GAZA (Arrahmah.com) – Puluhan keluarga Palestina telah meninggalkan rumah mereka di beberapa bagian Kota Gaza yang menghadapi ancaman banjir di tengah cuaca dingin yang melanda wilayah Palestina itu sehari sebelumnya, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin, Rabu (7/1/2015).
Banyak penduduk di distrik al-Nafaq Gaza City mulai mengosongkan rumah mereka pada Selasa malam (5/1) setelah pemerintah setempat mengeluarkan peringatan bahwa daerah tersebut dalam bahaya banjir akibat air hujan.
Pihak berwenangan Gaza City mengatakan bahwa musim dingin ini bisa menimbulkan “bencana kemanusiaan” saat sebagian infrastruktur kota Gaza yang hancur tidak bisa menahan banjir hujan.
“Ratusan rumah warga Palestina di Kota Gaza berada dalam risiko banjir di daerah-daerah yang infrastrukturnya paling rusak,” kata pihak berwenang setempat.
Berada dalam kondisi yang memperihatinkan akibat tujuh tahun blokade “Israel” atas wilayah Palestina, infrastruktur jalur Gaza yang sudah rapuh semakin mengalami kehancuran akibat serangan “Israel” yang berlangsung selama 51 hari pada bulan Juli dan Agustus.
Pada bulan Desember 2013, ribuan keluarga Gaza mengungsi akibat cuaca dingin yang parah dan hujan deras yang membanjiri seluruh lingkungan, termasuk di Al-Nafaq.
Lebih dari 2.160 warga Palestina tewas – dan sekitar 11.000 cedera – selama tujuh minggu serangan militer “Israel” pada musim panas ini, yang menyebabkan Jalur Gaza menderita kerugian ekonomi sebesar sekitar $ 5 miliar, menurut angka pemerintah Palestina.
(ameera/arrahmah.com)