YERUSALEM (Arrahmah.com) – Kepergian Presiden AS Donald Trump dari Gedung Putih akan melegakan rakyat Palestina di bawah pendudukan “Israel”, kata para pejabat Palestina pada Ahad (8/11/2020) sebagaimana dilansir Anadolu Agency .
Nabil Shaath, utusan khusus Presiden Palestina Mahmoud Abbas, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa pemerintahan Trump adalah yang terburuk bagi rakyat Palestina.
“Bagi kami, ini adalah keuntungan menyingkirkan Trump. Namun, kami tidak mengharapkan perubahan strategis yang penting dalam sikap Amerika terhadap perjuangan Palestina,” katanya.
Hanan Ashrawi, anggota senior Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina, menyerukan penyesuaian ulang saldo masuk dan keluar AS.
Mustafa Barghouti, Sekretaris Jenderal Prakarsa Nasional Palestina, mengungkapkan kebahagiaan tentang hasil pemilu AS dan mengatakan Trump adalah peradaban presiden Amerika terburuk yang ditemui di zaman modern.
“Trump menghancurkan hubungan internasional dan politik. Apa yang disebut ‘Kesepakatan Abad Ini’ adalah hal terburuk yang dia lakukan untuk Palestina,”katanya.
Gerakan Mujahidin, bagian dari perlawanan Palestina, juga mengomentari hasil pemilu dan mengatakan kejatuhan Trump sama dengan runtuhnya semua sistem yang telah mengkhianati rakyat mereka sendiri dan Palestina.
(fath/arrahmah.com)