdis? Dan berpura-pura melupakan jihad terhadap orang-orang murtad di negri kita yang memerintah negri kita dan menindas umat kita? Dan juga berpura-pura melupakan usaha untuk menegakkan khilafah? Ataukah orientasi mereka harus dibangun dengan kokoh di atas dasar politik syariah yang bersandar pada Al-Qur’an dan As-Sunnah?
Syekh Aiman : Awal dari semuanya, saya ingin menenangkan umat Islam bahwa era pencurian jihad telah berlalu – dengan karunia Allah dan pertolongan-Nya -, dan bahwa umat pada hari ini umumnya dan khususnya garda depan Mujahid tidak akan mempersembahkan darahnya dengan murah di jalan Allah hanya untuk direnggut hasilnya semisal Abdul Naser, Al-Saud, Boutlefika dan Musharaf. Era itu telah berlalu dan tidak akan kembali lagi dengan karunia Allah dan kemulian-Nya.
As-Sahab : Lalu kepada siapa umat meletakkan kepercayaannya?
Syekh Aiman : Umat akan meletakkannya – Insya Allah – kepada Mujahidin yang jujur yang tidak berpaling maupun berkompromi. “(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan solat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.” (Al Hajj : 41).
Urusan lain yang ingin saya sampaikan kepada kaum muslimin adalah bahwa tren kompromi dan manhaj taraju’ (mundur atau berpaling) dalam kondisi kekalahan dan mundur sesuai dengan kemunduran-kemunduran yang mereka lakukan. Dan bahwa Mujahidin mengingkari manhaj ini.
As-Sahab : Mungkin kita akan mengupas masalah ini dengan detail di masa yang akan datang, Insya Allah.
Syekh Aiman : Baiklah. Jadi, kepada saudara-saudaraku pergerakan jihad di Irak haruslah menyadari bahwa tanda-tanda kekhalifahan mulai terlihat, dan karenanya kekuatan kuffar dan pengkhianat bersatu untuk meruntuhkannya. Ini apa yang telah diisyaratkan Syekh Usamah Bin Laden dalam pernyataan terbarunya, dan Al Jazeera tidak menyiarkan bagian ini – meskipun penting -, ketika mengatakan tentang penggambaran ulang peta, penghapusan garis pembatas salib, dan penegakan Daulah Islamiyah Kubro dari samudra ke samudra lainnya dengan izin Allah.
As-Sahab : Suatu hal yang berharga bahwa Daulah Islamiyah Irak telah menegaskan konsep ini sebelumnya lebih dari sekali.
Syekh Aiman : Ya. Di sini saya harus menyampaikan bahwa Daulah Islamiyah Irak merupakan harakah yang memiliki manhaj yang benar dan visi yang jelas. Dan bahwa Daulah Islamiyah Irak pada permulaan telah mendeklarasikan iltizamnya pada syariah dalam hal politik dan militer.Menyampaikan haq – yang terasa pahit – yang harakah selainnya takut untuk menyampaikannya.
Oleh sebab itu, kepada saudara saya agar tidak mengadopsi berbagai program dan manhaj yang menyelisihi pokok-pokok syariat, atau menolong musuh-musuh khilafah dalam menunda tegaknya (khilafah) maupun mencegahnya (untuk tegak).
Sebagai contoh, manhaj pergerakan jihad haruslah didirikan di atas peraturan syariat, bukan peraturan mayoritas/dominan. Dan harus berdiri di atas pengokohan ukhuwah Islamiyah semisal pertalian diantara kaum muslimin. Maka setiap orang yang menolong jihad dan Mujahidin, entah itu orang Irak maupun lainnya, mereka termasuk ke dalam Mujahidin di Irak; untuknya adalah untuk mereka dan atasnya adalah atas mereka.
Dan setiap orang yang memusuhi jihad dan Mujahidin, dan menolong salibis global terhadap kaum muslimin, mereka bukanlah termasuk ke dalam Mujahidin, meskipun ia seorang warga Irak.
Dan harus menguatkan usaha yang serius untuk menegakkan daulah khilafah yang merupakan urusan pokok tuntutan syariat. Dan harus menekankan untuk membebaskan negeri-negeri muslim dari para penjajah, khususnya Palestina, Jazirah Arab, dan setiap tanah kaum muslimin yang dijajah orang-orang kafir.Ini merupakan fardhu ‘ain setiap muslim semenjak runtuhnya Spanyol.
