GAZA (Arrahmah.id) — Warga Palestina di seluruh pelosok negeri dan Turki ramai-ramai menggelar shalat Gaib usai sayap militer kelompok perlawanan Palestina Hamas, Brigade Al Qassam, mengatakan Mohammad Deif telah wafat setahun lalu.
Sebelumnya, militer Israel pernah mengatakan telah menewaskan Mohammed Deif, komandan militer tertinggi Al Qassam, dalam serangan udara pada Juli tahun lalu.
Meski demikian, Al Qassam itu baru mengonfirmasi kematiannya pada Kamis (30/1/2025).
Juru bicara kelompok itu, Abu Ubaidah, mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi, seperti dilansir Anadolu Agency (31/1), bahwa enam anggota dewan militer Brigade Al-Qassam lainnya tewas bersama Deif.
Di antara yang tewas adalah wakilnya, Marwan Issa, dan komandan senior Ghazi Abu Tamah, Raed Thabit, Rafi Salama, Ahmad Ghundour, dan Ayman Nofal.
Abu Ubaidah mencatat kelompok tersebut sebelumnya telah mengumumkan kematian Ahmad Ghundour, komandan Brigade Gaza Utara dan Ayman Nofal, komandan Brigade Pusat, selama genosida Israel di Jalur Gaza.
Dia menambahkan pengumuman tersebut muncul hanya setelah menyelesaikan prosedur yang diperlukan, menangani masalah keamanan yang ditentukan oleh kondisi medan perang, dan memverifikasi rincian.
Pernyataan tersebut muncul lebih dari tujuh bulan setelah tentara Israel mengatakan telah membunuh Deif di Gaza.
Media telah melaporkan kematian Deif, tetapi pengumuman pada hari Kamis tersebut merupakan pengakuan resmi pertama dari Hamas atas kematian pemimpin senior tersebut.
Sementara itu, kantor berita Palestina Wafa melaporkan dua anak Palestina telah terluka dalam serangan Israel di satu desa di timur laut Ramallah di Tepi Barat yang diduduki.
Mengutip sumber-sumber lokal, dikatakan pasukan Israel menembaki sekelompok orang, yang mengakibatkan cedera pada seorang anak berusia 11 tahun dan seorang anak berusia 12 tahun.
Sumber tersebut mengatakan seorang anak menderita cedera perut sementara yang lain terluka di kaki, dan keduanya telah dipindahkan ke fasilitas medis di desa terdekat. (hanoum/arrahmah.id)