Majalah Jihad Tora Bora berhasil mewawancarai Syekh Abu Yahya Al Liby selepas keluar dari penjara Amerika di Afghanistan, Baghram di tahun 1426 H. Dari pengakuan beliau inilah diketahui betapa jahatnya pasukan kafir Amerika memperlakukan tawanan muslim, para mujahidin, di penjara-penjara mereka yang dirahasiakan. Forum Islam Ummahq menterjemahkan wawancara ini untuk kita semua. Berikut detailnya.
Bismillahirrohmanirrohim
Tora Bora: Banyak dari kalangan kaum muslimin yang berharap sekiranya mereka tahu nama-nama ikhwah yang telah Allah berikan kepada mereka keselamatan dan keberuntungan dengan terlepasnya mereka dari penjara Amerika di Afghanistan, penjara Baghram, dan itu terjadi dengan larinya mereka dari penjara.
Abu Yahya Al-Liby: Segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam kepada rasulullah beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya.. Amma ba’d: Kami, yang Allah telah berikan keselamatan dari penjara baghram; saya dari Libya, nama saya Abu Yahya; Hasan Qaid, Abu Mu’adz atau Abu Abdullah Asy-Syamy dari Syiria, dan bersama kami akh Al-Faruq dari Irak dan akh Ar-Rabi’ Abu Nashr Al-Qahthany dari Jazirah Arab.
Tora Bora: Apa kepentingan Amerika dengan keempat ikhwan tersebut?
Abu Yahya Al-Liby: Setiap mujahid, meski menganggap dirinya lemah dan rendah, namun di sisi Amerika memiliki nilai yang tinggi. Mereka membuat rasa takut di hati Amerika sehingga mereka dianggap begitu penting.
Amerika mengklasifikasikan kami sebagai orang-orang yang berbahaya, orang-orang penting, dan berbagai sebutan lainnya yang serupa dengannya. Meskipun musuh melakukan hal yang demikian untuk meneror dan menakuti kami dan juga membuat manusia lari dari kami, akan tetapi dengan keagungan Allah ta’ala kami masih berbesar hati atas apa yang mereka sifatkan kepada kami, bahwa kami adalah orang-orang yang berbahaya. Jika kami adalah orang-orang yang berbahaya bagi orang-orang kafir, maka yang demikian merupakan karunia dari Allah ta’ala.
Nabi SAW bersabda: “Aku dimenangkan dengan rasa takut dalam kurun waktu sebulan”.
Tora Bora: Apa kedudukan keempat ikhwah hafizhahumullah di tanzhim jihad Al-Qaeda?
Abu Yahya Al-Liby: Keempat ikwah tersebut ditangkap dari tempat-tempat yang berlainan. Setiap ikhwan memiliki tugas yang ia laksanakan dalam jihad.
Sebagai contoh, saya ditangkap di Karachi pada tahun 2002 M. Akh Abdullah Asy-Syaamy ditangkap dan ditahan pada saat peperangan, saat itu ia terluka, di perbatasan Pakistan di Khost. Akh Abu Nashir Al-Qahtany ditangkap saat melakukan observasi di bandara Khost, saat melakukan pengambilan gambar menggunakan kamera. Sedangkan akh Al-Faruq Al-Iraqy ditangkap di Indonesia. Kami berada di tempat-tempat jihad yang berlainan.
Saat itu tugas saya adalah menyebarkan gaung jihad ke dunia luar melalui internet, khususnya melalui website Imarah Islamiyah. Sementara itu akh Abdullah Asy-Syaamy dan akh Abu Nashir Al-Qahtany memiliki peran yang besar di medan jihad; keduanya ditangkap saat memimpin sekumpulan mujahidin. Dan akh Al-Faruq Al-Iraqy mengikuti jihad di Bosnia, Filipina, Indonesia, dan juga mengunjungi Afghanistan. Oleh karena itu dia dituduh sebagai penanggung jawab Tanzhim Al-Qaida di Asia Tenggara oleh Amerika.
Demikianlah tugas kami secara global dalam amal jihad sebelum penangkapan.
Tora Bora: Pertanyaan-pertanyaan pokok apa saja yang diajukan Amerika dalam menginterogasi tawanan mujahidin?
