KENYA (Arrahmah.com) – Ash-Shabab, kelompok Mujahidin Al-Qaeda yang berbasis di Somalia, telah mengaku bertanggung jawab atas serangan di ibukota Kenya, Nairobi, yang diluncurkan sejak Sabtu (21/9/2013) di pusat perbelanjaan kelas atas, Mall Westgate.
Menurut laporan layanan pers Mujahidin Ash-Shabab, HSM Press, hanya tawanan kafir yang terlibat dalam penyergapan Mujahidin ini. Sementara semua Muslim yang berada di dalam Mall Westgate telah dikawal keluar oleh Mujahidin sebelum memulai serangan.
Serangan ini hanyalah sedikit pembalasan atas hilangnya nyawa Kaum Muslimin yang gugur dalam serangan pengecut jet-jet Kenya di Lower Jubba dan kamp-kamp pengungsi rakyat Somalia lainnya. Apa yang Kenya saksikan di Westgate saat ini adalah pembalasan atas kejahatan yang dilakukan oleh militer mereka.
Al Jazeera mewawancarai juru bicara Mujahidin Ash-Shabab, Syaikh Abulaziz Abu Muscab, terkait operasi tersebut saat pengepungan di mall itu memasuki hari ketiga pada Senin (23/9).
Syaikh Abulaziz berbicara mengenai mengapa Ash-Shabab menyerang Nairobi sekarang. Syaikh juga memberikan wawasan tentang hubungan antara Ash-Shabab dengan Mombasa Youth Centre, sebuah kelompok yang diklaim oleh pemerintah Kenya sebagai organisasi teroris.
Berikut hasil wawancara Al Jazeera dengan jurubicara operasi militer Mujahidin Ash-Shabab, Syaikh Abulaziz Abu Muscab.
Al Jazeera : Sudah lebih dari dua tahun sejak pasukan Kenya masuk ke Somalia untuk memerangi Ash-Shabab. Mengapa Ash-Shabab [baru] menyerang Nairobi sekarang?
Syaikh Abulaziz Abu Muscab : Kami telah terlambat dalam menyerang Nairobi. Kami tidak menyerang sebelumnya karena mereka mengharapkan kami untuk menyerang. Tujuan kami adalah untuk menyerang musuh kami ketika mereka tidak mengharapkan kami untuk menyerang. Kali ini mereka tidak mengharapkan kami untuk menyerang. Kami memilih kapan saatnya menyerang, dan waktu terbaik untuk menyerang.
AJ : Apakah ini serangan pertama Ash-Shabab di Nairobi?
SA : Itu bukan hal penting. Yang penting adalah kami yang menyerang sekarang. Tidaklah penting untuk mengatakan kami sudah menyerang sebelumnya atau tidak.
AJ : Serangan ini terjadi di Mall Westgate, yang, ketika serangan dimulai, penuh dengan para pembeli. Mengapa Ash-Shabab menyerang tempat yang penuh dengan warga sipil?
SA : Tempat yang kami serang adalah pusat perbelanjaan Westgate. Ini adalah tempat di mana wisatawan dari seluruh dunia datang ke toko, di mana para diplomat berkumpul. Ini adalah tempat di mana para pengambil keputusan Kenya pergi untuk bersantai dan menghibur diri mereka sendiri. Westgate adalah sebuah tempat di mana terdapat toko-toko Yahudi dan Amerika. Jadi kami harus menyerang mereka.
Mengenai gugurnya warga sipil, [pemerintah] Kenya yang pertama-pertama harus ditanya, mengapa mereka membom warga sipil Somalia yang tak berdosa di kamp-kamp pengungsi, mengapa mereka membom rakyat yang tak berdosa di wilayah Gedo dan Jubba. Mereka yang harus ditanyai terlebih dahulu sebelum kami.
