WASHINGTON (Arrahmah.com) – Sekretaris Pertahanan AS Robert Gates telah memperingatkan Pakistan bahwa relasinya dengan AS akan terancam kecuali Islamabad benar-benar memerangi Taliban yang mengalami peningkatan kekuatan akhir-akhir ini.
Komentar ini mengulangi peringatan dari Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton.
Clinton mengatakan pada Rabu (22/4) bahwa Pakistan akan menjadi ancaman yang mematikan bagi dunia jika kekuasaannya jatuh ke tangan Taliban.
Pada Kamis (23/4), tentara Pakistan dikirim untuk menangani para mujahidin tangguh Taleban militan yang sudah merangsek maju 100 kilometer (67 mil) dari Islamabad.
Satu orang polisi terbunuh dalam operasi penyerangan di distrik Buner, yang bersebelahan dengan lembah Swat, di mana para mujahidin Taliban telah berhasil menegakkan sistem peradilan Islam setelah angkatan perang pemerintah lalai memadamkan perlawanan.
Berpidato di pangkalan militer AS di North Carolina, di mana banyak anggota marinir Amerika akan segera disebarkan ke Afganistan, kepala pertahanan AS mengatakan beberapa pemimpin Pakistan mengakui adanya ancaman eksistensial yang menghadap pemerintah negara tersebut, namun perlu ditangani dengan cepat.
“Penting bagi mereka untuk tak hanya mengenalinya [ancaman], tetapi mengambil tindakan yang sesuai untuk menangani hal tersebut,” kata Mr Gates.
“Stabilitas dan umur panjang pemerintahan demokratis di Pakistan merupakan pusat usaha koalisi di Afganistan,” tambahnya.
“Dan juga pusat bagi masa depan kemitraan kami dengan pemerintah di Islamabad.”
Ucapan Gates tersebut semakin memperlihatkan dengan jelas bahwa pemerintahan Obama senantiasa meningkatkan tekanan pada Pakistan, terutama pemerintah dan angkatan perangnya untuk melakukan lebih banyak lagi usaha menggagalkan Taliban.
Juru bicara Gedung Putih Robert Gibbs mengeluarkan peringatan terpisah pada Kamis (23/4). Gibbs mengatakan bahwa perkembangan di Pakistan sudah sangat meresahkan.
“Kami sangat prihatin dengan situasi dan sepertinya hal tersebut menyita perhatian presiden terlalu banyak,” tutur Gibbs.
Taliban telah mengerahkan ratusan mujahidin ke dalam Buner, hanya beberapa minggu setelah perjanjian damai ditandatangani oleh Presiden Asif Ali Zardari yang mengizinkan dikenalkannya undang-undang syariat Islam di lembah Swat.
Hingga saat ini, para mujahidin sudah mulai berpatroli di jalan-jalan dan pos pengawasan di wilayah tersebut. (Althaf/bbc/arrahmah.com)