KAIRO (Arrahmah.com) – Warga Mesir terus melakukan aksi protes dengan menduduki kantor berita yang diduga pro-junta. Para demonstran menyerukan pembersihan media negara dari pejabat anti-revolusioner, Press TV melaporkan.
Para demonstran, yang berkemah di luar gedung kantor berita nasional di ibukota Kairo sejak Jumat, yakin bahwa bahkan setelah revolusi populer yang menyebabkan penggulingan mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak pada Februari tahun lalu, sejumlah media outlet pemerintah menjadi bagian dari mesin propaganda junta militer untuk menentang aksi revolusioner.
“Saya di sini untuk memprotes dewan militer dan media yang menyatakan bahwa para demonstran adalah pengkhianat,” salah seorang pengunjuk rasa mengatakan kepada Press TV.
Pendudukan statsiun televisi Maspero ini merupakan bagian dari serangkaian protes terhadap kekuasaan Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata (SCAF) setelah ulang tahun pertama revolusi 25 Januari, yang menggulingkan Mubarak.
Sementara itu, ratusan orang lainnya telah mengambil bagian dalam aksi serupa di Lapangan Pembebasan Kairo. Para demonstran telah bersumpah untuk tidak mengakhiri aksi mereka kecuali SCAF segera memberikan kekuasaan pada majelis rendah parlemen yang baru saja terpilih, dan menuntut bahwa pemilihan presiden berlangsung selambat-lambatnya bulan April tahun ini.
SCAF mengambil alih kekuasaan setelah penggulingan Mubarak. Junta telah menjadi sasaran protes massa di negara ini karena penolakannya untuk menepati janjinya menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan sipil. (althaf/arrahmah.com)