KUALA LUMPUR (Arrahmah.id) – Seorang warga Palestina bernama Yousuf Abuassi (28) yang tinggal di Malaysia mengaku masih trauma usai mendapat ancaman dari beberapa oknum “Israel” yang mengancam keselamatannya. Abuassi kemudian memutuskan untuk melaporkan ancaman tersebut ke pihak kepolisian.
“Insya Allah saya akan membuat laporan ke Kepolisian Kerajaan Malaysia di Bukit Aman dan mereka juga sudah menghubungi saya untuk memberikan informasi mengenai hal tersebut,” ujarnya, seperti dilansir sinardaily pada Selasa (2/4/2024).
Abuassi menduga ancaman yang menimpa dirinya beserta anak dan istrinya disebabkan karena keberaniannya mengunggah postingan terkait penderitaan warga Gaza di media sosial.
“Sejauh ini saya satu-satunya yang mendapat ancaman seperti itu karena saya berani bersuara di media sosial tentang penderitaan warga Gaza,” ucapnya.
Aktivis Gaza itu mengatakan, dirinya sudah enam kali dihubungi oleh beberapa warga “Israel” karena sering mengunggah postingan tentang penindasan di negaranya.
“Dua bulan lalu, saya dihubungi oleh seseorang yang menggunakan nomor Rusia, namun yang berbicara kepada saya adalah orang Melayu,” terang Abuassi.
“Dia menanyakan lokasi saya untuk mengumpulkan informasi, tapi istri saya tidak mengizinkannya. Saya memblokirnya setelah bilang sedang mencari saya,” imbuhnya.
Abuassi mengatakan bahwa dirinya dituduh dibayar oleh Hamas untuk membeberkan kebrutalan rezim Zionis melalui media sosial, sehingga platform Instagram dan TikTok miliknya diblokir.
Baru-baru ini, media lokal Malaysia memberitakan bahwa polisi menangkap seorang pria “Israel” yang membawa enam senjata api dan 200 peluru di sebuah hotel di Jalan Ampang, Kuala Lumpur.
Pria berusia 36 tahun itu diketahui masuk ke Malaysia melalui Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) pada 12 Maret menggunakan paspor Prancis. (Rafa/arrahmah.id)