RAMALLAH (Arrahmah.id) – Berbagai faksi Palestina menyatakan Kamis adalah hari berkabung untuk Udai Tamimi, pemuda Palestina berusia 21 tahun yang tewas dalam baku tembak dengan penjaga keamanan “Israel” Rabu malam (19/10/2022).
Toko-toko dan sekolah di Yerusalem Timur ditutup, karena beberapa kota Palestina di Tepi Barat melakukan pemogokan umum.
Udai Tamimi telah menghindari penangkapan selama hampir dua minggu setelah membunuh seorang tentara “Israel” di sebuah pos pemeriksaan di Yerusalem Timur yang diduduki dan muncul kembali untuk serangan kedua sebelum akhirnya dibunuh.
Rekaman video menunjukkan Tamimi dengan pistol di tangan, melepaskan tembakan ke penjaga “Israel” di pemukiman Yahudi Ma’ale Adumim di Tepi Barat yang diduduki.
Pada 8 Oktober, ia tiba di pos pemeriksaan kamp pengungsi Shuafat dengan pistol dan melepaskan tembakan dari jarak dekat, menewaskan seorang tentara “Israel” dan melukai dua personel keamanan lainnya. Kemudian, pada 19 Oktober, dia menyerang lagi. Kali ini, di pemukiman Ma’le Adumim dekat Ezariya.
Tamimi bersembunyi setelah serangan di pos pemeriksaan Shuafat, dan aparat keamanan “Israel” berusaha menangkapnya tetapi gagal.
Setelah keberhasilannya bersembunyi selama sebelas hari, ia muncul lagi di pos pemeriksaan lain, lalu terbunuh. Tamimi dengan cepat menjadi tokoh perlawanan Palestina yang populer.
Saat berita kematiannya menyebar pada Rabu malam (19/10), para pemuda bersenjata berjalan di jalan-jalan kamp pengungsi Jenin sambil meneriakkan, “Udai, kamu telah menegakkan kepala kami.”
Selama Kamis dini hari (20/10), pejuang Palestina melancarkan empat serangan terpisah ke posisi tentara “Israel” di Nablus dan Jenin sebagai pembalasan atas pembunuhan Udai Tamimi.
“Darah Udai dan darah para martir Palestina adalah bahan bakar kemarahan…,” kata kelompok Lions’ Den dalam sebuah pernyataan.
Dalam sebuah tweet, tentara “Israel” menulis: “Sebelumnya hari ini sebuah alat peledak rakitan dilemparkan dari kendaraan yang bergerak ke arah tentara IDF di Nablus. Tentara IDF menanggapi dengan tembakan langsung ke arah kendaraan yang bergerak. Para penyerang berhasil melarikan diri & kendaraan itu kemudian ditemukan dan ditinggalkan dengan alat peledak lain.”
PM Israel Yair Lapid memuji pasukan keamanan “Israel” karena berhasil ‘menghilangkan’ Udai Tamimi.
Benny Gantz, menteri pertahanan “Israel”, memuji penjaga keamanan pemukiman itu atas ‘kewaspadaan’ mereka dan karena mencegah ‘bahaya lebih lanjut terhadap kehidupan manusia.’
Tamimi berasal dari kamp pengungsi Shuafat, rumah bagi lebih dari seratus ribu warga Palestina, dan memegang ID “Israel”.
Pasukan “Israel” melakukan pengukuran di rumah Tamimi beberapa hari setelah serangan Shufat. Prosedur standar oleh tentara sebelum peledakan bangunan sebagai pembalasan atas serangan.
174 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan “Israel” sejak awal tahun, menurut kementerian kesehatan Palestina.
13 warga “Israel”, termasuk empat tentara dan sembilan warga sipil, tewas dalam periode yang sama. (zarahamala/arrahmah.id)