Sebagian besar warga Irak berpendapat bahwa pasukan penguat Amerika Serikat di Irak, selama 6 bulan belakangan ini, telah gagal.
Hal itu terungkap dalam sebuah jajak pendapat yang dilakukan secara nasional.
Banyak yang berpendapat pasukan penguat AS yang dikerahkan di Baghdad dan sekitarnya justru membuat keadaan lebih buruk.
Jumlah warga yang menginginkan pasukan koalisi untuk meninggalkan Irak meningkat sejak jajak pendapat Bulan Februari, walaupun lebih dari setengah diantara yang disurvey berpendapat pasukan koalisi berada di sana sampai keamanan meningkat.
Jajak pendapat itu melibatkan 2.000 warga Irak di 450 lebih kawasan pemukiman yang tersebar di 18 propinsi.
Survey yang dilakukan bulan lalu itu untuk keperluan 3 lembaga pemberitaan, yaitu BBC, ABC, dan NHK.
Makin pesimistis
Makin banyak warga Irak yang ingin pasukan AS meninggalkan Irak
Para warga yang ikut survey diajukan pertanyaan apakah penambahan pasukan Amerika di Baghdad dan sekitarnya memperbaiki atau memperburuk keamanan, laju rekonstruksi, kondisi untuk dialog politik, dan peluang bagi pembangunan ekonomi.
Namun untuk semua pertanyaan, mayoritas warga mengatakan situasinya semakin buruk.
Pasukan penguat dimaksudkan untuk memberi peluang bagi rekonsiliasi politik, namun hanya sebagian kecil dari yang ditanyai itu mengatakan pasukan penguat telah menciptakan kondisi bagi dialog politik.
Secara umum, jajak pendapat menunjukkan warga merasa makin pesimistis tentang kehidupan sehari-hari dan prospek kemajuan, dibandingkan dengan 6 bulan lalu.
Sebagian besar warga mengatakan makin buruknya akses untuk kebutuhan sehari-hari, seperti listrik, air bersih, dan bahan bakar.
Jajak pendapat itu dilakukan oleh perusahaan survey D3 Systems dan KA Research untuk BBC Inggris, ABC News Amerika dan NHK Jepang.
Survey ini merupakan yang keempat kalinya yang melibatkan BBC. Yang sebelumnya dilaksanakan Februari 2004, November 2005, dan Februari 2007.
Jajak pendapat terbaru ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji dampak dari pasukan penguat Amerika dalam waktu 6 bulan dan juga untuk menelusuri kecenderungan jangka panjang di Irak.
Hasil jajak diumumkan pada hari yang sama dengan rencana pemberian keterangan Panglima Amerika di Irak, Jenderal David Petraeus, dan Duta Besar AS di Irak, Ryan Crocker, di depan Kongres tentang hasil pasukan penguat dan situasi terkini di Irak.