(Arrahmah.com) – Situs resmi Mujahidin Thaliban atau Imarah Islam Afghanistan (IIA), Shahamat, merilis hasil wawancara dengan salah satu tokoh jihad terkemuka di utara Afghanistan yang juga bertugas sebagai Gubernur Imarah Islam Provinsi Kunduz, Mullah Abdul Salam.
Dalam wawancara ini, Mullah Abdul Salam menjelaskan latar belakang dan prestasi yang dicapai Mujahidin di Provinsi Kunduz serta situasi di wilayah yang telah berhasil dibebaskan oleh Mujahidin.
Beliau juga membantah rumor yang disebarkan oleh media yang mengklaim bahwa beberapa kelompok bersenjata yang tak terkendali yang diperkirakan berada di utara Afghanistan yang tidak mematuhi aturan dan peraturan dari Imarah Islam.
Pada akhir wawancara, selain berpesan kepada Mujahidin, beliau juga memberikan pesan kepada masyarakat awam. Berikut terjemahan lengkap wawancara Shahamat dengan beliau, yang dipublikasikan oleh Muqawamah Media pada Senin (9/3/2015).
Provinsi Kunduz terletak di utara Afghanistan memiliki perbatasan di timur dengan provinsi Takhar, di selatan dengan provinsi Baghlan, di barat dengan provinsi Balkh dan di utara dengan negara tetangga Tajikistan. Luas wilayahnya 8040 Km2 dan menurut statistik terbaru, penduduknya lebih dari 800.000 orang.
Selain ibukota, provinsi Kunduz dibagi menjadi enam unit administratif atau distrik, yaitu Imam Sahib, Char Dara, Qala-i-Zaal, Ali Abad, Khan Abad dan Dash-i-Archi. Provinsi ini sebagian besar dihuni oleh suku Pashtun, Tajik, Uzbek, Turkmens, Aimaaq dan warga Hazaara (Syiah). Ibukota atau pusat provinsi ini disebut Kota Kunduz yang merupakan kota terbesar kedua di utara Afghanistan setelah Mazar Sharif, ibukota provinsi Balkh.
Mulla Abdul Salam Baryalai, yang merupakan salah satu tokoh Jihad terkemuka di utara Afghanistan, adalah penanggung jawab di provinsi Kunduz pada saat ini. Kami telah melakukan wawancara rinci dengan beliau tentang perkembangan terakhir di provinsi ini dan semoga Anda menikmati wawancaranya.
Pertanyaan: Pertama-tama, kami ingin Anda untuk memperkenalkan diri kepada pembaca yang terhormat.
Jawaban: Nama saya Abdul Salam. Saya berasal dari distrik Dasht-i-Archi dan untuk saat ini saya bekerja sebagai gubernur atau penanggung jawab Jihad di provinsi Kunduz.
Pertanyaan: Pada tahun ini, dari sudut pandang militer, terjadi banyak perubahan. Wilayah luas provinsi ini berhasil dibebaskan dari cengkeraman musuh. Bisakah Anda memberitahu kami secara spesifik tentang prestasi utama Mujahidin di daerah ini setelah Operasi Khyber?
Jawaban: Untuk lebih memahami prestasi Mujahidin terbaru di provinsi ini dan situasi di daerah yang berhasil dibebaskan, izinkan saya menjelaskan latar belakang prestasi ini.
Beberapa tahun sebelumnya, ketika Amerika dan penjajah sekutu lainnya memulai proses Arbakism (membentuk Milisi Arbaki) dengan kolaborasi kekuatan internal dan komandan perang di Kunduz dan beberapa provinsi lain di negeri ini, mereka meluncurkan operasi militer, pemboman udara dan berbagai taktik brutal lainnya dan akhirnya berhasil memaksakan milisi Arbaki ini duduk di sebagian besar wilayah provinsi Kunduz. Dengan pengecualian Boz, Kochni-Kanam dan desa Baba-Jan, semua wilayah yang tersisa di pinggiran pusat provinsi ini berada di bawah kendali Arbaki. Distrik Imam-Sahib, Qala-i-Zal dan daerah lainnya juga dikuasai oleh milisi yang terkenal kejam ini. Mereka mendirikan beberapa pos pemeriksaan di berbagai desa dan akibatnya Mujahidin dipaksa untuk menggunakan taktik perang gerilya.
