PALESTINA (Arrahmah.com ) – Ketegangan ternyata tidak terjadi antara militer “Israel” dengan kelompok militan Palestina saja, di berbagai kota di wilayah yang diduduki “Israel”, sejumlah warga Palestina dibantai warga “Israel”.
Beberapa dikabarkan tewas dan sebagian lainnya dirawat di rumah sakit dengan luka berat.
Dalam sebuah video yang viral, seperti dilansir Time of Israel (13/5/2021), beberapa pria “Israel” nampak memukuli seseorang warga Palestina yang tergeletak penuh darah di tanah di kota Bat Yam, wilayah Palestina yang diduduki.
“Kami sedang menonton ‘hukuman mati’ [sebuah kata yang digunakan dalam bahasa Ibrani untuk merujuk pada serangan keji] dalam waktu nyata,” kata reporter Daniel Elazar dalam bahasa Ibrani dari balik kamera kamera.
“Saya tidak berpikir kita perlu menunjukkan ini,” kata pembawa berita TV, saat kamera menarik diri.
Polisi dan layanan darurat dilaporkan baru datang kelokasi setelah 15 menit kemudian, sementara korban berbaring telentang penuh luka dan darah di tengah jalan.
Sejumlah saksi membenarkan serangan itu dilakukan pada warga Arab yang berusaha menghindari ekstremis Yahudi yang sedang berbaris di sepanjang kawasan pejalan kaki Bat Yam.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan kepada publik bahwa insiden seperti itu “tidak dapat ditoleransi”. “Aku tidak peduli jika darahmu mendidih. Tapi Anda tidak bisa mendatangi warga sipil Arab dan mencoba menyerangnya, sama seperti kami tidak bisa melihat warga Arab melakukannya terhadap warga Yahudi.”
Pemimpin oposisi Yair Lapid dan kepala Yamina Naftali Bennett menyebut adegan di Bat Yam sebagai “tidak Yahudi, tidak bermoral, tidak manusiawi”.
Issawi Frej, seorang wakil Arab dari partai sayap kiri Meretz, mengatakan gambar-gambar itu adalah tanda bahwa negara itu sedang menuju “perang saudara”.
Pengunjuk rasa Yahudi di Bat Yam serta kota-kota utara seperti Tiberias, Lod, dan Acre, berbaris di jalan-jalan sambil menerikan “Matilah orang Arab” dan merusak properti dan bisnis milik orang Arab serta menyerang warga Arab. (hanoum/arrahmah.com)