PORAK (Arrahmah.com) – Setelah sekelompok pencuri secara terus-menerus mengganggu daerah Porak sebulan lalu, penduduk loka l sudah mulai tidak tahan lagi. “Kami sudah lapor dan komplain kepada pemerintah tentang masalah ini, bahkan kami menunjukkan tempat tinggal para pencuri itu,” kata Ahmad, penduduk lokal.
Tapi para bandit itu masih saja bebas beroperasi. Jadi penduduk desa Porak mulai beralih melapor ke pihak Taliban.
Daerah yang termasuk provinsi Logar ini bisa dikatakn dikuasai dua pihak secara paralel, yaitu pemerintah dan Taliban, tempat ini berjarak 40 mil dari Kabul. Kemudian Taliban yang mendapat laporan langsung menangkapi para bandit tersebut dan mengaraknya keliling desa, kemudian memberikan ancaman kepada para bandit tersebut bahwa mereka akan memotong tangannya jika tertangkap mencuri lagi. Dan para bandit itu tidak pernah mengganggu lagi.
Di beberapa propinsi yang dekat Kabul, pemerintah sudah dianggap tidak ada lagi atau dianggap hilang, kata penduduk setempat. Di tempat ini Taliban lebih efektif lagi – pemerintah Bayangan Taliban sudah menyebar dan penduduk lokal pun mendukung.
“Polisi hanya untuk dipajang,” kata seorang penduduk. “Taliban adalah kekuatan nyata disini.”
Dengan semakin memburuknya kinerja pemerintah Karzai yang korup, penuh kejahatan dan tidak memberikan lapangan pekerjaan, membuat Taliban disenangi penduduk lagi.
“Ini adalah masalah utama pemerintah Afghanistan”, kata Habibullah Rafeh, analis politik dari Akademi Pendidikan Afghanistan. “Walaupun Taliban tidak bisa menguasai Kabul karena disanalah basis militer internasional berada, namun pemerintah tidak dapat menghentikan Taliban yang beroperasi bebas diluar Kabul”.
Ketika presiden Karzai pertama kali berkuasa tahun 2001, ” pemerintah memberikan kepada seluruh penduduk di Logar dengan dua kilo bahan makanan” kata Abdel Qabir, seorang penduduk desa yang bekerja untuk organisasi internasional non-pemerintah, ” mereka memberikan tiap keluarga 200 dolar Amerika, tapi itu tidak cukup untuk menghidupi kami, dari situlah kriminalitas mulai muncul dimana-mana.
“Jadi sekarang penduduk beralih ke Taliban,” lanjut Qabir. “Mereka mungkin tidak menyediakan pekerjaan, tapi paling tidak mereka satu kultur dan Taliban memberikan perlindungan yang baik.
Penduduk desa mengatakan hampir setiap keluarga di propinsi Logar mempunyai satu anggota keluarga yang menjadi pejuang Taliban. Setiap hari daerah ini tenang, kebanyakan penduduk lebih senang berada di rumah. Pada saat malam hari para pejuang Taliban akan berkeliling desa untuk berpatroli, beberapa memanggul RPG di pundaknya. Mereka mulai bekerja di pos pemeriksaan sepanjang jalan besar Logar, menghentikan truk dan taxi untuk memeriksa identitas.
Beberapa mil dari situ terdapat pula pos pemeriksaan polisi, tapi polisi mengatakan mereka tidak berani memasuki daerah yang dikontrol Taliban. Sekarang kebanyakan penduduk akan mengatakan, “kami tidak butuh lagi polisi”, sejak kriminalitas hampir hilang dari daerah ini. [Hanin Mazaya/MD news]