AJ : Ash-Shabab mengaku berjuang untuk melindungi Kaum Muslimin dan rakyat Somalia pada khususnya. Beberapa orang yang tewas dalam serangan ini malah menunjukkan sebaliknya.
SA : Sejarah mendukung pernyataan kami. Kami adalah satu-satunya yang melindungi rakyat Somalia dan Somalia. Kami adalah satu-satunya kelompok yang memerangi musuh bersejarah Somalia. Kami adalah satu-satunya yang bisa mengatakan “tidak ” kepada musuh rakyat Somalia.
Mengenai hilangnya beberapa nyawa, ada tentara Kenya yang menembak para pejuang kami. Ada tembak-menembak. Tidak ada bukti bahwa peluru kami yang membunuh mereka .
Kami membebaskan semua Muslim ketika kami mengambil alih mall ini. Para saksi telah mendukung kami dalam hal ini.
AJ : Apakah menurut Anda serangan ini akan membuat Kenya menarik pasukannya dari Somalia?
SA : Pertanyaan itu bukanlah untuk kami. [Pertanyaan] itu untuk pemerintah Kenya. Itu terserah mereka akan menarik tentara mereka atau tidak. Jika mereka tidak mundur, serangan seperti ini akan menjadi biasa terjadi di Kenya. Ada kemungkinan jika mereka tidak mundur, serangan seperti ini akan terjadi di kota-kota Kenya dan kota-kota kecil Kenya setiap hari.
AJ : Sebelum pasukan Kenya masuk ke Somalia pada Oktober 2011, bagaimanakah hubungan antara Ash-Shabab dengan pemerintah Kenya?
SA : Kami selalu memahami bahwa Kenya adalah musuh rakyat Somalia. Kami mengetahui hal ini ketika kami menguasai kota-kota perbatasan. [Pasukan] Kenya menyerang kami secara tak terduga. Kami tidak percaya kepada mereka dan kami tidak mempercayai mereka .
AJ : Kenya mengatakan akan pergi setelah para pelaku serangan ini dan tidak akan berhenti sampai mereka kalah. Apa pendapat Anda mengenai hal itu?
SA : Kami bukan pelaku. Kami hanya membela diri dan membela hak-hak kami, hak-hak rakyat Somalia.
Saat ini tidak ada yang memiliki catatan kriminal yang lebih buruk daripada Presiden Kenya Uhuru Kenyatta. Dia berbicara tentang puluhan orang yang tewas di Westgate saat dia bertanggung jawab atas kematian ribuan orang yang terbunuh saat dia menjabat sebagai presiden. Jika Kenya menginginkan seseorang yang bertanggung jawab atas ini, maka pertama-tama mereka harus memulainya dengan dia.
AJ : Banyak, termasuk pemerintah Somalia dan Kenya, yang mengatakan Ash-Shabab menargetkan sebuah tempat yang penuh dengan warga sipil adalah tanda kelemahan, bahwa Ash-Shabab berada di belakang dan akan segera menjadi sejarah. Apakah itu masalahnya?
SA : Siapakah orang-orang ini, menilai kami? Kelemahan orang-orang ini adalah umum agar semua orang melihatnya. Pemerintah Somalia dilindungi tank-tank untuk membuat mereka tetap berkuasa. Sementara Kenya mengandalkan dukungan asing, bahkan untuk berurusan dengan masalah kecil seperti [serangan] Westgate ini. Mereka meminta dukungan Barat .
AJ : Terakhir, Kenya telah menunjuk Mombasa Youth Centre ( MYC ) sebagai organisasi teroris. Kelompok ini pada banyak kesempatan telah mendukung Ash-Shabab. Apakah hubungan Ash-Shabab dengan MYC?
SA : Hubungan antara MYC dan kami adalah hubungan antara sesama Muslim. Mereka adalah saudara-saudara Muslim kami. Islam adalah hubungan kami, dan mereka memiliki hak yang sama dari kami seperti Kaum Muslimin lainnya. (banan/arrahmah.com)