SOLO (Arrahmah.com) – Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) dan perwakilan warga Kratonan yang tergabung dalam komunitas warga Kratonan menyatakan menolak pendirian hotel, rumah sakit dan pusat pendidikan Siloam yang akan didirikan di jalan Honggowongso selatan SMA Kristen 1 Sidokare, Solo
Endro Sudarsono melaporkan, Rabu (13/1/2016) siang jam 13.30 sejumlah warga Kratonan Solo dan elemen Muslim Surakarta memasang spanduk dan poster di sekitar proyek Siloam.
Hadir dalam aksi ini dari tokoh masyarakat Ali dan Rofi’i serta elemen Muslim dari LUIS, Al Ishlah, JAS, Arimatea, Laskar Solo Timur, FUI Sangkrah, dan dikawal oleh aparat dari TNI, Polri dan Pemkot Solo.
Dalam suratnya kepada Walikota Solo, pimpinan DPRD Solo dan pimpinan proyek pembangunan Siloam Solo, pengurus LUIS menyampaikan beberapa pertimbangan penolakan tersebut.
- Dalam rencana pembangunan akan dibangun 30 lantai berada dilingkungan yang sangat padat penduduk, padat pemukiman, disamping ada penolakan warga juga rencana tersebut pasti menyisakan persoalan limbah yang akan mencemari tanah, udara, air, dan suara.
- Saluran air disekitar kratonan sangat tidak mendukung untuk pembuangan limbah tersebut.
- Rencana pembangunan yang akan dibangun 30 lantai membuat warga was was dan dirugikan baik saat proses pembangunan hingga bangunan jadi. Efek material, debu, kebisingan pasti terjadi.
- Kebutuhan air bersih di SILOAM dipastikan sangat melimpah, dikuatirkan kebutuhan air bersih warga di Kecamatan Serengan menjadi terganggu.
- Ganggungan sinyal telekomunikasi, akan terganggu karena bangunan yang sangat tinggi.
(azmuttaqin/arrahmah.com)