AMMAN (Arrahmah.com) – Yordania telah memprotes keputusan pemerintahnya untuk mengizinkan wisata perjalanan ke Al-Quds Timur (Yerusalem) yang diduduki negara Zionis tersebut.
Pada hari Senin (9/8/2010), sejumlah pemimpin partai oposisi dan anggota serikat buruh berkumpul melawan Departemen Pariwisata Yordania, mengekspresikan kemarahan pada paket perjalanan biro pariwisata yang disiapkan pemerintahnya ke al-Quds Timur, German Press Agency (DPA ) melaporkan, dikutip PressTV pada Selasa (10/8).
Dengan mengklaim bahwa al-Quds adalah sesuatu yang dijanjikan, Israel semena-mena mencaplok bagian timur wilayah yang menjadi lokasi sejumlah tempat suci umat Islam, Nasrani, dan Yudaisme, setelah Perang Enam Hari tahun 1967. Langkah ini tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
“Mendapatkan visa dari kedutaan Israel adalah sama saja dengan mengakui entitas Zionis yang melakukan pendudukan di kota suci,” kata Presiden Dewan Serikat Buruh, Ahmad Armouti.
Abdullah Obeidat, Presiden Asosiasi Insinyur Yordania, bahkan menyebutkan bahwa jika pemerintah mengajukan permohonan visa merupakan tindakan pengakuan terhadap penjajahan Israel.
“Tindakan ini tidak bisa diterima oleh semua kalangan profesional, terutama insinyur, yang melihat entitas Zionis sebagai penjajah,” ujar Obeidat. (althaf/arrahmah.com)