CIREBON (Arrahmah.com) – Bandar pengedar miras (minuman keras) yang oleh para aktifis Almanar (Aliansi masyarakat amar ma’ruf nahi munkar) sudah belasan tahun membuat kerusakan di Cirebon. Apa saja yang mereka rusak? Jjiwa, raga dan otak umat Islam. Mereka juga telah menghina syari’at pengharaman khamar, melecehkan seruan para ulama, khotib dan da’i pembina umat, serta sudah terang-terangan mengguyur dan mencekoki ribuan botol miras ke mulut-mulut dan hati para pemuda.
Namun sekarang mereka hendak dielus-elus dan dibela. Pasalnya pada sebuah operasi yang dilakukan oleh aktivis Almanar di Cirebon, salah seorang aktivis nahi munkar tersebut mengguyur kepala seorang pengedar dengan miras.
Aktivis nahimunkar tersebut hendak diperkarakan, menjeratnya dengan pasal perlakuan tidak mnyenangkan.
Sejatinya bandar miras seperti di Cirebon tersebut dipukul dengan rotan 80 kali terlebih lagi mereka telah ingkar janji berkali-kali. Untuk itu perlu dukungan semua pihak akan aktivitas nahi munkar Almanar dan melakukan perlawanan terhadap para bandar miras.
Adapun kronologi razia Alamanar sampai berujung kejadian penyiraman terhadap bandar miras tersebut adalah sebagai berikut.
-
Almanar mnerima laporan dari warga mengenai masih berlangsungnya aktivitas jual beli miras di samping Masjid Selasa (13/8/2013). Atas laporan itu Almanar melakukan koordinasi dan investigasi ke lokasi yang dimaksud.
-
Ba’da Sholat Ashar persisnya jam 15.30 tim Almanar melakukan investigasi lapangan untuk mndapatkan barang bukti, Rabu (14/8/2013). Hasilnya positif serta didapatkan barang bukti. Musyawarah pembagian tugas,mengatur strategi dan setelah berdo’a massa Almanar menuju ke TKP / Target Operasi dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan aparat kepolisian danmedia masa. Pada jam 17.00 aktivis Almanar tiba di lokasi bandar miras. Mereka disambut antusias warga disertai dengan acungan jempol dari warga sekitar sambil berujar: “Bagus, sikat! Berantas habis!” Saat itu juga tim Almanar menemui pemilik toko dengan disaksikan warga,kemudian membawa keluar sebagian kecil miras dan menumpahkannya ke tanah. Lalu salah seorang anggota Almanar meminta pemilik toko agar menunjukan keberadaan miras yang lain. Namun pemilik toko bernama Nyong berkelit-kelit dalam memberikan jawaban dan menghlang-halangi jalan masuk aktivis Almanar untuk membawa miras yang disembunyikan di dalam rumahnya. Akhirnya aktifis Almanar berhasil masuk, ternyata di dalam ruang tersebut ditemukan berdus-dus miras.
-
Jam 17.15 aparat kepolisian datang,mengamankan miras yang sudah ditumpahkan dan beberapa botol miras yang belum ditumpahkan sebagai barang bukti.
-
Jam 17.20 dengan diantar pmilik toko dan dikawal aparat, aktivis Almanar dan warga menuju lokasi penjualan miras yang ke-2 milik Nyong. Hanya beberapa menit massa & warga tiba dilokasi penjualan miras ke-2. Saat tiba di lokasi penjual miras ke-2 ternyata bandar sudah kabur dan tempat jualan sudah dikunci. Padahal menurut Nyong,stok miras ditempat ke-2 lebih banyak. Nyong akhirnya berulah dengan meminta keadilan, jangan hanya mirasnya saja yg dimusnahkan.
-
Jam 17.40, massa Almanar kembali kelokasi pertama,aktivis mendengar beberapa warga keturunan Cina berusaha memprovokasi warga dengan menghina dan mengejek aktivis Almanar. Namun aktivis Almanar tidak terpancing oleh provokasi tersebut, hingga akhirnya diketahui ternyata ada satu orang yang membocorkan serta mengungsikan penjual miras ke-2.
-
Jam 17.50, aktivis Almanar kembali ke lokasi pertama. Tiba-tiba pemilik miras yg pertama mengatakan telah terjadi pemukulan trhadap dirinya, hingga kordinator aksi Almanar Ustadz Andi M terpancing, lalu menyiramkan miras dikepala Nyong. Kejadian tersebut disaksikan warga termasuk media masa dan kejadian tersebut dilerai oleh aparat dengan menndorong Ustadz Andi M hingga terjatuh. Kemudian terjadi saling dorong,antara aktivis Almanar dengan aparat kepolisian.
Dukungan Habib Rizieq
Dalam hubungan itu, dan dalam kasus-kasus amar ma’ruf nahi munkar Habib Muhammad Rizieq Syihab mengatakan bahwa secara prinsip FPI bersikap mendukung amar ma’ruf nahi munkar yang dilakukan oleh komponen umat Islam ekternal FPI. Hal ini diungkapkan oleh Habib Rizieq dalam perbincangan dengan awak media JITU Senin (19/2013).
(azmuttaqin/arrahmah.com)