IDLIB (Arrahmah.com) – Ribuan warga Idlib turun ke jalan melakukan aksi protes menentang pemilu yang diadakan rezim Suriah saat ini (26/5/2021).
Pemungutan suara dimulai di daerah-daerah yang dikuasai rezim pada Rabu (26/5) pagi.
Pemungutan suara tersebut adalah pemilihan presiden kedua sejak konflik negara itu dimulai 10 tahun lalu dan telah dianggap palsu oleh Turki, oposisi Suriah, dan negara-negara Barat.
Massa meneriaki Asad dan menghidupkan kembali slogan-slogan yang digunakan pada hari-hari awal revolusi melawannya.
Unjuk rasa itu diselenggarakan untuk mengecam pemilu, yang oleh para pengunjuk rasa disebut “lucu” dan tidak sah.
“Saya membuka Facebook untuk melihat Bashar Asad memilih dirinya sendiri. Sungguh lelucon yang meremehkan orang,” kata Salwa Abdel Rahman, dilansir TRT World (26/5).
Para pengunjuk rasa pun mengangkat spanduk yang menggambarkan Asad sebagai penjahat perang dan meneriakkan, menyebutnya “musuh Tuhan”.
Abdel Rahman mengatakan dia ikut serta dalam protes di Idlib sebagai usaha agar warga tidak memberikan suara kepada Assad.
“Saya datang ke sini untuk mengatakan tidak pada legitimasi Anda (ket: Bashar Asad) dan tidak pada pemilihan yang lucu karena Anda telah membunuh, menggusur dan menahan warga Suriah yang masih di penjara Anda,” katanya.
Abdelaziz Ajeiby, seorang pengunjuk rasa lainnya, menyebut pemilu itu sebagai “pertunjukan teatrikal” dan menyebut Asad sebagai “pembunuh kriminal”. (hanoum/arrahmah.com)