KABUL (Arrahmah.com) – Sekitar 300 penduduk desa berkumpul dan meneriakkan slogan “Matilah Amerika Serikat!!” dan memblokir jalan utama di Afghanistan timur pada Kamis (12/8/2010). Protes ini dilakukan sebagai respon atas pembantaian tiga warga desa yang tidak bersalah oleh tentara salibis AS.
Kontan, NATO menolak klaim tersebut, dan mengatakan mereka membunuh beberapa tersangka pemberontak dan menahan seorang komandan Taliban setempat dalam serangan semalam, AP melaporkan.
Sementara itu, Taliban mengeluarkan pernyataan yang mengutuk laporan PBB, bahwa pihaknya bertanggung jawab atas 76% kematian warga sipil dan cedera pada paruh pertama tahun 2010.
“PBB memainkan peran penting sebagai sebuah organisasi propaganda imperialisme Amerika dan terus menutupi kejahatan terang-terangan yang dilakukan Pentagon,” sebagaimana diungkap dalam pernyataan mujahidin.
Serangan terjadi pada hari Kamis (12/8) sebelum fajar di provinsi Wardak distrik Sayed Abad, menurut kepala kepolisian distrik setempat, Abdul Karim Abed.
Tokoh masyarakat dari desa Zarin Khila mengatakan, pasukan Amerika menyerbu rumah salah satu keluarga dan menembak tiga bersaudara – semuanya pemuda – dan kemudian menahan ayah mereka, kata Abed.
Juru bicara NATO, Ryan Donald, mengklaim bahwa sasaran pasukannya pada saat itu hampir mengokang senjata dan mengarahkannya pada pasukan koalisi.
Menurut warga, tidak ada keributan apapun sebelum pasukan memasuki rumah, kata Abed.
Dini hari Kamis, warga dari desa mulai berkumpul di pasar utama Sayed Abad untuk memprotes pembunuhan warga sipil. Warga geram, memblokir jalan utama melalui daerah itu dan membakar dua truk milik kontraktor keamanan swasta Afghanistan, kata Abed. (althaf/arrahmah.com)