WASHINGTON (Arrahmah.com) – Perang sipil Libya mencapai jalan buntu, seorang jenderal senior AS mengatakan pada hari Kamis (7/4/2011), sementara pada saat yang sama kelompok yang bertempur untuk menggulingkan Muammar Gaddafi mengatakan serangan udara NATO telah menewaskan lima pejuang mereka, lansir Reuters.
Para pejuang yang yang cedera telah dibawa ke rumah sakit Ajdabiyah di Libya timur yang dikuasai pemberontak. Mereka mengatakan NATO meberondong truk dan tank mereka di luar pelabuhan Brega.
Sementara NATO mengatakan pihaknya sedang menyelidiki insiden itu.
Jenderal Carter Ham, kepala komando Amerika untuk wilayah Amerika, mengatakan di hadapan sidang Senat bahwa Washington seharusnya tidak menyediakan senjata untuk para pemberontak sebelum benar-benar memastikan siapa mereka.
“NATO adalah pembohong. Mereka memihak Gaddafi,” kata Salem Mislat, salah satu pemberontak.
Ini adalah kali kedua dalam waktu kurang dari seminggu dimana kelompok pemberontak menyalahkan NATO yang telah menyerang rekan-rekan mereka ‘secara tidak sengaja’.
Seorang dokter yang telah di depan kru ambulans antara pemberontak mengatakan mereka terkena serangan roket pemerintah segera setelah serangan udara. Seorang pekerja medis tewas.
Para pemberontak telah berjuang untuk menguasai Brega dari pasukan yang setia kepada Gaddafi selama seminggu dalam pertempuran di sepanjang pantai Mediterania. (althaf/arrahmah.com)