ALEXANDRIA (Arrahmah.com) – Seorang pria Mesir ditahan setelah peristiwa pemboman di gereja pada malam tahun baru di kota Alexandria beberapa waktu lalu, diduga dia disiksa di dalam penjara hingga maut menjemputnya.
Mohammed Sayyid Bilal (32) ditangkap setelah terjadi ledakan di luar gereja Koptik di malam tahun baru lalu tubuhnya dipulangkan ke keluarganya sehari setelah penangkapannya.
Ledakan itu menewaskan 23 orang dan melukai puluhan lainnya. Ledakan bom ditujukan untuk gereja Koptik Mesir yang menahan dua Muslimah mualaf di dalam penjara gereja tersebut.
Keluarga Sayyid Bilal menuduh pemerintah Mesir menyiksa dia sampai mati selama interogasi. Mereka juga menuntut penyelidikan penuh atas peristiwa itu.
Kementrian dalam negeri Mesir menolak memberikan komentar namun jaksa penuntut umum telah memerintahkan dilakukannya otopsi. Jenazah Bilal dilaporkan memiliki tanda-tanda penyiksaan dan luka bakar.
Kelompok HAM Mesir menuduh polisi Mesir telah secara brutal menyiksa tahanan ini.
Setelah serangan terhadap gereja terjadi, Mesir berada dalam keadaan mencekam. Selama tiga hari, kaum Kristen Koptik melakukan unjuk rasa yang berunjuk bentrok dengan pasukan keamanan. Dan akhirnya kepolisian menangkap orang-orang yang mereka curigai berada di balik serangan, salah satunya Sayyid Bilal, total dari yang ditahan adalah 17 orang.
Pihak keamanan memaksa keluarga Bilal untuk menguburkan jenazahnya di malam hari.
(haninmazaya/arrahmah.com)