Tapi, dengan rahmat Allah SWT, tahun ini menjadi saksi kesuksesan revolusi Jihad ditandai dengan sebagian besar daerah yang disebutkan di atas berhasil dibebaskan dan musuh diusir keluar dari daerah kekuasaan mereka.
Sebagai contoh, di sisi timur dari ibukota provinsi ini, Loi-Kanam, Gari, Kuhna-Kushlaaq, Boota-Kashan, Qari-Nasir, Khazani, Sazi, Shak-i-Konari, Hazrat-Sultan, Duraahi, Si-Dukana, Qala-Jai, Kata-Khail, Char-Guzar, Jor-Guzar, Sanzi, Malarghi, Nawian dan berbagai desa lainnya telah dibebaskan dari milisi Arbaki dan telah berada di bawah kendali Mujahidin Imarah.
Di sisi barat ibukota, daerah tersebar luas yang terdiri dari beberapa desa sepenuhnya telah dibebaskan. Pos pemeriksaan militer di pinggiran kota dihancurkan dan musuh dipaksa untuk membatasi keberadaan dan kekuatan mereka hanya untuk sebatas di wilayah internal di kota utama.
Sebelumnya, hampir semua desa kabupaten Char-Dara dikelilingi oleh pos pemeriksaan militer milisi Arbaki, sehingga ruang lingkup dan pergerakan Mujahidin jadi terbatas, Mujahidin hanya dapat melancarkan pertempuran gerilya saja. Tetapi sekarang, Sembilan puluh lima persen wilayah distrik ini dibebaskan dari musuh dan dikendalikan oleh Mujahidin. Puluhan pos pemeriksaan Arbaki dihancurkan di distrik ini. Pada saat ini, keberadaan musuh hanya terbatas di jalan utama yang membentang dari pusat distrik ini ke ibukota dan beberapa daerah di Sarak-i-Bala juga dikendalikan oleh mereka. Sementara semua daerah sisanya di distrik ini telah dibebaskan dan dibawah kendali Mujahidin.
Di masa lalu, hanya sepuluh persen dari distrik Dasht-i-Archi yang berada di bawah kendali Mujahidin. Tetapi sekarang, setelah prestasi yang luar biasa dari Operasi Khyber, Sembilan puluh Lima persen daaerah dikendalikan oleh Mujahidin dan keberadaan musuh hanya terbatas di pusat distrik ini.
Di Imam-Sahib, di masa lalu Mujahidin hampir tidak bisa menerapkan taktik gerilya dikarenakan seluruh distrik dikendalikan oleh musuh. Tetapi sekarang, lebih dari enam puluh persen wilayah telah dibebaskan dan dikendalikan oleh Mujahidin. Demikian pula, Mujahidin memiliki kehadiran yang sangat kuat di distrik- distrik Khan-Abad, Ali-Abad dan Qala-i-Zal. Operasi militer yang bertujuan untuk membebaskan lebih banyak wilayah tak henti-hentinya dilakukan di daerah yang disebutkan di atas dan beberapa daerah sudah dibebaskan oleh mereka.
Dalam semua keberhasilan ini, dapat dikatakan bahwa selama rentang tahun berjalan, Mujahidin memiliki prestasi yang mengagumkan di provinsi Kunduz dan keberadaan milisi Arbaki hampir dibasmi meskipun penjajah asing dan antek internal mereka telah menghabiskan pengeluaran yang sangat besar untuk membentuknya.
Pertanyaan: Apakah Anda ingin menjelaskan bahwa setelah Operasi Khyber tersebut, hanya wilayah luas yang dibebaskan dari musuh atau ada kerugian lain yang diderita oleh musuh?
Jawaban: Tahun ini, semua operasi militer yang telah kami lakukan, belum pernah terjadi sebelumnya di provinsi Kunduz. Ratusan Mujahidin berpartisipasi dalam operasi ini secara bersamaan di mana musuh menderita kerugian besar baik fisik maupun materi. Ratusan milisi Arbaki tewas dan terluka. Sejumlah Arbaki menyerahkan dirinya kepada Mujahidin dan sejumlah besar senjata dan amunisi berhasil disita sebagai Ghanimah.
