(Arrahmah.com) – Dalam 1 pekan terakhir media massa New Zealand dan Australia dihebohkan dengan berita keberadaan seorang warga negaranya yang bernama Mark John Taylor (42). Diberitakan bahwa Mark John Taylor telah bergabung bersama Tandhim Al-Qaeda Fi Biladis Syam (Jabhah Nushrah). Bahkan, karena tingginya perhatian public atas berita ini, banyak tokoh-tokoh penting dari kedua Negara turut mengeluarkan statement resmi berkaitan dengan berita tentang sang mujahid ini yang telah menjadi muslim semenjak tahun 2002 silam.
Muqawamah Media Team secara eksklusif mendapatkan sesi wawancara dengan Muhammad Daniel atau yang lebih dikenal di bumi jihad Syam dengan nama kuniyah Abu Abdur Rahman. Dalam sesi wawancara ini Alhamdulillah kami bisa mengungkap banyak fakta dan cerita yang lebih akurat dan benar tentang sosok Muhammad Daniel yang pernah menetap di Indonesia selama dua tahun terakhir sebelum akhirnya ia memutuskan untuk hijrah dan berjihad di Syam.
Berikut sesi wawancara yang telah Muqawamah Media Team rangkum dan terjemahkan kedalam Bahasa Indonesia:
Muqawamah: Assalamu’alaikum. Segala puji hanya bagi Allah semata, shalawat dan salam semoga tercurahkan pada Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya serta para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Silahkan anda perkenalkan diri anda kepada umat Islam di Indonesia.
M. Daniel: Wa’alaikumsalam. Nama saya sekarang adalah Muhammad Daniel, dan nama kuniyah saya adalah Abu Abdur Rahman, dan nama sebelum saya menjadi muslim adalah John Mark Taylor. Saya adalah warga Negara New Zealand (Selandia Baru), tetapi kemudian saya pindah ke Australia bersama keluarga saya semenjak tahun 1980 hingga tahun 1994. Pada 1994 saya kembali ke New Zealand untuk bergabung bersama Angkatan Militer New Zealand. Saya mengabdi sebagai Tentara New Zealand selama 5 tahun sebagai spesialis persenjataan. Pada tahun 2000 saya kembali ke Australia dan bekerja di sana. Kemudian saya sempat tinggal di Indonesia selama dua tahun sampai akhirnya saya sampai ke Syam sekarang.
Muqawamah: Kapan dan bagaimana anda menjadi seorang muslim?
M. Daniel: Di antara tahun 1995 sampai 2001 saya telah melakukan riset tentang Islam. Dan setelah peristiwa 11 September, pencarian saya tentang Islam semakin intensif. Setelah peristiwa peledakan gedung kesombongan Amerika (WTC), saya menyaksikan banyak sekali diskriminasi terhadap Islam dan Muslim khususnya di media. Dan dua bulan sebelum saya menjadi muslim, nenek saya datang mengunjungi saya ke Australia. Dia sangat kecewa dengan rencana saya untuk menjadi muslim. Saya masih ingat dia pernah berkata: “Mark, aku akan sangat kecewa sekali jika kamu benar-benar menjadi seorang muslim,”.
Pada tahun 2002, saya pergi mengunjungi salah satu Masjid di utara Brisbane. Saya tiba disana sekitar satu jam sebelum pelaksanaan shalat jum’at. Seorang muslim yang berasal dari Fuji mendatangi saya dan bertanya apa yang saya perlukan dan butuhkan di sana? Lalu saya menjawab saya tertarik untuk mengenal Islam. Kemudian dia mengundangku masuk ke Masjid, dia menunjukkan padaku bagaimana cara berwudhu. Kemudian ketika khutbah jum’at sedang berlangsung, tiba-tiba khatib berhenti dari khutbahnya dan bertanya padaku: “Maukah anda menjadi seorang musilim?”. Saya dengan mantap menjawab: “Iya”.
Muqawamah: Bagaimana anda bisa menjadi seorang jihadi?
M. Daniel: Sebenarnya, saya menjadi seorang jihadi semenjak awal ke-Islaman saya. Saya banyak menonton video perjuangan Mujahidin Chechnya. Juga dari pergaulan saya dengan para ikhwan yang konsen terhadap isu jihad global. Beriringan dengan itu saya juga mulai banyak membaca buku-buku Jihad kaum muslimin, dan yang paling mempengaruhi saya adalah buku-buku yang ditulis oleh Dr. Abdullah Azzam; “Join The Caravans dan Defence of Moslem Land”. Saya juga banyak mendengar kajian-kajian yang tersebar di Internet, seperti kajian-kajian oleh Syaikh Anwar Al-Awlaki. Saya juga terus mengkaji tafsir surat At-Taubah di Al-Quran, yang menjadikanku semakin yakin untuk menjadi seorang mujahid fi sabilillah.
Muqawamah: Kenapa anda memilih untuk berhijrah dan berjihad di Suriah?
M. Daniel: Banyak sekali hadits dari Rasulullah SAW yang menyebutkan tentang keutamaan Syam dan keutamaan berjihad di bumi barakah ini. Maka saya putuskan di Syam-lah saya harus berhijrah, berjihad dan kemudian syahid.
Muqawamah: Apakah anda berencana untuk kembali ke New Zealand atau Australia?
M. Daniel: Saya telah membakar Pasport saya dan saya tidak punya niat sama sekali untuk kembali ke sana. Yang saya inginkan sekarang hanyalah meninggal dalam keadaan syahid di Syam.
Muqawamah: Mengapa anda memilih bergabung bersama Al-Qaeda bukan bersama Jama’ah Daulah?
M. Daniel: Saya telah mengenal dan terinspirasi oleh Al-Qaeda semenjak pertama sekali saya mengenal jihad. Al-Qaeda-lah yang telah membentuk cita-cita dan tujuan saya dalam berjihad. Saya lebih percaya kepada Al-Qaeda yang telah terbukti istiqamah dan jelas arah perjuangan yang mereka usung untuk mengembalikan ke-khalifahan Islam diatas Minhaj Nubuwah. Dan saya sama sekali tidak mengenal Jama’ahDaulah, dari mana mereka tiba-tiba muncul dan mengklaim sebagai yang paling berhak untuk diikuti di zaman ini? Wallahu a’lam.
Muqawamah: Jazakallahu khairan atas kesempatan yang indah ini untuk bisa bertemu dan berbincang dengan anda. Wassalamu ‘alaikum.
M. Daniel : Waiyyak, Wa’alaikum Salam Wa Rahmatullahu.
(ali akram/arrahmah.com)