JAKARTA (Arrahmah.com) – Para penjahat cyber mulai memanfaatkan virus flu babi dengan mengirimkan berita baik menyangkut penyakit itu, padahal mereka menyebarkan virus ke komputer korbannya.
Isi dari email tersebut mengundang penerima untuk membuka dokumen berisi informasi mengklaim virus flu H1N1 ini dikembangkan oleh perusahaan farmasi besar berusaha untuk membuat keuntungan dari wabah.
Pandasecurity mengatakan jika dibuka, virus itu akan secara otomatis dapat mencuri informasi-informasi pribadi tak terkecuali akun bank.
Ditanya dalam sebuah wawancara tentang teori konspirasi bahwa perusahaan farmasi besar di balik wabah flu babi, Ketua WHO Margareth Chan di Spanyol minggu lalu mengatakan tidak dapat terbayangkan jika mereka akan mampu menghasilkan sebuah pandemi.
“Bagaimana ada yang akan percaya jika laboratorium membuat penyakit. Banyak terjadi pandemi belakangan ini. Mereka terjadi begitu saja,” katanya.
Pandasecurity menyebut jumlah email berisi virus yang beredar di internet mendadak meledak pada hari Jumat (11/9). (inilah/arrahmah.com)