DAMASKUS (Arrahmah.com) – Ribuan warga Suriah kembali turun ke jalan untuk menolak rezim Bashar Asad dan medesak para pejuang untuk meneruskan revolusi.
Mereka menamakan aksi ini “Tajdid Al-Ahdi (pembaruhan janji)”. Aksi dimulai sejak Jum’at pagi (11/03/2016) hingga siang hari.
Kantor berita Anadolu Agency melaporkan, demonstrasi itu digelar di sejumlah kota dan desa di Aleppo, Idlib, Daraa dan Damaskus. Mereka membawa slogan-slogan dan poster yang mendukung revolusi
“Revolusi kami terus berlanjut”, “Tanah air memang sakit, tapi belum mati”, “Daraya adalah jantung Aleppo”. Demikian bunyi poster-poster yang mereka bawa dalam aksi tersebut.
Di saat bersamaan, mereka juga meneriakkan slogan-slogan yang menentang rezim Bashar Asad dan mengutuk serangan Rusia. “Rakyat ingin rezim turun, pergilah, pergilah Bashar,” teriak para demonstran.
Ahmad Murad, salah satu demonstran di pedesaan Damaskus, mengaku bahwa dirinya ikut berdemonstrasi meski di saat bersamaan kotanya dihantam serangan udara. Ia mengatakan, sedikitnya enam orang tewas dalam serangan itu.
“Kami keluar ke jalan-jalan sebagaimana yang kami lakukan di awal revolusi. Kami ingin meredeka dan rezim turun dari kekuasaan serta bantuan masuk ke kota-kota yang terkepung,” ujarnya.
Aksi demontrasi sempat berhenti sejak tiga tahun terakhir setelah aksi damai warga Suriah disambut operasi militer. Sejak saat itu, Suriah menjadi medan perang yang menewaskan ratusan ribu orang.
Sejumlah wilayah Suriah beberapa hari terakhir aman dari serangan udara seiring berlakunya gencatan senjata. Situasi ini dimanfaatkan oleh warga Suriah kembali turun ke jalan untuk menggelar demonstrasi menentang rezim Bashar Asad.
(ameera/arrahmah.com)