KAZAKHSTAN (Arrahmah.com) – Penduduk desa Kazakh di bagian hilir Sungai Ili baru-baru ini menemukan benda-benda mengambang di permukaan sungai. Setelah mengambilnya, mereka menemukan Al Quran dalam kemasan tertutup. Menurut mereka, muslim Uighur Xinjiang di hulu Sungai Ili tidak ingin Al Quran dihancurkan oleh pemerintah Cina, jadi mereka melemparkannya ke sungai dan membiarkannya mengambang hingga ke luar Cina.
“Otoritas Cina di Xinjiang sering membakar Al Quran,” ujar Serkjan, warga Kazakh di Desa Aidar, Almaty, Kazakhstan, sebagaimana dikutip dari Radio Free Asia pada Kamis (7/10/2020), “Menyimpan dan membagikan konten audio dan video Al Quran disana dapat dihukum tiga tahun.”
Serkjan mengatakan bahwa ada banyak Al Quran mengambang di pelabuhan Cina-Kazakhstan dan di sungai di Almaty baru-baru ini. Kitab-kitab suci ini ditemukan setiap hari dan masih dalam keadaan utuh.
Dalam sebuah video, seorang wanita Kazakh berkata, “Al Quran yang kami ambil di Sungai Yili dibungkus dengan selotip transparan, ditempatkan dalam kantong pelastik, dan dikemas dalam tas berritsleting. Ketika kami mengambilnya. Tasnya basah kuyup oleh air. Saya membuka tasnya dan melihat Al Quran. Kami menyerahkan kitab suci ke masjid mana pun yang membutuhkan.”
Serkjan mengatakan bahwa penemuan Al Quran di hilir Sungai Ili kali ini menunjukkan bahwa muslim Uyghur Xinjiang telah menggunakan segala cara untuk menyelamatkan Al Quran.
Dihukum tiga tahun penjara karena menyimpan Al Quran di rumah
Dina, yang pernah tinggal di Ili, Xinjiang dan sekarang tinggal di Kazakhstan, mengatakan bahwa di bawah tekanan otoritas Cina Xinjiang, Al Quran telah menjadi buku terlarang setempat.
Dia mengaku pernah ditangkap di Yili, Xinjiang pada tahun 2017. Polisi pertama kali bertanya apakah dia memiliki Al Quran dikeluarganya: “Setelah penangkapan, ketika kami berbicara di dalam, mereka bertanya kepada saya, ‘Apakah Anda memiliki Al Quran di rumah Anda?’”
Mengapus seluruh budaya Uighur dan agama Islam
Reis Khan, seorang sarjana agama Tionghoa di Kazakhstan, mengatakan pada RFA bahwa muslim Uyghur di Xinjiang menyelamatkan Al Quran ke Sungai Ili mencerminkan upaya pemerintah Cina untuk memusnahkan Islam.
Dalam sebuah wawancara dengan RFA, Dirichati, juru bicara Kongres Uyghur Dunia yang berbasis di Jerman, mengutuk keras otoritas Beijing karena menginjak-injak dan mencoba untuk melenyapkan muslim Uyghur.
“Cina dengan tegas melarang orang menyimpan Al Quran di rumah. Mereka masuk ke rumah-rumah untuk mencarinya. Kampanye politik Cina saat ini di Xinjiang memiliki tujuang yang jelas yaitu Sinisisasi Islam,” paparnya Dirichati.
Dirichati mengatakan bahwa pemerintah Cina menggunakan langkah-langkah koersif untuk menghilangkan keyakinan agama rakyat agar memperkuat dominasi pemerintah. (hanoum/arrahmah.com)