JAKARTA (Arrahmah.com) – Baru-baru ini kita mengetahui terdapat fenomena aplikasi pengubah wajah yang dikenal sebagai ”FaceApp”. Saat ini efek yang paling populer adalah menjadikan wajah terlihat lebih tua.
FaceApp bahkan kini bertengger di puncak Google Store dan Apple Store. Namun, kabar tak sedap rupanya banyak berdatangan untuk mengingatkan pengguna agar tidak menggunakan aplikasi buatan Rusia tersebut.
Sebagaimana dilansir Washington Post, Kamis (18/7), pengguna harus lebih berhati-hati dalam menggunakan aplikasi FaceApp. Pasalnya, aplikasi yang sedang viral ini rupanya bisa menyimpan, menyebarkan, bahkan menjual foto pengguna meski foto tersebut sudah dihapus.
Dalam wawancara dengan Washington Post, CEO FaceApp Yaroslav Goncharov mengungkapkan cara kerja aplikasi tersebut.
Ia menjelaskan, FaceApp mengunggah dan memproses foto-foto pengguna di cloud. Namun, foto yang diunggah ke cloud FaceApp hanya yang dipilih pengguna untuk diedit. Sementara foto lainnya tetap ada pada ponsel dan tidak akan terunggah.
“Kamu juga dapat menggunakan FaceApp tanpa memberikan nama atau email dan 99 persen pengguna melakukan hal itu,” ujarnya.
Ia menambahkan, server FaceApp akan menghapus sebagian besar foto pengguna yang diunggah setelah 48 jam. Dia juga mengklaim tidak akan berbagi data pengguna maupun menjualnya ke pihak ketiga. Termasuk dengan pemerintah Rusia.
Kendati begitu, Goncharov mengakui bahwa jika pengguna menghapus aplikasi FaceApp, hal itu tidak akan menghilangkan foto yang mungkin dimiliki FaceApp di cloud. Informasi inilah yang tidak tercantum pada FaceApp.
Artinya, FaceApp bisa saja menggunakan foto pengguna untuk tujuan lain. Termasuk untuk komersil tanpa perlu izin maupun memberikan kompensasi kepada pengguna.
Goncharov berdalih hal tersebut masih dalam perbaikan. “Kami berencana untuk melakukan beberapa perbaikan,” kata Goncharov.
(ameera/arrahmah.com)