SANA’A (Arrahmah.com) – Para pengunjuk rasa yaman untuk kesekian kalinya memenuhi jalanan ibukota Sana’a dan beberapa kota lainnya untuk menuntut berakhirnya kekuasaan presiden diktator Ali Abdullah Saleh, seperti yang dilaporkan Press TV pada Minggu (6/11/2011).
Puluhan ribu pengunjuk rasa melakukan demonstrasi di Yaman pada Minggu, mereka menginginkan Saleh diadili karena kejahatan yang dilakukan rezimnya selama pemberontakan anti-pemerintah yang dimulai sejak januari lalu. Ratusan orang telah terbunuh dan ribuan lainnya mengalami luka-luka sejak dimulainya revolusi di Yaman.
Dua penduduk sipil, termasuk seorang anak berumur 10 tahun, tewas terbunuh dan 5 lainnya mengalami luka-luka pada hari Sabtu (5/11) dalam penumpasan brutal yang dilakukan tentara rezim Yaman di selatan kota Taizz.
Menurut Observatorium untuk Hak asasi manusi di Yaman, puluhan warga terluka di Taizz, “mereka tidak memiliki akses perawatan kesehatan yang memadai untuk mengobati luka mereka”.
Pada bulan maret, beberapa pejabat tinggi komandan tentara Yaman, termasuk Jendral Ali Mohsen al-Ahmar, membelot untuk bergabung dengan para pemberontak anti-rezim.
Pada hari Sabtu, tentara yang setia kepada Jendral Ahmar menggagalkan apa yang mereka uraikan sebagai “rencana rezim untuk meledakkan bom mobil di Sana’a”.
Kantor Ahmar menerbitkan sebuah pernyataan pada hari Minggu, mengatakan bahwa para tersangka yang ditahan atas tuduhan pembunuhan mengaku telah menerima perintah dari “pejabat rezim senior” untuk meledakkan mobil selama upacara keagamaan pada pagi hari, dimana jendral Yaman dijadwalkan hadir. (M1/haninmazaya/arrahmah.com)