ANKARA (Arrahmah.id) — Turki meminta Rusia membantu proses evakuasi warganya dari salah satu masjid di Mariupol, kota di Ukraina yang menjadi sasaran gempuran besar-besaran pasukan Negeri Beruang Merah.
Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, menyampaikan langsung permintaan itu saat berbincang dengan Menlu Rusia, Sergei Lavrov, melalui telepon pada Ahad (13/3/2022).
“Dalam perbincangan telepon dengan Lavrov, saya meminta dia mendukung evakuasi warga kami di Mariupol,” ujar Cavusoglu, sebagaimana dilansir Reuters.
Cavusoglu kemudian menyatakan, Turki sebelumnya juga sudah memberi tahu Rusia bahwa ada warga mereka yang terjebak di Mariupol.
“Beberapa hari ini, kami sudah mengirimkan bus-bus ke sana, tapi karena pertempuran terus terjadi di kota, bus-bus itu tak bisa masuk,” ucap Cavusoglu.
Kedutaan Besar Ukraina di Ankara melaporkan, saat ini 86 warga Turki masih berlindung di masjid Sulaiman al Qaununi di Mariupol, 34 di antaranya anak-anak.
Cavusoglu sendiri tak mengungkap jumlah warganya yang terjebak di Mariupol. Namun, ia membeberkan bahwa setidaknya 14.480 warga Turki sudah dievakuasi dari Ukraina sejak invasi Rusia dimulai.
Selama ini, Turki menjalin relasi baik dengan Rusia dan Ukraina. Mereka menganggap invasi Rusia ke Ukraina tak bisa diterima, tapi menolak penjatuhan sanksi terhadap Negeri Beruang Merah. (hanoum/arrahmah.id)