Abu Yahya Al-Liby: Setiap tawanan memiliki fokus berlainan antara satu dengan yang lain. Misalnya pertanyaan yang dilontarkan kepada ikhwan Arab tidak dilontarkan kepada ikhwan Afghan. Akan tetapi pertanyaan tersebut dapat diringkas seputar hal-hal berikut:
1. Apakah anda menggap diri anda sebagai mujahid atau bukan? Jika anda menjawab sebagai mujahid, maka anda akan ditanya: Anda bergabung dengan tanzhim Al-Qaeda atau dengan kelompok lain dari tanzhim-tanzhim jihad yang ada?
2. Dimana para pimpinan mujahidin berada?
3. Dari mana pendanaan mujahidin mengalir? Bagaimana pendaanan tersebut bisa mengalir?
4. Adakah hubungan antara mujahidin dengan intelijen Pakistan?
Tora Bora: Apakah militer Amerika memberikan HAM kepada tawanan sebagaimana yang mereka serukan? Dan juga apakah mereka membolehkan tawanan untuk berobat? Bagaimanakah kondisi makan dan minum yang berada di penjara mereka?
Abu Yahya Al-Liby: Hati mereka dipenuhi dengan rasa dendam, benci, dan dengki kepada Allah ta’ala, rosul-Nya, dan kepada kaum mukminin. Lalu bagaimana mungkin terdapat perlakuan yang baik dari mereka kepada tawanan mukminin yang faqir dan terzhalimi.
Saya katakan: “Tidak ada hak-hak hewan yang mereka perlakukan kepada tawanan, hak-hak yang semestinya didapatkan oleh hewan pun tidak mereka berikan, terlebih lagi hak-hak manusiawi!”
Sebagai contoh; mandi, yang merupakan hak setiap manusia untuk mandi di tempat yang tertutup, akan tetapi mereka memasukkan sepuluh tawanan ke dalam tempat yang terbuka dan mereka mandi dalam keadaan telanjang tanpa sehelai kain pun dalam bebarapa menit. Lalu baju mereka tidak diberikan oleh tentara Amerika yang laki-laki, akan tetapi berdiri seorang perempuan militer Amerika di belakang penjara dan memberikan pakaian kepada mereka. Hal ini terus berulang pada tawanan setiap tiga hari sekali atau seminggu sekali. Penyiksaan ini merupakan jenis penyiksaan ruhiyah. Apakah yang seperti ini yang mereka sebut dengan manusiawi?!
Ada sebuah kisah yang selalu saya ceritakan di setiap tempat; sebuah cerita tentang penjara Baghram. Saya ceritakan di sini karena saya tahu tentang semangat kaum muslimin Afghanistan, khususnya kisah semisal ini yang membuat rasa simpati kaum muslimin pada umumnya dan khususnya Afghanistan.
Seorang perempuan mukminah, umurnya 42 tahun, dia ditangkap di Kuwait. Dia seorang diri di penjara Baghram dan tidak ada perempuan lain yang berada di dalamnya selama dua tahun. Dengan kondisinya yang seperti ini dia tidak diberi pakaian layaknya pakaian perempuan, akan tetapi pakaiannya merah sebagaimana pakaian yang dikenakan para tahanan Guantanamo. Saat dia keluar untuk membuang hajat, dia diikat dengan borgol sebagaimana perlakuan yang diberikan kepada tawanan laki-laki. Dia juga disiksa sebagaimana tawanan lainnya tanpa perbedaan sedikit pun. Terkadang dia bertingkah seperti orang gila; menjerit, berteriak, dan memukul-mukul pintu. Ia telah kehilangan akalnya.
Sebagaimana pengalaman yang kami alami; seorang tawanan dalam kondisi sendirian di ruangan penjara memerlukan kehadiran seekor semut dan akan mencari serangga lain jika tidak menemukannya. Sementara itu tidak ada di sekitar perempuan muslimah tersebut kecuali tawanan laki-laki.
Inilah yang disebut dengan HAM, demikianlah hak-hak wanita di benak para penjahat.
Inilah sekelumit gambaran bagaimana mereka memperlakukan para tawanan. Dan masih banyak lagi kisah lain yang tak terhitung jumlahnya.
Tora Bora: Apa saja bentuk penyiksaan yang dialami tawanan mukminin oleh militer Amerika di dalam penjara?
Abu Yahya Al-Liby: Yang pertama bahwa penjara milik Salibis Amerika tidak terbatas pada penjara Baghram dan Guantanamo di Kuba sebagaimana umumnya diketahui manusia. Akan tetapi masih terdapat penjara-penjara lain yang tersembunyi yang tidak banyak diketahui kaum muslimin. Terdapat banyak penjara Amerika di Afghanistan, Pakistan, Yordan, Mesir, Maroko, Jerman, Uzbekistan, dan Emirat. Di setiap penjara ini, sebagaimana penjara-penjara bagi kaum muslimin, merupakan penjara yang tersembunyi dan tidak diketahui oleh kaum muslimin.
