DOHA (Arrahmah.com) – Qatar meresmikan pangkalan penjaga pantai terbesarnya pada Minggu (14/7/2019) di tengah perselisihan antara Iran dan Amerika Serikat terus meningkatkan ketegangan di perairan Teluk yang strategis.
Perdana Menteri Qatar, Abdullah bin Nasser bin Khalifa Al-Thani, dan komandan Pasukan Angkatan Laut AS di Timur Tengah Wakil Laksamana Jim Malloy menghadiri upacara di pangkalan angkatan laut Al-Daayen di Semaisima, 30 kilometer dari Doha di pantai timur Qatar.
Qatar, sekutu penting AS di kawasan itu, adalah markas pangkalan militer Timur Tengah terbesar Washington.
Hi-tech boats aid Coast Guard in providing marine security https://t.co/OpXcY0mPLf pic.twitter.com/CXHWWSKiOk
— Gulf Times (@GulfTimes_QATAR) July 14, 2019
Malloy, komandan Armada Kelima AS yang berbasis di Bahrain, mengatakan pangkalan baru itu adalah “kesempatan bagus bagi kami untuk berinteraksi lebih kuat dengan penjaga pantai Qatar.”
Ketegangan di Teluk – tempat hampir sepertiga dari minyak dunia diangkut – telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, dimana AS menyalahkan Iran atas berbagai serangan terhadap kapal-kapal tanker di wilayah itu dan Teheran menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak milik Amerika.
Tempat seluas 600.000 meter persegi ini bertujuan untuk “memudahkan pengamanan semua wilayah perairan Negara dan pos perbatasan”, tulis kementerian dalam negeri di Twitter.
Di pangkalan ini terdapat “pelabuhan yang canggih”, fasilitas pelatihan dan medis, kantor pertahanan sipil, dan ruang operasi, tambah kementerian itu.
Ditanya apakah pangkalan itu dapat meningkatkan koordinasi AS-Qatar tentang Iran, Malloy mengatakan langkah itu diarahkan pada “keamanan maritim, dan itulah fokus kami.”
AS mengatakan Kamis bahwa pihaknya sedang mendiskusikan pengawalan militer untuk kapal-kapal di Teluk sehari setelah kapal-kapal bersenjata Iran diduga mengancam sebuah kapal tanker minyak Inggris di Selat Hormuz.
Dan pada hari Jumat Inggris mengatakan akan mengirim kapal perang kedua ke Teluk dan meningkatkan kesiagaan di kawasan kaya minyak setelah kapal perang Iran mengancam kapal tanker super Inggris. (Althaf/arrahmah.com)