BAGHDAD (Arrahmah.com) – Ribuan orang mengutuk penjajah Amerika, setahun setelah serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat menewaskan jenderal Iran Qassem Soleimani dan komandan milisi Irak, Abu Mahdi Al-Muhandis.
Peringatan kematian mereka di Baghdad -yang membawa musuh bebuyutan AS dan Iran ke ambang perang- juga diperingati pada Ahad (3/1/2021) di Iran dan oleh para pendukung di Suriah, Libanon, Yaman dan tempat lain di Timur Tengah.
Jalan-jalan menuju Lapangan Tahrir di Baghdad tengah dipenuhi dengan ribuan pengunjuk rasa yang berkumpul di lokasi itu sejak Ahad pagi.
Para pengunjuk rasa mengangkat foto Soleimani dan Al-Muhandis, dan bendera Irak, Hashd Al-Shaabi atau Pasukan Mobilisasi Populer (PMF), di mana Al-Muhandis adalah pemimpinnya, dan faksi Irak lainnya.
Mereka juga membawa spanduk dengan slogan-slogan yang menuntut penarikan pasukan AS dari Irak dan meneriakkan pembalasan terhadap mereka yang melakukan pembunuhan.
Kepada para pengunjuk rasa, kepala Hashd al-Shaabi, Faleh Al-Fayyad, bersumpah akan membalas mereka yang melakukan kejahatan dan menyerukan agar pasukan AS meninggalkan Irak, lansir Al Jazeera (3/1).
Laporan reporter Al Jazeera mengatakan bahwa para pengunjuk rasa Irak menuntut penarikan segera dan cepat semua pasukan AS yang tersisa di Irak.
Suasana serupa juga terjadi di Iran di mana kepala kehakiman negara, Ebrahim Raisi, serta kepala Garda Revolusi, Mayor Jenderal Hossein Salami, mengatakan Teheran belum selesai dengan membalas kematian Soleimani.
“Itu akan datang pada waktunya. Itu adalah sesuatu yang kami dengar dari pemimpin tertinggi serta presiden sebelumnya pada bulan Desember,” katanya. (haninmazaya/arrahmah.com)