GAZA (Arrahmah.com) – Ribuan warga Palestina di Gaza berkumpul untuk menyerukan PBB agar melanjutkan layanannya di Jalur Gaza yang terkepung.
“Jangan biarkan kami kelaparan,” bunyi salah satu spanduk yang dipegang oleh demonstran.
“UNRWA mengambil sejumlah langkah terhadap pengungsi, seperti penurunan dalam lingkup kerjanya, penghentian kebijakan ketenagakerjaan, dan penangguhan sejumlah besar layanan dalam program darurat, kesehatan dan pendidikan,” kata Hussein Mansour, anggota Komite Populer untuk Pembebasan Palestina.
“Ini terjadi bersamaan dengan rencana Zionis untuk mengakhiri mereka yang menyaksikan Nakba Palestina.”
Mansour menunjukkan bahwa “Administrasi UNRWA menolak semua proposal yang disampaikan kepadanya oleh serikat staf dan faksi UNRWA untuk memecahkan masalah karyawan.”
Youssef Hamdouna, sekretaris serikat staf UNRWA di Jalur Gaza, meminta Komisaris Jenderal UNRWA untuk campur tangan untuk meredakan krisis dan menghentikan kemunduran dalam penyediaan layanan.
“Jangan menunggu,” katanya, “bagi ribuan pelajar kami yang ditinggalkan di jalan”.
Pekan lalu UNRWA memecat 13 persen dari pekerja program daruratnya, pindah 578 persen ke kontrak paruh waktu dan sisanya untuk kontrak sementara yang berakhir pada akhir tahun. Keputusan mempengaruhi hampir 1.000 karyawan.
(fath/arrahmah.com)