IDLIB (Arrahmah.com) – Aliansi Mujahidin Front Islam Suriah (Jabhah Islamiyah Suriah) meraih kemenangan telak dalam pertempuran di bandara militer Taftanaz, kota Taftanaz, propinsi Idlib pada Jum’at (11/1/2013). Pangkalan terbesar helikopter militer di kawasan utara Suriah dan bandara militer terbesar kedua untuk seluruh wilayah Suriah itu akhirnya direbut sepenuhnya oleh mujahidin, laporan kantor berita Uranit News dan Nora News.
Kantor Berita Nora News melaporkan dari penaklukan bandara militer Taftanaz, mujahidin Front Islam Suriah merebut sedikitnya 14 helikopter tempur, 22 tank, 25 panser, 6 truk pengangkut personil militer, satu gudang amunisi, senjata mesin berat dalam jumlah besar, beberapa pelontar rudal anti pesawat dan beberapa stasiun pengisian bahan bakar. Gedung akademi militer dalam kompleks bandara juga dikuasai sepenuhnya oleh mujahidin.
Pertempuran untuk merebut bandara militer Taftanaz melibatkan operasi gabungan lima kelompok mujahidin Suriah yang tergabung dalam Front Islam Suriah. Mereka adalah kelompok Jabhah Nushrah, Brigade Ahrar Asy-Syam, Jama’ah Thali’ah Islamiyah dan Harakat Al-Fajr Islamiyah. Keempat kelompok tersebut adalah kelompok pergerakan jihad Islam di luar FSA. Satu kelompok lainnya yang ikut dalam operasi gabungan adalah Brigade Daud, sebuah kelompok dalam mujahidin Brigade Shuqur Asy-Syam FSA.
Situs berita Islam Dier Ezzur menayangkan video wawancara singkat wartawan Koordinator Revolusi Kota Binnisy, Idlib dengan Abu Jabir, salah seorang komandan lapangan mujahidin Jabhah Nushrah yang memimpin perang penaklukan bandara militer Taftanaz.
Wartawan: “Bersama kami sekarang ini syaikh Abu Jabir, salah seorang komandan lapangan mujahidin Jabhah Nushrah di Idlib. As-salamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh.”
Abu Jabir: “Wa’alaikum salam wa rahmatullah wa barakatuh.”
Wartawan; “Syaikh, mungkin Anda bisa menyampaikan pesan kepada kaum muslimin setelah penaklukan bandara militer Taftanaz.”
Abu Jabir: “Segala puji bagi Allah semata Yang telah memenangkan tentara-Nya dan sendirian mengalahkan golongan-golongan musuh, tiada sesuatu sebelum-Nya dan tiada sesuatu sesudah-Nya. Segala puji bagi Allah semata, bagi-Nya kerajaan dana bagi-Nya pujian, dan mengalahkan para thaghut tersebut.
Pada hari ini kita berdiri, atas karunia dan kemurahan Allah semata, dalam pangkalan militer ini yang telah terlepas dari kekuasaan rezim, yang sebelumnya mereka pergunakan untuk membombardir mayoritas kota di propinsi Idlib. Atas karunia Allah semata, Allah memberikan kemampuan kepada kita untuk menimpakan kerugian sebesar-besarnya kepada mereka (pasukan rezim Nushairiyah Suriah). Ini adalah karunia Allah subhanahu wa Ta’ala.
Kemenangan ini, tentu saja, kami hadiahkan kepada setiap wanita mulia yang kehormatannya dinodai (oleh pasukan rezim Suriah) di setiap jengkal negeri kita ini, negeri Syam yang diberkahi ini. Kami berjanji, insya Allah, akan melakukan banyak dan banyak lagi operasi serangan, insya Allah, inilah janji kami.
Saudara-saudara kami mujahidin telah menyatukan barisan, baik dari Thali’ah Islamiyah, Jabhah Nushrah, Ahrar Asy-Syam ataupun Shuqur Asy-Syam. Segala puji bagi Allah, usaha bersama inilah ~setelah taufik dan pertolongan Allah~ yang menjadi sebab kemenangan ini.
Demikian juga kami katakan kepada para syuhada’…kami tak akan melupakan kalian wahai Abu Nashir, Abu Dujanah, Abu Abdullah…kami tidak akan melupakan kalian wahai saudara-saudaraku di jalan Allah. Kami akan mempersembahkan segala hal yang mahal dan berharga untuk membalaskan kematian kalian. Kemenangan ini juga kami hadiahkan kepada darah para syuhada’ kami yang gugur dalam perang dan pertempuran ini. Tentu saja mereka adalah orang-orang yang telah disebutkan oleh Allah dalam firman-Nya,
مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُمْ مَنْ قَضَى نَحْبَهُ وَمِنْهُمْ مَنْ يَنْتَظِرُ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلًا
“Di antara orang-orang yang beriman terdapat orang-orang yang menepati janji yang mereka buat dengan Allah (untuk memperjuangkan agama-Nya). Maka di antara mereka ada yang telah gugur dan adapula yang masih menunggu-nunggu (kemenangan atau gugur dalam perjuangan). Dan mereka sedikit pun tidak merubah perjanjian mereka dengan Allah.” (QS. Al-Ahzab [33]: 23)
Demi Allah, kami tidak akan mengganti perjanjian kami. Menang atau mati syahid, sebagaimana yang Allah janjikan kepada kami. Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam.” (muhib almajdi/ arrahmah.com)