OSLO (Arrahmah.com) – Menurut harian Amerika, The Washington Post, yang memiliki hubungan dekat dengan CIA, pemboman di Oslo kemungkinan besar telah dilakukan oleh pemimpin Libya, Moammar Gaddafi. Tulisannya mengatakan :
1. Sebelumnya Kolonel Gaddafi mengancam Eropa dengan pengeboman sebagai balas dendam atas kampanye militer NATO di Libya
2. Norwegia juga telah memberikan kontribusi signifikan terhadap perang yang dipimpin NATO diLibya. 10 persen dari serangan NATO, terhadap Libya dijatuhkan dari Norwegia. Norwegia telah membom kota-kota dan desa-desa dengan F-16 mereka sejak Maret.
Sementara laporan yang saling bertentangan tentang korban ledakan telah dipublikasikan.
Daily Telegraph melaporkan bahwa ada kekhawatiran bahwa jumlah korban mencapai ratusan orang. Angka yang dilaporkan secara resmi jauh lebih kecil.
Awalnya, dilaporkan bahwa 2 orang tewas dan 10 terluka. Kemudian dikatakan bahwa 7 tewas dan 10 terluka. Sementara itu menurut Al Arabiya, 32 orang tewas dan banyak yang terluka.
Hal ini diasumsikan oleh kekuatan dan sifat ledakan yang terjadi sekitar pukul 15.30 waktu setempat oleh sebuah bom mobil.
Segera setelah ledakan, korban tewas dan terluka bergeletakan di jalan-jalan yang berubah menjadi kolam darah. Sebuah bangunan berlantai 17 milik pemerintah mulai terbakar, di mana kantor redaksi koran VG juga berlokasi.
Lantai dasar bangunan benar-benar hancur. Pegawai pemerintah melarikan diri secara massal dari kantor mereka yang rusak. Polisi menyarankan warga untuk menjauh dari ponsel mereka.
Pusat kota berada dalam reruntuhan, awan tebal asap naik ke atas kota.
Juga dilaporkan tentang penembakan yang meletus di sebuah pertemuan pemuda di dekat ibukota Norwegia tak lama setelah ledakan.
Menurut beberapa data, 10 orang tewas, banyak yang terluka. Salah satu delegasi yang menelepon harian lokal Fredrikstad Blad mengatakan abhwa kekacauan terjadi di pulau itu.
Seorang pria tak dikenal, mulai melepaskan tembakan, ia mengenakan seragam polisi. Insiden itu terjadi di sebuah kamp musim panas dari organisasi pemuda dari koalisi partai berkuasa.
Dilaporkan oleh polisi di Oslo, satu detasemen polisi khusus dikirim ke pulau Uteya menggunakan helikopter.
Pada paruh pertama hari itu, mantan Perdana Menteri Norwegia, Gro Harlem Bruntland berbicara di kamp itu. Pada hari berikutnya dijadwalkan laporan diberikan oleh Jens Stoltenberg.
Polisi Norwegia percaya ledakan di Oslo dan penembakan di kamp pemuda terkait satu sama lainnya, lapor BBC.
Perdana Menteri Norwegia, Jens Stoltenberg dijadwalkan tiba di kamp pemuda dan berpidato di acara tersebut.
Polisi Norwegia meminta warga untuk meninggalkan kota Oslo dan tidak keluar dari rumah mereka.
New York Times melaporkan bahwa tanggung jawab atas pemboman di Oslo dan penembakan di sebuah pulau diduga dilakukan oleh kelompok “ansar al-Jihad al-Alami”. (haninmazaya/arrahmah.com)