Pertanyaan: Apa faktor utama di balik kesuksesan operasi Mujahidin di dalam provinsi Kunduz tahun ini?
Jawaban: Pada dasarnya kami percaya bahwa semua fenomena duniawi dan perubahan secara langsung terhubung dengan kehendak Allah SWT. Bahkan jika Mujahidin mendapatkan sesuatu, menurut keyakinan kami, penyebab utama di balik itu adalah dukungan paten Allah SWT karena itu adalah tugas dari setiap Mujahid agar tetap soleh dan menahan diri dari perbuatan maksiat yang dapat menghalangi kemenangan untuk datang. Sebaliknya ia harus membuktikan dirinya pantas memperoleh rahmat dan anugerah Allah.
Tahun ini, Mujahidin telah mengembangkan saling pengertian dan kerjasama dalam provinsi Kunduz. Ratusan Mujahidin dari berbagai distrik berkumpul dan berpartisipasi dalam operasi bersama. Kedua, masyarakat awam berada di belakang mereka. Mereka sepenuhnya mendukung Mujahidin. Ketika Mujahidin melancarkan operasi di desa Loi-Kanam di pinggiran ibu kota, orang-orang awam maju dan praktis berpartisipasi dalam mengusir musuh dari daerah ini. Mereka menyediakan amunisi, makanan, pakaian dll. Apapun yang bisa mereka lakukan karena mereka muak dengan milisi Arbaki yang kejam ini. Sebagaimana firman Allah SWT dalam kitab suci-Nya:
(هوالذی ایدک بنصره و بالمؤمنین)
(Dialah yang telah mendukung Anda dengan bantuan-Nya dan melalui orang-orang Mukminin.)
Dalam kasus di atas, Mujahidin menikmati dukungan penuh dari masyarakat awam dikarenakan kasih dan karunia dari Allah SWT. Jadi dalam perspektif ini, saya ingin mengatakan bahwa kemenangan itu dikarenakan dukungan tulus dari masyarakat awam dan koordinasi antar lini Mujahidin yang mengakibatkan kekalahan menyeluruh milisi Arbaki di provinsi ini.
Pertanyaan: Bisakah Anda informasikan kepada kami tentang Komisi Dakwah dan Tarbiyah, pengadilan dan kegiatan pendidikan dari Mujahidin di provinsi ini?
Jawaban: Alhamdulillah dengan kasih dan karunia Allah (SWT), aktifitas Dakwah dan Tarbiyah hari demi hari berjalan dengan cara yang terorganisir. Ianya memainkan peran yang sama penting dalam semua prestasi yang disebutkan di atas. Meskipun sebagian besar pos pemeriksaan dari milisi Arbaki berhasil dikuasai dalam operasi militer Mujahidin tetapi, di sisi lain, sejumlah besar Arbaki menyerah dan bergabung kepada Imarah Islam melalui upaya tak kenal lelah dan program amnesti dari Komisi Dakwah dan Tarbiyah. Sebagai contoh, di daerah Gor-Tapa di pinggiran ibu kota, empat atau lima pos pemeriksaan dari milisi Arbaki menyerahkan diri kepada Mujahidin tanpa perlawanan berarti. Karena kehidupan dan harta mereka sepenuhnya dilindungi setelah bergabung dengan Mujahidin. Oleh karena mendapat pelayanan seperti itu, banyak angkatan bersenjata dan milisi yang menyerah dan bertaubat setiap harinya.
Sistem peradilan atau pengadilan Imarah Islam sepenuhnya berfungsi secara terorganisir dengan baik di provinsi ini. Sejauh ini, pengadilan utama di provinsi Kunduz dibagi menjadi tiga bagian. Satu pengadilan utama adalah untuk distrik Khan Abad dan daerah pinggiran kota ibukota; Yang kedua adalah untuk distrik Imam Sahib dan Dasht-i-Archi dan yang ketiga adalah untuk distrik Char Dara, Ali Abad dan Qala-i-Zal. Dengan cara ini, orang-orang awam dapat lebih mudah dan baik untuk menjangkau pengadilan ini dan menyelesaikan sengketa internal mereka. Pengadilan Islam ini terkenal karena pelayanannya yang gratis dan adil. Karena itu, orang-orang sipil mempercayai mereka lebih dari pengadilan korup milik pemerintah dan ini adalah salah satu dari beberapa alasan utama bahwa masyarakat awam puas dan mereka mempercayai kami dari hati mereka yang paling dalam.
