SUMENEP (Arrahmah.com) – Ratusan warga Dusun Larangan, Desa Gellaman, Kecamatan Arjasa, Kepulauan Kangean, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Jumat (3/10), baru melaksanakan shalat Id.
“Mereka yang berpedoman pada kitab ‘Sekar Kandhi’ memang meyakini 1 Syawal 1429 Hijriyah baru jatuh pada hari Jumat (3/10),” kata Kepala Desa Gellaman, Abd Karim sebagaimana dikutip ANTARA.
Ia menjelaskan, ratusan warganya sejak puluhan tahun lampau memang berpatokan pada kitab “Semar Kandhi” dalam menetapkan awal puasa Ramadan dan 1 Syawal.
“Jumlah jemaah yang berpatokan pada kitab tersebut hanya berada di Dusun Larangan, Desa Gellaman, saja. Jumlahnya sekitar 200-an kepala keluarga (KK) atau 500-an jiwa,” katanya.
Ia menjelaskan, warga lainnya menghormati keyakinan dari jemaah yang berpedoman pada kitab “Semar Kandhi” tersebut.
“Alhamdulillah, warga kami bijaksana melihat perbedaan ini. Sejak dulu, kami tetap hidup berdampingan tanpa ada masalah, meskipun ada perbedaan dalam penetapan awal puasa maupun 1 Syawal,” katanya menegaskan.
Karim menjelaskan, warga melaksanakan salat Id sekitar pukul 07.00 di dua masjid setempat.
“Tahun ini, mereka memang berpuasa sejak 3 September lalu, dua hari lebih lambat dibandingkan keputusan pemerintah,” katanya menambahkan.
Belum ada informasi apakah MUI dan ulama setempat telah menegur kelompok ini mengingat pedoman waktu puasa mereka yang menggunakan kitab “Semar Kandhi”. (antara)