(Arrahmah.com) – Disela-sela kunjungannya ke Malaysia dalam rangka memenuhi undangan pertemuan Agung UMNO awal Desember 2015, Khalid Misyal, Kepala Biro Politik HAMAS menerima beberapa tamu dari Malaysia dan Indonesia.
Berikut petikan wawancara khusus KISPA.ORG dengan Khalid Misyal.
KISPA: “Bagaimana kondisi terkini di Gaza dan Intifada yang sedang berlangsung di sekitar Masjid Al Aqsha ?“
Khalid Misyal: Bismillahirrahmanirrahim. Berkenaan dengan kejahatan-kejahatan Israel dan legitimasi mereka terhadap pembunuhan jiwa Muslimin (Palestina) sampai pada pembantaian anak-anak serta keluarga-keluarga mereka dan usaha mereka yang ingin mengklaim dan membagi Al-Aqsha (dengan Yahudi), menyebabkan kemarahan meluas warga palestina, maka meletuslah Intifadah (Rakyat Palestina) sejak 70 hari lalu. dan Intifadah ini merupakan bentuk perlawanan dan penolakan terhadap penistaan Al Quds dan Masjid Al Aqsha secara khusus.
Seharusnya dunia peduli dan memperhatikannya karena itulah problematika inti yang sebenarya, dan para pejuang Palestina menyadari bahwa mereka yang mencari solusi kekacauan ini dengan apa yang mereka sebut “Upaya Perdamaian” takkan dapat mempertahankan hak mereka selama ini di Palestina. Artinya, tak ada jalan lain kecuali dengan dengan cara ini (Intifadah).
KISPA: “Kami orang Indonesia, sebagai Negara dengan penduduk Islam terbesar apakah ada sebuah pesan anda kepada para pejuang dari Indonesia mengenai perjuangan di Palestina?”
Khalid Misyal: Pesan kami yang utama ialah, kepada semua orang dan khususnya kepada para penduduknya (Muslimin Indonesia) adalah, sadarlah bahwa Al Aqsha adalah milik kita semua dan Al Quds juga milik kita semua dan Palestina (Masjid Al Aqsha) adalah Kiblat kaum muslimin yang pertama dan menjadi pusat Islam dan juga perjuangan mereka.
Ya Indonesia memang sebagai Negara Muslim terbesar, mereka memiliki tanggung jawab yang juga besar mengenai upaya pembebasan Palestina, sampai dalam hal politik geografis yang sedang terjadi di Palestina saat ini, jumlahnya tak sedikit dan masyarakat Indonesia secara asli adalah masyarakat Islam yang mengetahui apa yang dibutuhkan umat Islam yang lain, oleh karena jumlah yang sangat besar dari masyarakatnya begitu pula dalam segi perpolitikan di Indonesia memiliki nilai tersendiri di mata masyarakat dunia, yakni dengan menjaga Al Aqsha dari pelecehan dan upaya pembagian. Dengan mempertahankannya berarti kita telah memperjuangkan kemerdekaan rakyat dan ini merupakan sebuah jalan jika anda ingin membebaskan Palestina dalam kedaulatan dan kekuatan.
Harus ada upaya dari semua pihak, dan kami sendiri menambahkan (upaya ini) dengan aksi perlawanan dengan kekuatan dari rakyat Palestina, baik itu dari kalangan anak-anak, pemuda juga pemudi Palestina dari yang paling muda para pembela Al Aqsha dari umat ini. Oleh karena itu, umat Islam juga harus peduli kepada mereka. Mereka berjuang dengan tetesan darah , rumah mereka dihancurkan, mereka hidup dibawah bayang-bayang kematian, maka selayaknya umat Islam juga harus memiliki tekad untuk membebaskan dan memerdekakan Palestina, dengan izin Allah aan itu akan semakin dekat dengan kita.
KISPA: “Kapan anda akan menyempatkan datang ke Indonesia?”
Khalid Misyal: Saya bersedia untuk mengunjungi Indonesia secara langsung untuk memperkuat hubungan dengan saudara-saudara kita disana pada waktu yang akan datang. Dan kami sangat menghormati Indonesia karena merupakan Negara Muslim terbesar memiliki kesempatan yang baik untuk mewakili para pemimpin Palestina, dengan izin Allah kita akan bertemu untuk menjalin hubungan dengan masyarakat Indonesia dan para pemimpinnya. (*/arrahmah.com)