Departemen pendidikan bekerja dengan lancar sejak lama. Meskipun musuh telah meluncurkan propaganda luas terhadap Mujahidin menyalahkan mereka karena menghancurkan lembaga pendidikan tapi saya ingin mengatakan bahwa itu adalah benar-benar tuduhan jahat dan tidak memiliki bukti, sesuai kebijakan resmi yang telah diumumkan oleh Imarah Islam, Mujahidin tidak pernah merusak dan mengganggu lembaga pendidikan di provinsi Kunduz.
Semua sekolah dan madrasah akan dinilai dan diperiksa oleh Komisi Pendidikan dan Pelatihan Imarah Islam dan pertemuan rutin diadakan untuk evaluasi dan perbaikan pendidikan di semua bidang di bawah yurisdiksi dan hingga saat ini masyarakat awam puas dengan pelayanan kami.
Pertanyaan: Beberapa waktu lalu, panglima perang yang terkenal kejam di Afghanistan utara, Jenderal Rashid Dustum, salah satu dari dua deputi Ashraf Ghani, mengumumkan rencana untuk membangun milisi bersenjata baru yang terdiri dari dua puluh ribu milisi, yang kemudian akan mengambil tanggung jawab dalam memerangi Mujahidin di provinsi-provinsi utara. Bagaimana Anda mengomentari strategi baru ini?
Jawaban: General Rashid Dustum adalah penjagal warga sipil Afghanistan yang tidak bersalah dan salah satu dari antek-antek penjajah asing. Sebelumnya dia mengabdi sebagai pembunuh bayaran Rusia melawan bangsanya sendiri dan sekarang dia melayani penjajah Amerika. Dia selalu berusaha dan membuktikan bahwa dirinya akan membantai warga Muslim Afghanistan untuk mencapai tujuan berbahaya dari para penjajah asing. Oleh karena itu ia dianggap sebagai salah satu tokoh yang paling ditolak dan dikucilkan di Afghanistan utara.
Dia sangat tidak populer di utara, menurut saya, sangat sedikit orang yang akan mengikutinya. Sejauh ini, pembentukan milisi bersenjatan oleh yang bersangkutan hanyalah merupakan perang propaganda yang disengaja untuk melawan Mujahidin serta untuk menyerap sumber dana asing yang seharusnya bisa dikeluarkan untuk manfaat dan kesejahteraan warga sipil.
Kebanyakan dari provinsi yang merupakan pusat perekrutan mantan milisi itu sekarang di bawah pengawasan ketat dari Mujahidin. Di Afghanistan utara, Kunduz, Takhar, Faryab, Saripul, Jozjan dan provinsi lainnya telah berubah menjadi benteng dari Mujahidin dan masyarakat di daerah ini sepenuhnya mengabdikan dirinya untuk Imarah Islam Afghanistan .
Karena saya sadar dengan semangat Jihad dari masyarakat di provinsi tersebut, oleh karena itu, saya yakin bahwa Dustam tidak akan pernah berhasil mengelabui warga di utara sekali lagi untuk mengeksploitasi mereka dalam melawan Mujahidin untuk mencapai tujuan jahatnya. Usaha maksimal dan final Dostam dan berbagai antek-antek penjajah asing adalah pembentukan milisi Arbaki yang mengakibatkan kegagalan yang memalukan dan saat ini berada di ambang kehancuran total.
Pertanyaan: Bisakah Anda menginformasikan kepada kami tentang kerugian di pihak Mujahidin serta korban sipil. Yang terakhir ini telah berubah menjadi masalah besar baru oleh orang-orang media yang secara langsung atau tidak langsung dikuasai oleh musuh, menyebarkan propaganda negatif yang kerugian besar yang diderita masyarakat sipil di daerah yang dikendalikan Mujahidin. Apakah ini berlaku dalam skenario tahun lalu provinsi Kunduz?
