YERUSALEM (Arrahmah.com) – Lembaga Ortodoks Palestina telah menyatakan kekecewaan mereka atas pembatasan terhadap warga Kristen dan acara-acara keagamaan mereka oleh otoritas penajajah “Israel,” PIC melaporkan.
Dalam sebuah pernyataan pers pada Ahad (5/5/2013), lembaga Ortodoks tersebut mengecam rezim “Israel” dan aparat keamananya karena berusaha untuk menghalangi perayaan hari Sabtu mereka dan menyerang para jemaat Kristen di Yerusalem.
Mereka mengatakan bahwa polisi “Israel” menggunakan pasukan yang berlebihan terhadap kelompok Kristen Ortodoks Arab di lingkungan Al-Nasara di Yerusalem yang juga dihadiri oleh para diplomat dan para pemuka Kristen.
Mereka juga menekankan bahwa tindakan rasis “Israel” terhadap kelompok keagamaan menunjukan tendensiusnya untuk me-yahudisasi-kan kota suci Yerusalem. Selain itu merka juga mengecam blokade otoritas penjajah “Israel” terhadap pelataran Gereja Kebangkitan di kota tersebut dengan dalih yang licik.
Tindakan sewenang-wenang otoritas Yahudi ini menujukkan kesombongannya terhadap pemeluk agama lainnya. Berbeda ketika zaman Kekhalifahan Islam, di mana khalifah membiarkan gereja-gereja tetap berdiri dan membiarkan pemeluknya untuk beribadah dengan bebas dan tenang. (siraaj/arrahmah.com)