Di dalam penjara-penjara tersebut terjadi berbagai bentuk penyiksaan paling dahsyat dan paling buruk.
Di antara penjara terbesar dari penjara-penjara itu adalah penjara yang terdapat di bandara Kabul. Para ikhwan mujahidin menyebutnya dengan sijnuzh zhalaam (penjara gelap) atau sijnut ta’dziib (penjara penyiksaan). Disebut dengan sijnuzh zhalaam karena tidak didapati cahaya sama sekali dalam penjara tersebut, sampai-sampai kalau antum menaruh jari antum diantara kedua mata antum, maka antum tidak akan bisa melihatnya. Setiap tawanan ditempatkan pada ruangan yang terpisah. Dan di depan setiap ruangan diletakkan loud speaker besar yang dimainkan musik barat dengan suara yang sangat keras dan gaduh selama 24 jam non stop. Sementara itu beberapa ikhwan berada di dalamnya selama setahun penuh.
Ini adalah awal penyiksaan yang terjadi; antum didengarkan musik barat selama 24 jam dalam beberapa bulan dan tidak berhenti waktu tidur maupun waktu shalat, siang dan malam dengan suara yang sangat keras.
Ada pun bentuk siksaan lainnya:
1. Di musim dingin para tawanan tidak mandi kecuali dengan air es. Tawanan tidak mandi sendiri, tetapi salah seorang tentara memandikannya, dan bukan tentara Amerika melainkan tentara Karzai. Dalam kondisi ini tawanan mandi dalam keadaan telanjang bulat.
2. Pemukulan dengan keras.
3. Digantungkan di atap dalam beberapa minggu.
4. Tangan diborgol di dinding selama 6 bulan saat tidur, buang hajat, waktu shalat; semuanya dilakukan dalam kondisi demikian.
5. Penjara yang sekarang berada di rumah Amirul Mukminin di Kandahar; ruang tahanannya hanya seluas 1×1 meter saja. Terdapat lampu sorot yang sangat terang. Lampu ini dihidupkan dalam ruangan sementara tawanan dalam keadaan telanjang bulat yang membuat ruangan menjadi sangat panas seperti bara sehingga tawanan bermandikan peluh. Lalu dengan tiba-tiba disiramkan air es dari atas. Sesekali dengan suhu panas dan sesekali dengan air es. Hal ini terjadi dalam kurun waktu yang lama. Tanah dalam keadaan basah dan ruangan sempit yang menyebabkan tidak bisa duduk maupun tidur.
Dan masih banyak lagi bentuk penyiksaan lainnya yang tidak bisa kami sebutkan di sini.
Tora Bora: Berapa kira-kira jumlah tawanan dari mujahidin yang ada di Baghram dari kalangan ikhwan Arab dan selainnya, khususnya dari tanzhim Al-Qaeda?
Abu Yahya Al-Liby: Amerika menganggap semua yang mereka tawan termasuk dalam jaringan Al-Qaeda. Dari yang saya lihat di penjara Baghram ada sekitar 11 ikhwan Arab dan juga kumpulan ikhwan Afghan.
Tora Bora: Adakah tawanan muslimin yang tidak menisbahkan dirinya sebagai bagian dari Taliban maupun Al-Qaeda?
Abu Yahya Al-Liby: O ya, saya ingin memperingatkan satu hal; setiap tawanan yang ditangkap Amerika dinisbahkan kepada Tanzhim Al-Qaeda. Sama saja apakah dia dari Al-Qaeda maupun bukan. Mereka ditangkap karena ikut andil saat jihad melawan Rusia. Meski setelah peperangan melawan Rusia telah usai dan kemudian dia meninggalkan medan jihad setelah jatuhnya pemerintahan Najibullah; sebagian mereka ditangkap dan dibawah ke penjara ini.
Ringkasnya, sebenarnya mereka menangkap setiap orang yang cinta terhadap jihad dan berkeinginan untuk berjihad.
Tora Bora: Apa sikap antum terhadap musuh setelah Allah ta’ala memberikan keselamatan kepada antum?
Abu Yahya Al-Liby: Sikap kami adalah jihad fie sabilillah dan melawan orang-orang jahat tersebut. Rasa syukur pada Allah ta’ala dan menunaikan tugas yang Allah ta’ala bebankan kepada kita dan juga pemenuhan janji kami kepada ikhwan yang kami tinggalkan.