Jawaban: Sejauh ini mengenai kerugian Mujahidin, saya ingin katakan bahwa, dengan rahmat Allah SWT, ia telah mengalami penurunan yang signifikan. Di masa lalu, terkadang Mujahidin menderita kerugian besar akibat serangan mendadak dari musuh yang saat ini telah menurun secara signifikan karena penarikan pasukan asing dan pembebasan wilayah luas dari pasukan antek internal mereka. Dalam beberapa bulan terakhir, hanya sekali, distrik Char-Dara diserang oleh penjajah asing tetapi mereka dihadapkan dengan perlawanan tangguh dari Mujahidin, di mana kerugian yang signifikan juga diderita oleh musuh dan sejumlah senapan Kalakov (M16) disita oleh Mujahidin. Tidak ada lagi serangan setelahnya. Demikian pula, serangan pesawat tak berawak dari penjajah asing juga menurun secara signifikan dibandingkan dengan masa lalu.
Sejauh ini mengenai kerugian di pihak sipil, memang benar bahwa masalah ini yang selalu digembar-gemborkan oleh media Barat dan antek-anteknya, bahkan hari ini Mujahidin disalahkan karena membunuh dan melukai orang-orang sipil. Saya ingin menegaskan bahwa itu adalah bagian penting dari propaganda musuh melawan Mujahidin dan realitas yang berlaku adalah sangat bertentangan dengan apa yang dilaporkan dan disebarkan di media. Dalam konteks provinsi Kunduz yang merupakan salah satu daerah yang paling aktif dari operasi Mujahidin, hanya dalam satu kasus, motor-motor secara tidak sengaja meledak sebelum mencapai target yang mengakibatkan beberapa kerugian di pihak sipil. Tidak ada insiden lain yang melibatkan warga sipil yang ditimbulkan oleh Mujahidin di provinsi ini.
Pertanyaan: Terima kasih banyak atas penjelasan Anda. Yang terakhir, mungkin Anda ingin menambahkan sesuatu atau ada pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca yang terhormat?
Jawaban: Saya ingin menjelaskan satu poin. Baru-baru ini, saya mendengar tentang beberapa rumor yang disebarkan oleh media bias bahwa beberapa kelompok bersenjata yang tak terkendali yang diperkirakan berada di utara Afghanistan yang tidak mematuhi aturan dan peraturan dari Imarah Islam. Saya ingin menjelaskan bahwa seluruh provinsi-provinsi utara Afghanistan, khususnya di provinsi Kunduz, semua Mujahidin berada di bawah satu komando dan kontrol sistem dan mereka benar-benar berkomitmen untuk kepemimpinan Imarah Islam. Satu-satunya tujuan rumor ini adalah untuk menarik perpecahan antara jajaran Mujahidin yang bersatu dan menghancurkan mereka. Ini benar-benar tidak mendasar dan saya menyangkal rumor itu.
Pesan saya kepada Mujahidin adalah bahwa ‘Bersatu kita teguh, bercerai kita jatuh’. Ini adalah kekuatan yang kuat dari persatuan dan kesatuan yang pada akhirnya akan memberi kita hak untuk menerima karunia dan dukungan Allah; seperti yang saya sebutkan sebelumnya bahwa penaklukan luar biasa yang terjadi selama rentang tahun ini di provinsi Kunduz adalah disebabkan Mujahidin dan masyarakat Muslim bersatu dan tulus untuk tujuan kita bersama.
Kedua, Mujahidin harus benar-benar mematuhi kepemimpinan Imarah Islam terutama perintah ‘Amir-ul-Mukminin’ yaitu pemimpin orang-orang saleh, (semoga Allah melindunginya). Ini adalah Imarah Islam yang secara konsisten menolak dan berjuang sejak lama terhadap semua tiran dan kafir kekuatan dan tidak menyimpang dari penyebab tinggi yang memberikan kehidupan yang damai dan sejahtera di bawah naungan Syariah Islam kepada massa Muslim negara kita.
Pesan terakhir saya kepada masyarakat awam, bahwa dengan rahmat Allah SWT, kita berada di ambang kesuksesan dan kebebasan. Dan hari yang ditunggu itu akan hadir sebentar lagi. Hari di saat negara kita tercinta akan dibebaskan dari invasi asing serta antek internal mereka dan kami akan menikmati buah dari perjuangan panjang kami dalam suasana damai dan berdaulat. In syaa Allah.