HEBRON (Arrahmah.com) – Salah seorang penduduk kota Hebron di Tepi Barat, Abdul Rauf Al-Mohtaseb menolak uang sebesar $ 100 juta atau senilai Rp. 1,4 Triliun dari pemukim ilegal “Israel” untuk membeli rumah dan tokonya yang terletak di Al-Sahla, Hebron, sebagaimana dilansir situs Arabi 21 pada Jum’at (1/2/2019).
Al-Mohtaseb telah menolak semua tawaran pemukim ilegal “Israel” sebelumnya yang bertujuan untuk membeli rumah dan tokonya, yang menghadap Masjid Ibrahimi di pusat kota tua tersebut.
“Saya telah menolak $ 100 juta yang ditawarkan,” kata Al-Mohtaseb, “Dan saya akan menolak semua uang yang ada di bumi. Saya tidak akan mengkhianati tanah air saya atau rakyat Palestina.”
Dalam sebuah wawancara dengan TV Al-Mayadeen, Al-Mohtaseb mengatakan bahwa penawaran dimulai dari $ 6 juta, kemudian naik menjadi $ 40 juta dan akhirnya mencapai $ 100 juta. Namun dia menekankan bahwa dia tidak akan mengubah keputusannya, dia akan tetap menjadi penjaga Masjid Ibrahimi.
Pemukim ilegal “Israel” di kota itu juga telah mengatakan kepada Al-Mohtaseb bahwa mereka dapat memfasilitasi perjalanannya ke Australia atau Kanada agar dia bisa menjalani kehidupan baru dan menemukan bisnis baru, tetapi ia juga menolak tawaran ini.
Al-Mohtaseb menekankan bahwa semakin tinggi pemukim ilegal “Israel” menaikkan tawaran mereka untuk rumahnya, maka semakin bertambah cintanya pada tanah airnya. Aku memiliki 20 anak cucu, aku berharap mereka dapat menghabiskan hidup mereka di Hebron. “Aku menghabiskan masa kecilku di sini, tetapi cucu-cucuku tidak memiliki kesempatan ini,” keluhnya.
Dalam wawancara lain yang dilansir oleh MEM, Al-Mohtaseb juga menjelaskan tentang kecintaannya terhadap tanah kelahirannya tersebut, “Suatu hari, saya melakukan perjalanan ke Yordania, tetapi saya merasa hampa, dan kemudian memutuskan pada keesokan harinya untuk kembali ke Hebron, meskipun di sini kami seperti hidup di dalam penjara.”
Dia mengatakan bahwa seorang pemukim bernama Boaz pernah datang kepadanya dan menawarinya $ 30 juta untuk rumahnya. Kemudian dia membawa Boas ke rumahnya dan menunjuk ke batu bata, bertanya kepadanya, “Untuk batu bata manakah Anda akan membayar $ 30 juta?” Boas menjawab: “Saya ingin membeli seluruh rumah.” Al-Mohtaseb menjawab, “Bahkan uang $ 30 juta tidak cukup untuk membeli satu bata saja.” (Rafa/arrahmah.com)