(Arrahmah.com) – Ribuan warga Jerman menyalakan lilin dan mengheningkan cipta sebagai penghormatan untuk Tuğçe Albayrak (23), seorang mahasiswi Muslim asal Turki, yang meninggal dunia karena menyelamatkan dua wanita yang sedang diganggu di sebuah restoran di kota Offenbach.
“Sebagaimana warga yang tak terhitung jumlahnya, Saya terkejut dan ngeri oleh tindakan yang mengerikan ini. Tugce telah mendapatkan ucapan terima kasih dan penghormatan dari kami semua,” kata Presiden Jerman Joachim Gauck, lapor The Independent, lansir OnIslam.
“Dia akan selalu tetap menjadi teladan bagi kami, seluruh negeri kami berduka untuk anda.”
“Di saat orang lain membuang muka, Tugce menunjukkan keberanian yang patut dicontoh akhlak yang tegar.”
Tuğçe mengalami koma pada 15 November setelah ia membantu dua wanita di sebuah restoran di mana mereka diganggu oleh tiga pria yang berbicara dengan aksen Serbia.
Muslimah muda itu dipukuli dengan brutal oleh salah satu penyerang itu di sebuah area parkir setelah ia berusaha untuk menolong dua wanita yang berteriak minta tolong itu di depan kamar mandi restoran.
Selama dua pekan terakhir, keluarga dan teman-temannya menunggu kabar baik karena Tugce masih terbaring koma. Namun, dokter mengatakan otak kiri Tugce mati akibat serangan itu.
Orangtuan kemudian memutuskan untuk melepaskan semua sistem bantuan hidup yang membantu Tugce bertahan pada 28 November, hari lahirnya tepat 23 tahun usianya. Akhirnya, Tugce menghembuskan nafas terakhirnya. Semoga Allah menerimanya. (siraaj/arrahmah.com)