AZAZ (Arrahmah.com) – Penduduk setempat dari kota Suriah, Tal Rifaat di Aleppo utara dan anggota Tentara Pembebasan Suriah (FSA) meminta Turki untuk membantu membebaskan tanah mereka dari kelompok YPG/PKK.
Sekitar 500 orang dari Tal Rifaat, termasuk warga sipil dan anggota FSA, dan orang-orang yang dipaksa melarikan diri dari kota oleh kelompok YPG/PKK, meminta Turki untuk memperpanjang Operasi Cabang Zaitun saat ini di Afrin, Suriah ke Tal Rifaat.
“PKK merebut wilayah tersebut pada tahun 2016. Lebih dari 50 desa diduduki menyusul serangan PKK. Di tengah serangan teror berat, keluarga terpaksa melarikan diri ke perbatasan Turki. Hampir 250.000 warga sipil terpaksa mengungsi dari wilayah itu,” kata Mahmoud Allito, kepala dewan lokal Tal Rifaat di kota terdekat Azaz, mengatakan kepada Anadolu Agency.
Mengenai signifikansi Tal Rifaat, Allito mengatakan: “Ini berbatasan dengan wilayah yang dikuasai rezim. Para teroris telah menguasai wilayah itu dan menyita hasil panen penduduk setempat. Di sini [Tal Rifaat] penting bagi mereka [teroris YPG / PKK] dalam membangun ‘negara’ mereka di sepanjang perbatasan Turki-Suriah. ”
“Pembebasan Tal Rifaat penting untuk stabilitas wilayah Operasi Perisai Eufrat,” tambahnya, mengacu pada operasi Turki yang sukses di 2016-2017 untuk membersihkan wilayah teroris.
Allito menekankan bahwa banyak penduduk Tal Rifaat memilih untuk tinggal di tenda-tenda di Azaz dari pada diperintah oleh teroris dari YPG / PKK, cabang teroris PKK Suriah.
Dia mengatakan: “Kami berharap saudara-saudara Turki kami dan FSA melanjutkan operasi mereka dan membebaskan Tal Rifaat dan wilayah sekitarnya dari para teroris PKK yang menduduki.”
Bashar Allito, kepala biro dewan militer Tal Rifaat, mengatakan Tal Rifaat adalah wilayah pertama yang bergabung dengan oposisi.
“Dewan lokal dan militer mengambil semua langkah yang diperlukan jika orang-orang Tal Rifaat dapat kembali ke rumah,” tambahnya.
Dia mengatakan para teroris telah menjarah semua milik warga sipil di wilayah tersebut.
Jawdat Dirbas, seorang warga Suriah yang terpaksa melarikan diri, mengatakan: “PKK memaksa kami melarikan diri Tal Rifaat dan kami sudah berada di kamp selama dua tahun. Kami berterima kasih kepada FSA dan tentara Turki dan berharap mungkin suatu hari mereka akan membantu kami kembali ke rumah. ”
Abdurrahman Abu Ali memanggil tentara Turki untuk melanjutkan Operasi Cabang Zaitun, dengan harapan dapat kembali ke rumah. (fath/arrahmah.com)