TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Layanan internet di Tepi Barat yang diduduki merupakan di antara yang paling lambat di dunia yang membuat warga Palestina frustasi meskipun perjanjian telah ditandatangani enam bulan lalu dengan “Israel” untuk akhirnya menerapkan teknologi 3G.
Tidak memiliki akses ke 3G tidak hanya membuat marah, sebagian orang Palestina menderita melalui koneksi super lambat yang juga bisa menghancurkan bisnis mereka.
Sebuah laporan terbaru oleh Bank Dunia menemukan sektor komunikasi Palestina saja telah kehilangan lebih dari 1 miliar USD selama tiga tahun terakhir karena pembatasan yang diberlakukan oleh “Israel” terhadap data seluler, lansir Al Jazeera pada Selasa (26/4/2016).
“Saya berharap saya memiliki koneksi internet di ponsel saya, terutama ketika saya sedang dalam perjalanan ke universitas. Ini adalah perjalanan panjang dengan semua pos-pos pemeriksaan ‘Israel’,” ujar Hiba Awni (21), mengatakan kepada Al Jazeera.
“Israel” telah membatasi sektor komunikasi mobile Palestina selama bertahun-tahun.
Ketika para pemimpin Palestina dan “Israel” menandatangani Perjanjian Perdamaian Oslo di awal 1990-an, bagian dari perjanjian tersebut adalah untuk memungkinkan Palestina, terbuka, memiliki jaringan mobile.
Tapi ketika 3G diperkenalkan 10 tahun yang lalu, “Israel” melarang provider Palestina dari menawarkan layanan tersebut, dengan dalih “keamanan”.
Masih belum jelas kapan “Israel” akan memungkinkan 3G ke wilayah-wilayah pendudukan.
“Setelah teknologi ini menjadi tersedia dan kami dapatkan semua bahan dan kemampuan untuk membangun infrastruktur yang diperlukan, maka saya pikir itu akan menjadi besar untuk sektor ekonomi Palestina,” ujar Steen Jorgensen dari Bank Dunia. (haninmazaya/arrahmah.com)