SANA’A (Arrahmah.com) – Warga Yaman turun ke jalan-jalan di selatan kota Taizz, menuntut pengusiran duta besar AS untuk negara itu dan penghapusan sisa-sisa rezim mantan diktator Ali Abdullah Saleh.
Para demonstran membawa spanduk, mendesak utusan AS, Gerald Michael Feierstein, berhenti untuk intervensi urusan dalam negeri Yaman.
Dalam revolusi populer, Yaman telah mengerahkan seluruh negeri sejak Januari 2011, yang menyerukan para penguasa mereka untuk hengkang.
Di bawah kesepakatan, yang diusulkan tahun lalu sebagai sarana meredakan krisis politik di negara itu, Saleh baru-baru ini digantikan oleh wakilnya, Abdabbuh Mansur Hadi, dalam pemilihan yang hanya diikuti oleh satu kandidat presiden.
Para pengunjuk rasa Taizz mengatakan Amerika Serikat dan Arab Saudi telah mendukung kesepakatan itu, dan memiliki peran dalam menjaga rezim sebelumnya berkuasa.
Kesepakatan itu juga memberikan Saleh dan sekutu terdekatnya kekebalan dari penuntutan atas kejahatan yang mereka lakukan terhadap para demonstran.
Dalam demonstrasi hari Selasa, pengunjuk rasa juga menuntut Saleh diadili dan semua tokoh politik yang pernah menjabat di masa Saleh diberhentikan.
Anak dan keponakan Saleh sendiri masih memegang posisi kunci dalam militer dan intelijen. Banyak pejabat profil tinggi dari rezim sebelumnya yang dituduh melakukan kejahatan terhadap para pemrotes selama revolusi.
Hadi dilantik setelah pemilu pada tanggal 21 Februari. Jajak pendapat palsu itu juga sangat didukung oleh Washington dan Riyadh.
Presiden Yaman itu baru akan memimpin negeri ini untuk periode dua tahun lamanya. (althaf/arrahmah.com)