Martir Islam, syekh Abdullah Azzam – semoga Allah merahmatinya – memohon dengan sangat dan mengulang-ulang pernyataannya sementara hatinya meneteskan darah demi membela pokok syariat ini. Dan mereka harus menolak untuk mengakui berbagai peraturan dan pemerintahan yang diakui sistem internasional di dunia Islam kita, yang merupakan peraturan di luar dari Islam, berhukum dengan selain apa yang diturunkan Allah. Dan mayoritas darinya (sistem internasional) loyal kepada musuh Islam.
As-Sahab : Akan tetapi sebagian meragukan akan hal itu.
Syekh Aiman : Urusan ini telah sangat jelas. Setiap pemerintahan yang diakui masyarakat internasional berhukum dengan selain syariat, dan patuh terhadap resolusi dan piagam PBB. Kebanyakan dari mereka loyal kepada musuh-musuh Islam, salibis dan yahudi untuk melawan umat Islam.
Saya menantang orang-orang yang ragu akan hal itu untuk menunjukkan kepada saya satu pemerintahan, yang diakui masyakat internasional, yang menerapkan syarat-syarat darul islam; baik itu Saudi, Jordania, Mesir, Pakistan, atau siapa?
Mereka termasuk pemerintahan murtad keluar dari syariat dikarenakan satu atau lebih sebab, akan tetapi populasi penduduk mereka adalah muslim dan tertindas oleh rezim mereka.
As-Sahab : Saya rasa, demi keadilan, kita semestinya menyebutkan manhaj sejumlah jama’ah jihad di Irak yang menekankan konsep ini, terutama Daulah Islamiyah Irak – semoga Allah menolongnya -, meski sebagian manhaj jamaah lain tidak sejelas ini atau terdapat kesalahan dan keterbatasan.
Syekh Aiman : Allah menjadikan Daulah Islamiyah Irak pelopor dalam sejumlah lingkungan. Dan benderanya merupakan bendera paling bersih di antara bendera-bendera yang ada di Irak, tidak terkotori sebagaimana yang lainnya terkotori. Dan ia adalah kekuatan utama dalam menghadapi Amerika pada hari ini – sebagaimana diketahui setiap orang, termasuk Amerika.
Oleh karena itu dukungan terhadapnya merupakan amanat di pundak umat Islam. Oleh sebab itu saya mengajak saudara saya kaum muslimin, di mana pun mereka berada, supaya mengamati dengan jeli berbagai pernyataan dan manhaj jama’ah jihad, dan agar menasehati jama’ah-jama’ah tersebut tentang cacat yang ada pada manhaj mereka, atau berbagai perbedaan diantara manhaj dasar mereka dan berbagai pernyataan resmi mereka. Harus ada kesadaran di antara umat islam sehingga dapat menjaga barisan Mujahidin dan dapat berkontribusi dalam mempersatukan Mujahidin di atas manhaj tauhid.
As-Sahab : Baiklah. Membicarakan tentang menyebarkan kesadaran di tengah-tengah umat membawa kita kepada diskusi tentang peran ulama’ pada taraf yang kritis ini.
Syekh Aiman : Peran ulama pada taraf yang kritis ini adalah menekankan kepada berhukum dengan syariat, menolak afiliasi teritori dan semangat nasionalis sebagai basis diskriminasi antar kaum muslimin.
Dan peran mereka adalah menekankan kewajiban kaum muslimin untuk meneruskan jihad sampai keluarnya pasukan kafir penjajah dari Palestina, Afganistan, Chechnya, dan seluruh negri Islam. Dan menekankan kewajiban mereka untuk melanjutkan jihad sampai tegaknya daulah khilafah dan berlepas diri dari pemerintahan nasionalis yang memipin negri-negri kaum muslimin dan membongkar konspirasi mereka.
Peran ulama bukanlah menyesuaikan diri dengan status quo, kondisinya, dan menyampaikan kebenaran setengah-setengah. Akan tetapi peran ulama’ adalah menyampaikan kebenaran seluruhnya. “Dan (ingatlah) ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab, “hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya”, lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruk tukaran yang mereka terima.” (Ali Imran: 187).
As-Sahab : Apakah Anda menginginkan ulama Irak untuk memainkan peran tertentu secara spesifik?
Syekh Aiman : Tentu. Mereka berada di medan perang dan mereka mengetahui berbagai konspirasi yang direncanakan kepada Islam dan kaum muslimin. Dan mereka berdiri berlawanan dengan para pengkhianat penjual dien, yang setuju dengan pelarangan pengeluaran berbagai fatwa untuk berperang melawan penjajah kafir, dan bahkan sebaliknya memfatwakan keselamatan bagi mereka (penjajah kafir) dan ikut serta bersama mereka dalam memerangi kaum muslimin.
[bersambung…]
Weekly Interview
http://www.arrahmah.com
The State of Islamic Media