PALESTINA (Arrahmah.com) – Warga Palestina di desa Husan Tepi Barat yang diduduki pada Jum’at (4/3/2016) berduka atas kematian seorang ibu dari empat orang anak yang ditembak mati penjajah “Israel” pada hari sebelumnya setelah dituduh menabrakkan mobilnya ke seorang tentara “Israel” di persimpangan Gush Etzion.
Penduduk setempat mengatakan kepada Ma’an bahwa pemerintah “Israel” mengembalikan jasad Amani Husni Sabatin tak lama setelah ia dibunuh. Jasadnya kemudian dibawa ke Rumah Sakit Beit Jala untuk otopsi.
Sebuah prosesi pemakaman dilakukan di kampung halaman Sabatin, Husan di barat Bethlehem, di mana para kerabat melihat jenazahnya untuk terakhir kali. Ia kemudian dimakamkan di pemakaman desa setelah dishalati.
Sejumlah kerabat tidak dapat menghadiri pemakaman Sabatin karena pembatasan ketat pasukan “Israel” terhadap gerakan di daerah itu, di mana pintu masuk ke Husan disegel setelah insiden penabrakan dengan mobil yang dituduhkan tersebut.
Seorang juru bicara militer “Israel” mengatakan kepada Ma’an bahwa pintu masuk itu dibuka kembali pada Sabtu pagi, dengan pemeriksaan keamanan yang dilakukan pada orang-orang yang masuk dan keluar dari desa.
Sabatin adalah salah satu dari lebih dari 180 warga Palestina yang dibunuh sejak gelombang kerusuhan tersebar di wilayah Palestina yang diduduki pada bulan Oktober tahun lalu, mayoritas dari mereka ditembak ketika melakukan atau mencoba untuk melakukan serangan terhadap sasaran-sasaran militer “Israel”.
Sekitar 30 orang “Israel” tewas selama periode waktu yang sama.
Militer “Israel” mengklaim bahwa sebelum kematian Sabatin, ia menabrak seorang tentara “Israel” dengan mobilnya. Kepala dewan desa Husan, Hasan Hamamreh, bagaimanapun menolak tuduhan militer bahwa ia telah berusaha untuk melakukan serangan, mengatakan kematiannya justru merupakan sebuah eksekusi terang-terangan yang dilakukan oleh pasukan penjajah.
Sabatin merupakan seorang ibu Palestina berusia 34 tahun. Anak sulungnya baru berusia 14 tahun.
(banan/arrahmah.com)