RIYADH (Arrahmah.id) – Warga negara Arab Saudi dapat mengundang teman-teman Muslim mereka di luar negeri ke Kerajaan untuk melaksanakan umrah dengan “visa kunjungan pribadi,” kata Kementerian Haji dan Umrah.
Visa pribadi, yang dapat diperoleh secara online, dapat berupa visa sekali masuk atau beberapa kali masuk, kata kementerian dalam sebuah tweet pada Kamis (20/7/2023).
Selain melakukan ritual umrah di Masjidil Haram di Mekkah dan mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah, pengunjung juga dapat melakukan perjalanan ke berbagai tujuan wisata di Arab Saudi, lansir Arab News (21/7).
Pengajuan visa kunjungan pribadi dapat dilakukan melalui platform visa Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.
Visa sekali masuk berlaku selama 90 hari, sedangkan visa beberapa kali masuk berlaku selama satu tahun. Pengunjung dengan visa multiple entry dapat tinggal di Kerajaan hingga 90 hari untuk setiap kunjungan.
Pada Jumat, Kepresidenan Dua Masjid Suci mengumumkan bahwa mereka siap untuk menerima jemaah pertama musim umrah tahun ini. Awal ibadah umrah ditetapkan setidaknya beberapa pekan setelah ibadah haji agar jemaah haji dapat pulang ke rumah dan menghindari kemacetan di tempat-tempat suci dan bandara.
Arab Saudi telah membuka situs-situs bersejarah dan destinasi budaya lainnya seiring dengan pengembangan industri pariwisata sebagai bagian dari rencana strategis Saudi Vision 2030 yang diluncurkan pada 2016.
Tujuan program ini adalah untuk mengurangi ketergantungan kerajaan pada ekspor minyak dan mendiversifikasi ekonominya dengan mengembangkan dan memperluas ke industri dan sektor baru.
Pariwisata adalah bagian penting dari strategi ini, dengan target untuk menarik 100 juta pengunjung pada 2030.
Di bawah rencana tersebut, industri pariwisata diharapkan dapat menciptakan lebih dari 1 juta pekerjaan untuk angkatan kerja yang terus bertambah di negara ini, dan pada saat yang sama menghasilkan pendapatan bagi perekonomian.
Peningkatan besar-besaran dalam pariwisata spiritual di kota-kota suci Mekkah dan Madinah juga direncanakan, dengan jumlah jemaah diperkirakan akan meningkat menjadi 30 juta pada 2030. (haninmazaya/arrahmah.id)