BOYOLALI (Arrahmah.com) – Warga di Lereng Gunung Merapi, Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, yang sudah kembali ke dusunnya mulai mengolah ladang. Sejumlah warga Dusun Jarak, Jrakah, yang ditemui Jumat (19/11/10), menyebutkan, mereka segera mengolah lahan begitu kembali karena tanah tempat mereka bertani itu rusak setelah diguyur hujan abu tebal Merapi.
Menurut Sugiyo (45), warga Dusun Jarak, Jrakah, warga mulai menggarap ladang pertanian mereka sejak dua hari sebelumnya. Warga Jrakah mengungsi sejak Kamis (4/11) malam dan kembali ke rumah masing-masing mulai Senin (15/11) secara berangsur-angsur. Sejumlah warga juga terlihat mencari rumput untuk ternak.
Sugiyo menjelaskan, ladangnya sebelum bencana ditanami daun bawang dan labu siam. Tetapi, akibat dapat hujan abu vulkanik semuanya mati kering. Dia mengaku belum tahu akan menanam apa lagi di ladang itu. “Saya yang penting mengolah tanah dulu agar dapat ditanami lagi. Saya hanya mengharapkan bantuan dari pemerintah untuk bibit sayuran dan pupuknya,” katanya.
Menurut dia, kalau hanya berdiam diri keluarganya tidak akan mendapat penghasilan Kepala Desa Jrakah Tumar menjelaskan, warga yang sudah pulang dari pengungsian sekitar 90 persen dari total penduduk sebanyak 4.425 jiwa. Menurut Tumar, warga banyak yang bingung mengenai penggarapan ladang mereka, karena mereka tidak mampu membeli bibit dan pupuknya.
Menurut dia, persediaan jatah hidup bagi warga Desa Jrakah masih cukup lima hari ke depan. Mereka mendapatkan bantuan dari pemerintah. Sementara itu, puncak Merapi sejak Jumat pagi hingga pukul 09.00 WIB cerah dan mengeluarkan asap warna putih kecokelatan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Boyolali, Juwaris, menjelaskan, pemkab sedang mendata kebutuhan kelompok tani untuk segera diajukan bantuan ke pusat. (republika/arrahmah.com)