Tora Bora: Terdapat berita yang menyatakan bahwa Amerika menghina dan merendahkan kemuliaan islam! Apakah ini benar?
Abu Yahya Al-Liby: Ya, sebagaimana yang dialami akh Al-Faruq, yang didatangkan dari Indonesia ke penjara Baghram, ketika diinterogasi oleh para interogator yang mabuk karena menengguk khomr yang berkata kepadanya: “Kamu harus ruku’!”, lalu ia menjawab: “Aku tidak akan ruku’!”, kemudian dengan paksa para interogator membuatnya ruku’. Lalu salah seorang interogator mengambil mushaf al-quran dan berkata: “Inikah yang dinamakan al-quran yang selalu kamu baca?”, ia menjawab: “Ya!”. Kemudian interogator itu melemparkan al-quran tersebut ke tanah dan menginjak-injaknya dengan kakinya.
Dalam penjara ada sebuah ruangan yang mengerikan yang dipenuhi dengan lumuran darah, lampu remang-remang, dan mushaf al-quran yang tercabik-cabik di atas tanah dengan lumuran darah. sebagian tawanan dibawa ke dalam ruangan ini untuk ditakut-takuti dan agar segera mengaku. Para interogator juga mengatai tentang nabi SAW bahwa beliau adalah seorang teroris.
Tora Bora: Apa wasiyat antum kepada para mujahidin dan khususnya para tahanan yang berada di dalam penjara?
Abu Yahya Al-Liby: Saya wasiyatkan kepada Mujahidin Afghan; Sesungguhnya Allah telah memperlihatkan kepada kalian nikmat-Nya berupa daulah islamiyah dan Allah juga memberikan kekuasaan kepada kalian sebelumnya. Kemudian Allah menguji kalian dengan menanggalkannya karena Allah berfirman: “Allah takkan pernah sekali pun membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan seperti kamu sekarang ini sehingga Allah menyisihkan yang buruk (munafik) dari yang baik (mukmin).” (Ali Imran 3:173).
Barisan haruslah dirapikan, dan merupakan suatu keharusan untuk memisahkan antara seorang mujahid tulen dan seorang munafik yang suka mengaku-ngaku. Allah ta’ala berfirman: “Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar diantara kalian; dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu.” (Muhammad :31).
Apa yang ada di dalam hati ini harus ditampakkan dengan jelas. Maka saya wasiyatkan; Tidak ada jalan keluar bagi kalian melainkan jihad. Jauhkanlah diri kalian dari berbagai fitnah yang menyesatkan. Jagalah diri kalian agar tidak terbuai dengan berbagai kenikmatan dunia.
Dan bagi saudara kami yang masih berada dalam tawanan orang-orang kafir, yang kami tinggalkan dan yang belum pernah kami lihat dan kami kenal sebelumnya di Kuba dan tempat-tempat lainnya dengan izin Allah; Kami tidak akan merendahkan dan meninggalkan kalian. Akan kami lakukan apa yang kami mampu lakukan. Dan dengan izin Allah ta’ala kami akan terus bersabar sampai semua ikhwan kami yang ditawan oleh salibis maupun orang-orang murtad bebas, dan kita memohon kepada Allah ta’ala agar segera membebaskan mereka.
Tora Bora: Adakah pesan khusus kepada para pembaca majalah Tora Bora?
Abu Yahya Al-Liby: Ya.. Kami pesankan kepada para pembaca majalah ini, majalah yang memperhatikan kebutuhan mujahidin, kami katakan: “Janganlah kalian ambil berbagai berita, kondisi, dan pemikiran mujahidin kecuali dari sumber yang terpercaya. Janganlah kalian menoleh dan berpaling kepada media yang memerangi Allah dan Rosul-Nya.”
Majalah ini adalah salah satu majalah yang memperhatikan masalah mujahidin dan juga menyebarkan berbagai berita tentang mujahidin. Dari majalah ini antum dapatkan berita mujahidin. Oleh karena itu dukunglah dengan apa yang kalian miliki dari harta, perkataan maupun media, dan juga dalam menyebarkannya kepada kaum muslimin. Dengan demikian gaung mujahidin akan sampai kepada kaum muslimin, baik yang berada di Afghanistan, Pakistan, maupun negeri-negeri lainnya di seluruh penjuru dunia.
Escape from Baghram (Pelarian Menuju Kebebasan)
Hubungi 0812 80000 569 untuk informasi lebih lanjut.