DHAKA (Arrahmah.com) – Sebuah protes besar-besaran diadakan di luar Dhaka Press Club pada Jumat (28/8/2020) untuk mengutuk kebrutalan dan penindasan Cina terhadap Muslim Uighur.
Dalam pernyataannya pada India Times, warga Dhaka yang tergabung dalam organisasi Bangladesh Freedom Fighters menyatakan bahwa mereka menyelenggarakan demo untuk mengenang Hari Penindasan Uighur yang diperingati setiap 28 Agustus.
Mereka pun mengklaim bahwa banyak komunitas Muslim di banyak negara kecewa dengan perlakuan tidak manusiawi Cina terhadap Muslim Uighur.
Hingga kini Pemerintah Cina diduga kuat telah menahan lebih dari satu juta Muslim Uighur di kamp ‘pendidikan ulang’.
Berbagai organisasi hak asasi manusia, pejabat PBB, dan sejumlah negara asing telah mendesak Cina untuk menghentikan tindakan keras tersebut. Tetapi para pejabat Cina bersikukuh bahwa apa yang mereka sebut pusat pelatihan kejuruan tidak melanggar hak asasi manusia.
Mereka menolak untuk berbagi informasi tentang pusat penahanan dan mencegah jurnalis juga penyelidik asing untuk keberadaan pusat Pendidikan tersebut.
Namun, dokumen internal pemerintah Cina yang bocor pada akhir 2019 telah memberikan rincian penting tentang bagaimana pejabat meluncurkan dan memelihara kamp penahanan.
Aktivis hak asasi manusia menuduh bahwa kebanyakan orang di kamp tidak pernah melakukan kejahatan dan tidak memiliki kekuatan hukum untuk mencegah penahanan mereka.
Para tahanan kebanyakan ditahan karena beberapa hal, antara lain: menghadiri pengajian di Masjid, memiliki lebih dari tiga anak, mengirim teks yang berisi ayat-ayat Al Quran, pergi melakukan ibadah haji, dan lainnya. (Hanoum/arrahmah.com)