TAIZ (Arrahmah.com) – Puluhan warga sipil di Yaman telah gugur dalam petempuran sengit di kota yang dikepung oleh milisi Syiah Houtsi dan pasukan loyalis pemerintah Hadi, kota Taiz.
Taiz, kota terbesar ketiga di Yaman, telah dikepung oleh milisi Syiah Houtsi selama berbulan-bulan. Rumah sakit cepat kehabisan pasokan. Pertempuran tanpa henti telah menewaskan ratusan warga sipil dan menciptakan situasi kemanusiaan yang sangat mengerikan, lansir Al Jazeera pada Kamis (4/2/2016).
Seperti di banyak wilayah lain di Yaman, pelayanan dasar telah ditangguhkan di Taiz.
Orang-orang takut akan penyebaran wabah penyakit karena kondisi yang tidak sehat dan asap dari bahan peledak yang digunakan oleh semua pihak.
Milisi pro-pemerintah tidak dapat mendekati Taiz setelah mereka menghadapi perlawanan keras di sana.
Mereka mencoba untuk menguasai ibukota Sana’a dari Jawf, Marib dan Nehem. Militer Yaman dan milisi sekutunya mengatakan mereka telah mengontrol persimpangan penting yang menghubungkan Sana’a ke Marib dan Jawf.
Loyalis Hadi mengklaim telah berhasil merebut pegunungan Nehem yang bisa memotong rute pasokan untuk milisi Syiah Houtsi dan sekutunya, pasukan yang setia terhadap mantan diktator Yaman Ali Abdullah Saleh.
Namun dalam pertempuran untuk mengambil alih sebuah kamp dan gudang senjata, lebih dari 60 tentara dari kedua belah pihak telah tewas. Milisi Syiah Houtsi mendapatkan dukungan dari beberapa suku di provinsi Sana’a dan telah memperlambat kemajuan militer Yaman dalam upaya mengambil kembali wilayah tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)