ORENBURG (Arrahmah.id) – Ketika banjir melanda sebagian besar wilayah Rusia tengah, penduduk sebuah desa menentang saran untuk meninggalkan rumah mereka dan mulai membangun bendungan buatan sendiri.
Ivan Chernomorets, seorang penduduk Perovsky dekat kota Orenburg, mengatakan bahwa setelah mengevakuasi anak-anak dan orang tua pekan lalu, sekitar 20-30 penduduk setempat mulai membangun tembok tanah yang membentang sepanjang 1.440 meter, atau 9/10 mil.
Mereka berpacu dengan waktu.
“Setelah air mulai naik, kami menyadari bahwa kami tidak dapat mengatasinya sendiri dan kami mulai menyewa peralatan (pemindahan tanah). Pada saat itu, air sudah naik sekitar satu meter dalam dua hari,” katanya, seperti dilaporkan Reuters.
Penduduk desa lainnya mengambil cuti dari pekerjaan mereka untuk ikut serta, dan pada puncak kegiatan akhir pekan lalu, ratusan orang bekerja sepanjang waktu, dan puluhan lainnya menyediakan makanan, katanya.
Penduduk mengatakan bahwa tanggul tersebut telah mencegah air banjir merendam area yang luas yang terdiri dari rumah-rumah, apartemen, taman kanak-kanak, dan pusat kesehatan.
Rekaman drone yang diambil pada puncak banjir Sabtu lalu menunjukkan tembok tanah yang memisahkan desa dari hamparan air yang sangat luas dan sebagian pepohonan yang terendam.
Wilayah Ural Rusia dan Kazakhstan utara mengalami banjir terburuk sepanjang sejarah, karena hujan salju yang besar telah mencair dengan cepat dan hujan lebat turun di tanah yang sudah tergenang air sebelum musim dingin.
Gubernur Orenburg, Denis Pasler, mengatakan pada Rabu (18/4/2024) bahwa menteri keadaan darurat telah memuji “tingkat organisir yang tinggi” dari pekerjaan bantuan banjir di wilayah tersebut. Pasler mengatakan upaya pembersihan terus berlanjut dan kompensasi akan dibayarkan kepada orang-orang yang terkena dampak. (haninmazaya/arrahmah.id)